"Setiap Porprov kita memasang target 5 emas, 5 perak, dan 10 perunggu. Begitu juga di Porprov Jatim ke IX ini kita juga memasang target yang sama," kata Adit, Selasa (4/2/2025).

Target tersebut menurut Adit tidak muluk-muluk karena pada Porprov Jatim VIII lalu, Kabupaten Trenggalek meraih 4 emas, 3 perak, dan 6 perunggu.

4 emas tersebut masing-masing disumbangkan oleh Cabor silat 2 emas dan Cabor senam 2 emas.

"Kita punya harapan juga di Cabor lain mulai dari sepak takraw, judo, catur, pentaque dan karate," lanjutnya.

Untuk pembinaan atlet sendiri, pada tahun 2025 ini KONI Kabupaten Trenggalek telah mengajukan anggaran sebesar Rp 3,5 miliar, namun hingga kini belum diketahui berapa anggaran yang disetujui.

"Tahun kemarin kita ajukan Rp 3,5 miliar namun hanya dikabulkan Rp 1,5 miliar," lanjutnya.

Dari anggaran tersebut, Cabor sepakbola mendapatkan alokasi pembinaan yang tertinggi hingga Rp 100 juta disusul silat dan senam masing-masing Rp 30 juta.

"Penentuan alokasi anggaran ada beberapa kriteria, yang pertama Cabor tersebut yang paling banyak diminati masyarakat, sering melakukan even, clubnya banyak, lalu Cabor prestasi dan unggulan," tutupnya.