Menurutnya, mereka tidak mengecewakan masyarakat selama memimpin pondok.
"Semuanya bagus dan tidak ada informasi miring keduanya. Makanya banyak sekali yang takziah," ungkapnya.
Hartiningsih mengatakan, warga yang bertakziah hari ini hanya anggota keluarga dan warga sekitar.
"Yang dekat-dekat saja, sementara yang jauh belum datang melayat," ujarnya.
Hartiningsih mengaku sempat lemas kakinya, ketika mendengar kabar kiai dan bu nyai meninggal dunia dalam kecelakaan.
Ia bahkan jatuh di warung.
"Langsung roboh saya, dengar kabar pak kiai meninggal dunia. Saking baiknya beliau," ucapnya.
Hartiningsih mengungkapan, pasangan tokoh agama tersebut memiliki enam orang anak, empat di antaranya seorang perempuan.
"Dan dua anak laki-laki, dan yang ikut kecelakaan itu anak mereka yang bungsu," ujarnya.
Ia berharap dengan kepergian KH Taufik Hasyim dan Amiroh Mawaddah, ada pengganti yang cocok untuk memimpin Ponpes Mifahul Ulum, Kaligagah, Sumberbaru.
"Mudah-mudahan penerusnya masih ada, yang mampu mengayomi umat di lingkungan pondok," ujarnya.
Kronologi Kejadian
Terungkap kronologi kecelakaan mobil Toyota Zenix menabrak truk angkutan barang di Tol Pasuruan-Probolinggo, KM 835.600 Jalur A, Sabtu (24/6/2025) pukul 02.00 WIB, hingga menewaskan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan, KH Taufik Hasyim, serta istrinya, Amiroh (29).
Mobil Toyota Innova Zenix bernopol N-1086-EL tersebut berisi enam orang termasuk sopir.
Dua orang korban meninggal dunia adalah pasangan suami istri. Sementara dua orang selamat. Satu orang luka ringan, dan satu orang luka berat.