Berita Viral

Dulu Ayahnya Dicibir, Iqbal Anak Kuli Bangunan Bisa Masuk Kedokteran UI hingga Didatangi Wakil Dekan

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MASUK KEDOKTERAN UI - Iqbal Rasyid Achmad Faqih, lulusan MAN Insan Cendekia di Bengkulu Tengah itu diterima masuk Fakultas Kedokteran UI lewat jalur seleksi nasional berdasarkan tes (SNBT) 2025. Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI Prof Dwiana Ocviyanti sampai sambangi rumahnya.

"Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI Prof Ovy @dwiana_ocviyanti jemput Iqbal calon mahasiswa kedokteran UI ke Bengkulu."

"Iqbal sampai dapat apresiasi dari @paragoncorp. Sejak SMA Iqbal dapat bimbingan persiapan UTBK dari program @rumahamalsalman," tulisnya. 

Baca juga: 1 Kampung Patungan Biayai Devit Anak Kuli Angkut yang Masuk ITB, Rektor Nangis saat Jemput di Rumah

Sementara itu, dikutip dari Instagram @dwiana_ocviyanti, Iqbal akan mendapatkan pembebasan biaya pendidikan. 

"Iqbal ini baru awal perjalanan untuk mewujudkan cita-citamu menjadi dokter.  Tetap lah bekerja keras dan menjaga kejujuran. Insya Allah cita-citamu akan terkabul! Selamat datang di FKUI," tulis sang wakil dekan itu. 

Sementara itu, perjuangan hidup seorang anak penjual lontong ini patut diacungi jempol.

Ialah Afni Zulkifli, yang kini meraih puncak karirnya.

Nama Afni Zulkifli sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Siak, terutama karena ia merupakan bupati petahana yang sebelumnya juga menjabat.

Namun di balik posisinya saat ini, ada perjalanan panjang yang penuh perjuangan.

Afni tumbuh dalam keluarga sederhana.

Ibunya mengandalkan penghasilan dari berjualan lontong sayur di kantin sekolah demi memenuhi kebutuhan keluarga.

Semangat hidup dan kerja keras itulah yang kemudian menjadi fondasi perjuangan Afni dalam menggapai cita-citanya.

Sebelum terjun ke dunia politik, Afni sempat menjalani berbagai profesi.

Ia pernah menjadi wartawan, bahkan menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Pekanbaru Pos.

Kariernya di bidang jurnalistik membawanya hingga ke Istana Kepresidenan.

Kemudian, ia dipercaya menjadi Tenaga Ahli di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)—dan mencatatkan diri sebagai salah satu tenaga ahli termuda di usia 30 tahun.

Halaman
123

Berita Terkini