TRIBUNJATIM.COM - Pilu kasus pembunuhan berantai di Aceh Tenggara.
Korban dan pelaku ternyata masih memiliki hubungan keluarga.
6 orang menjadi korban pembunuhan berantai ini, 5 diantaranya meninggal dunia.
Tangis Nenek Samidah pecah saat melihat anak kandung dan cucunya meninggal dunia menjadi korban pembunuhan.
Apalagi, Nenek Samidah ternyata kerap berbuat baik pada tersangka berinisial P (25).
Baca juga: BREAKING NEWS - Majelis Hakim Jatuhkan Vonis Mati pada Terdakwa Pembunuhan Mahasiswi Een, UTM : Adil
Saat kejadian, Nenek Samidah tak berada di rumah.
Ia syok saat pulang dari kebun, melihat cucunya, Laura dan Fajri tergeletak bersimbah darah di rumahnya.
Kemudian, dia juga mendengar informasi anak kandungnya Nayyan Basri dan anak Nayyan Basri yakni Dayat juga dihabisi tersangka.
Ibu pelaku adalah kakak Nayyan Basri.
"Saya cukup sedih melihat empat orang cucu dan satu anak kandung saya jadi korban brutal pembunuhan yang dilakukan cucunya sendiri.
Seorang tetangga jadi sasaran tersangka. Namun, masih selamat dan dirawat di RSUD Sahuddin Kutacane," ujarnya sambil menangis.
Menurutnya, selama ini P setiap turun dari gunung makan dan mengisi daya ponsel dan baterai senter di rumahnya.
Menurut Samidah, tak pernah ada masalah keluarga mereka dengan cucunya.
"Terkejut sekali melihat tersangka tega menghabisi nyawa anak dan 4 cucunya. Tak sanggup saya menceritakan pak," katanya dengan nada sedih.
Baca juga: Sosok Pria yang Bunuh Ayah dan Majikan di Jember Dikenal Baik, Istri Hamil 8 Bulan Jadi Korban
Identitas Korban