TRIBUNJATIM.COM - Dulu viral kisah anak perempuan dijuluki putri tidur.
Hal ini kaerena anak perempuan tersebut tidur selama 18 hari tanpa bangun sama sekali.
Anak perempuan itu bernama Siti Raisa Miranda alias Echa.
Kisah Echa yang berasal Banjarmasin, Kalimantan Selatan ramai jadi perbincangan pada tahun 2017 lalu.
Kala itu Echa berusia 16 tahun.
Kini, setelah delapan tahun berlalu, Echa kembali menguak kisahnya kepada publik yang mungkin tak banyak mengetahui rincian kasusnya.
Tak cuma kisah, Echa juga jadi sorotan karena penampilannya yang membuat publik pangling.
Echa yang kini menginjak usia 21 tahun disebut semakin cantik.
Dalam akun TikTok-nya, Echa kerap membuat konten yang merekam dirinya sembari memamerkan bakat.
Echa diketahui mahir bermain gitar, skateboard dan menari.
Melihat penampilan Echa yang kini semakin mempesona, netizen ramai memujinya.
"Cantik ihh,"
"Cantikkkk bangettt,"
"CANTIKNYA,"
Baca juga: Masih Ingat Derlin Siswa SMA Begadang Demi Jualan Kue? Janji Beasiswa Ternyata Bohong: Pelajaran
Selain penampilan, Echa juga jadi sorotan lantaran kisah hidupnya yang langka.
Melalui akun media sosialnya, Echa sempat menceritakan awal mulanya ia bisa tertidur selama berhari-hari tanpa bangun sama sekali.
Ternyata awalnya diakui Echa adalah saat momen ia ditabrak kendaraan oleh orang lain.
Setelah insiden tabrakan itu, Echa pun mengalami gejala aneh di tubuhnya.
"Waktu tahun 2016 aku pernah ditabrak orang, nak pas ditabrak itu sebenarnya aku masih gapapa, gaada efek sampingnya. Eh ternyata seminggu kemudian efeknya baru keliatan kayak ada perubahan di diri aku. Pada saat itu aku ga bisa tidur selama 3 harian kalo ga salah dan itu aku dirawat di rumah sakit," ujar Echa dalam kontennya di TikTok @xchae, melansir dari TribunBogor.
Lalu setahun kemudian yakni tahun 2017, Echa mendadak mengantuk dan tidur selama 10 hari.
Baca juga: Masih Ingat Cecep Dulu Viral Bersihkan Toilet Masjid? Kini Berangkat Haji Diundang Kerajaan Arab
Saat itulah kisah Echa mulai viral hingga banyak media meliputnya.
"Ini di tahun 2017 baru kelihatan efeknya yang sering tidur lama itu. Ini fotonya waktu aku tidur yang ke-10 hari kalo ga salah. Waktu itu beritanya viral banget sampe wartawan berdatangan ke rumah aku," kata Echa.
Dalam ceritanya itu, Echa membagikan deretan foto saat ia tertidur selama belasan hari.
Kala itu Echa pun dibawa bolak-balik ke rumah sakit.
Namun Echa akhirnya dirawat di rumah karena didiagnosa tidak mengidap penyakit apapun.
"Ini foto waktu aku kambuh lagi di tahun 2021. Sebenarnya penyakitnya itu kambuh-kambuhan dari tahun 2017 sampai 2021. Waktu itu aku masih dirawat di rumah karena orangtua aku menganggap ini sudah jadi hal yang biasa bagi mereka. Setelah itu entah kenapa badan aku jadi kejang-kejang dan orangtua aku khawatir dong. Dan langsung lah dibawa ke rumah sakit, tapi kata dokter akunya gapapa jadi orangtua aku minta dipulangin aja," kenang Echa.
Hingga akhirnya Echa pun ditemui oleh dinas kesehatan Banjarmasin.
Saat itu Echa diminta untuk diperiksa ulang di rumah sakit guna mengetahui kondisinya.
Echa pun diminta untuk memeriksakan diri ke psikiater.
"Setelah dibawa ke rumah sakit. Aku masih tetap tertidur lama dan waktu itu tidur aku yang paling lama selama 18 hari. Akhirnya setelah beberapa hari aku tidur, aku pun bangun. Dan kata dokter aku harus rutin ke psikiater," ujar Echa.
Penderitaan Echa tidur berhari-hari akhirnya berakhir di tahun 2021.
Setelah tidur panjang selama 18 hari, Echa yang dibawa ke psikiater pun dinyatakan sembuh.
"Alhamdulillah aku udah mulai sembuh setelah bertahun-tahun menderita gejala putri tidur. Akhirnya sembuh juga," pungkas Echa.
