Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Polda Jawa Timur telah mengungkap komplotan perampok minimarket dan toko rokok antar wilayah Selasa (3/6/2025) dini hari.
Dua dari empat terduga pelaku ditembak hingga meninggal dunia.
Kawanan ini ternyata pernah 2 kali beraksi di Kabupaten Tulungagung.
Pertama di Toko Niki Sae di Jalan Kapten Kasihin Kelurahan Kenayan, dan di gudang PT Sumber Trijaya Lestari di Jalan Ki Mangunsarkoro, masuk wilayah Kelurahan Jepun.
PT Sumber Trijaya Lestari adalah anak perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya, ritel terkenal dengan brand Alfamart.
Gudang ini juga menyuplai barang-barang di Alfamart wilayah Tulungagung dan sekitarnya.
Pembobolan Toko Niki Sae terjadi pada 1 Desember 2022, dengan kerugian sebesar Rp 663 juta lebih.
Toko Niki Sae merupakan distributor rokok di Tulungagung, termasuk distributor mitra Gudang Garam.
Baca juga: Profesi Evan Dimas Eks Timnas Indonesia yang Viral Penampilannya Lebih Kurus, Tinggal di Tulungagung
Sementara Gudang PT Sumber Trijaya Lestari terjadi pada 23 Maret 2025 lalu.
Pemilik Toko Niki Sae, Cindana, saat ditemui mengakui tokonya pernah kebobolan di tahun 2022.
Namun Cindana mengaku sudah lupa detail kejadian itu.
“Kerugiannya ya sekitar Rp 600 juta,” ucap Cindana, ditemui saat tengah sibuk bekerja di depan komputer, di tokonya, Jumat (13/6/2025).
Menurutnya, pelaku diperkirakan beraksi antara pukul 01.00 WIB sampai 02.00 WIB.
Pembobolan ini baru diketahui sekitar pukul 08.00 WIB, saat akan buka toko.
Kerugian sangat besar karena Toko Niki Sae merupakan distributor besar di Tulungagung.
Saat dimintai komentarnya terkait pengungkapan kasus ini, Cindana tidak bisa menjawab karena mengaku belum tahu kejadiannya.
“Saya malah belum tahu, baru dikasih tahu ini. Biasanya yang ngurusi kakak saya,” katanya.
Sementara Kepala Gudang PT Sumber Trijaya Lestari Jepun, Jajang atau akrab dipanggil Jay, mengakui peristiwa pembobolan itu.
Para pelaku membawa kabur berbagai jenis rokok dengan nilai lebih dari Rp Rp 378 juta.
Dalam rekaman CCTV warga sebelah gudang, komplotan ini merusak pagar rantai di depan gudang sekitar pukul 01.18 WIB, 25 Maret 2025.
Terlihat 2 orang yang mengenakan masker menyingkirkan rantai dan patok besi untuk mengaitkan rantai.
Tidak lama kemudian masuk sebuah mobil warna silver, diduga jenis Toyota Avanza.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Tulungagung, Gagal Mendahului Truk, Siswi SMKN Tewas Saat Pulang Sekolah
Kawanan ini mencongkel pintu harmonika kemudian masuk ke dalam gudang.
"Mereka lebih dulu mematikan CCTV, makanya tidak ada rekaman. Yang merekam CCTV tetangga, itu pun dari samping," ucapnya.
Kejadian ini diketahui pada pukul 08.00 WIB, saat akan buka toko.
Para pelaku hanya mengambil rokok, tidak mengambil barang-barang lain yang ada di dalam gudang.
Rokok yang diambil merek Gudang Garam, Sampoerna Mild 16 dan Marlboro.
"Gudang Garam hanya sedikit, Marlboro dan yang paling banyak Mild 16. Mild 16 ada sekitar 15 karton," ungkap Jay.
Satu karton Sampoerna Mild 16 nilainya sekitar Rp 9 juta.
Jay menambahkan, sebenarnya masih banyak rokok yang ada di dalam gudang.
Namun dia menduga, karena kendaraan yang dipakai hanya 1 minibus sehingga yang bisa diangkut juga terbatas.
"Misalnya mereka membawa 2 mobil, mungkin barang yang diambil juga akan lebih banyak lagi," katanya.
Jay mengaku senang mendapat kabar para pelaku bisa ditangkap.
Ia merasa masih penasaran dengan tampang anggota komplotan ini.
Pascakejadian, Jay meningkatkan keamanan gudang agar kejadian serupa tidak terulang lagi.