Berita Viral

Kecewa Warungnya Hancur Dibongkar, Warga Tak Mau Pilih Dedi Mulyadi Lagi: Cuma Ngonten Doang

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KECEWA WARUNG DIBONGKAR - 50 bangunan liar di sepanjang Jalan Kong Isah, Kampung Gabus, Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, dibongkar pada Rabu (19/5/2025). Seorang warga yang warungnya dibongkar, Irwansyah (51), mengaku kecewa terhadap Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

"Saya rakyat kecil, jual kopi Rp1.000-Rp 2.000, keuntungannya buat nafkahin anak saya, kalau begini kan saya mau makan dari mana, kerjaan susah," keluh dia.

Irwansyah mengeklaim, pemilik bangunan liar yang dibongkar di Kampung Gabus mayoritas pemilih Dedi Mulyadi.

Ia tak menyangka, setelah Dedi Mulyadi menjabat Gubernur, justru tempat usahanya dibongkar oleh sosok pilihannya sendiri.

"Ya terserah pemerintah, mau diganti ya syukur, kalau enggak ya sudah, saya ihklasin, paling Dedi Mulyadi satu periode," kata Irwansyah.

Baca juga: Ortu Geram Tabungan Siswa SD Rp343 Juta Dipakai Guru, Minta Kembalikan, Kepsek: Pelaku Sudah Pensiun

Di sisi lain, Irwansyah juga menyayangkan Dedi Mulyadi yang tak langsung menyampaikan pemberitahuan akan dilakukan pembongkaran ketika berkunjung ke Kampung Gabus, beberapa waktu lalu.

Surat pemberitahuan pembongkaran justru diterima berdekatan dengan hari pelaksanaan pembongkaran, atau tak lama setelah Dedi Mulyadi berkunjung ke Kampung Gabus.

"Enggak dikasih tahu (saat Dedi Mulyadi berkunjung ke Kampung Gabus), cuma ngonten doang," ungkap Irwansyah.

Setelah tempat usahanya dibongkar, Irwansyah belum tahu akan kembali berdagang di lokasi mana.

"Tahu, saya juga bingung mau usaha di mana, di pinggir jalan dibongkarin," imbuh dia.

Irwansyah (51), seorang warga Kampung Gabus, Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, mengaku kecewa terhadap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA)

Dedi Mulyadi menanggapi kekecewaan sejumlah warga Kampung Gabus terkait pembongkaran bangunan liar di wilayah tersebut.

Bangunan liar tersebut sebelumnya dihuni dan dimanfaatkan oleh warga sebagai tempat tinggal maupun lokasi usaha kecil.

Namun, menurut Dedi, pembongkaran tetap harus dilakukan demi kepentingan yang lebih besar.

"Pasti kecewa, pasti ada pedagang kecil yang kecewa. Intinya tak akan bisa memuaskan semua pihak, tapi pemimpin harus memilih demi kebaikan," ujar Dedi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (19/6/2025).

Dedi menegaskan, ia akan memberikan solusi bagi pedagang kecil yang terdampak.

Namun, bagi pihak yang mendirikan dan menyewakan ruko di atas tanah negara, tidak ada toleransi.

Halaman
123

Berita Terkini