Baca juga: Masih Ingat Aji Yusman Pemain Sinetron Inikah Rasanya? Kini Jualan ATK dan Mainan Anak-anak: Cuan
Saat ditemui Banjarmasin Post (grup Tribunnews) ke rumahnya tahun 2024 lalu, Echa menceritakan kondisi terkininya.
Echa mengaku sekarang dirinya sudah tidak pernah lagi tidur selama berhari-hari.
"Alhamdulillah udah normal. Cuma kadang kalau malam itu biasanya enggak bisa tidur. Biasanya malam kan enggak bisa tidur sampai jam 2, terus bangunnya sekitar jam 10 jam 11-an. Enggak pernah (tidur berhari-hari), paling lama seharian aja sih. Rata-rata 12 jam," ungkap Echa.
Terkait dengan pengalamannya saat tidur belasan hari, Echa mengurai fakta mengejutkan.
Bahwa selama tertidur belasan hari itu, Echa banyak sekali mengalami mimpi aneh.
"Banyak juga yang nanya kak mimpinya apa aja? jadi pas aku tidur lama itu sebenarnya mimpinya banyak dan ada berhubungan sama hal mistis juga. Salah satunya waktu itu aku kayak diajakin orang sebelah (alam gaib) makan di tempatnya gitu, terus aku diajak main sama mereka. Itu aja sih mimpi yang paling aku inget tapi sebenarnya masih banyak mimpinya," kata Echa.
Kisah Lain
Masih ingat bocah merokok 40 batang sehari?
Sosoknya dulu viral di media sosial karena rutinitasnya yang tak biasa untuk bocah seumurannya.
Nama bocah tersebut adalah Ardi Rizal.
Kini, Ardi Rizal sudah berusia 16 tahun.
Seperti diketahui, Ardi Rizal merupakan seorang anak yang berasal dari Sumatra, Indonesia.
Ardi Rizal sempat menjadi perhatian ketika kecanduannya pada rokok tak terkendali terungkap pada usia dini, yaitu 2 tahun.
Awalnya diberi rokok oleh ayahnya ketika baru berusia 18 bulan, Ardi menghadapi tantangan yang luar biasa untuk mengatasi kebiasaan merokok yang merugikan kesehatannya.
Baca juga: Masih Ingat Arif yang Dulu Viral Istri Tertinggal saat Mudik? Kini Sakit Kanker Usus, Siti Menjahit
Meski sulit, transformasi Ardi memunculkan inspirasi dan cerita kesuksesan dalam mengatasi kecanduan.
Ardi Rizal menciptakan kehebohan global pada tahun 2010 ketika terungkap bahwa pada usia balita, ia sudah menghisap sekitar 40 batang rokok setiap harinya.
Gambar-gambar kontroversial yang menampilkan senyumnya saat menikmati rokok sambil bermain di lapangan menjadi viral, menjadikannya fenomena yang mengejutkan dunia.
Ketika tahap awal usahanya untuk berhenti merokok, Ardi Rizal menghadapi sejumlah tantangan.
Ardi sempat mengekspresikan frustrasinya dengan membenturkan kepalanya ke dinding.
Tindakan ini mencerminkan tekanan yang besar yang ia alami dalam menanggulangi ketergantungannya pada rokok.
Perjalanan Ardi dalam mengatasi kecanduannya tidak berhenti pada tindakan ekstrem di masa awal.
Kemudian seiring waktu berjalan, rasa pahit di mulut dan rasa pusing mulai menghantuinya, menciptakan tantangan tambahan dalam proses berhenti merokok.
Meski bukan merupakan perjalanan yang instan, Ardi berhasil mengatasi kecanduannya pada rokok dengan tekad dan dukungan yang luar biasa.
Pada tahun 2017, Ardi membagikan pengalaman berhentinya merokok dengan kata-kata yang sederhana namun bermakna.
"Saya senang sekarang. Saya merasa lebih bersemangat, dan tubuh saya merasa segar." ujar Ardi.
Di sisi lain, sang ibu yang bernama Diane, juga menyampaikan pandangannya terhadap perubahan tersebut.
"Ketika Ardi pertama kali berhenti merokok, dia sering menuntut mainan." ungkapnya.
"Dia akan mulai membenturkan kepalanya ke dinding jika tidak mendapat rokok. Dia menjadi seperti orang gila, menyakiti dirinya sendiri jika tidak mendapatkan rokok. Itulah mengapa saya memberinya rokok pada awalnya, karena temperamennya dan tangisannya," kata Diane.
Transformasi Ardi menunjukkan bahwa, walaupun sulit, kita bisa mengubah kebiasaan buruk dengan tekad yang kuat dan dukungan.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com