SPMB 2025

Lebih 30 Ribu Calon Pendaftar SPMB SMP di Surabaya Terima PIN, 8 Ribu Lainnya Masuk Swasta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

POSKO SPMB - Petugas menunjukkan laman pendaftaran SPMB SMP Surabaya tahun 2025. Melalui daring, proses SPMB akan diikuti 30 ribu calon pendaftar yang akan memperebutkan 18 ribu kursi SMP negeri.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dinas Pendidikan Surabaya telah merampungkan proses validasi data jelang Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMP tahun 2025.

Hingga masa penutupan proses validasi, Minggu (15/6/2025), sebanyak 30.372 calon pendaftar telah mendapatkan PIN.

Rinciannya, validasi KK lulusan tahun 2025 mencapai 29.325 siswa kemudian diikuti Validasi KK Lulusan Luar Surabaya (758 siswa), Validasi Mutasi (153 siswa), Validasi KK Lulusan 2024 (107 siswa), dan Validasi KK Kejar Paket A (27 siswa).

"Untuk proses validasi telah selesai," kata Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Yusuf Masruh saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (19/6/2025).

Validasi tersebut menuntut keabsahan berbagai data siswa, yang menyangkut NIK, nilai rapor, hingga alamat, serta identitas lainnya yang disesuaikan dengan dokumen asli. Hal ini juga akan menentukan Jalur Pendaftaran siswa lainnya, seperti seperti zonasi, afirmasi, atau prestasi.

Baca juga: Wajahnya Ada di Spanduk SPMB 2025, Dedi Mulyadi Malah Tak Senang, Merusak Estetika: Jadi Jelek

Apabila data dinyatakan valid, calon pendaftar akan mendapatkan PIN yang nantinya akan digunakan untuk login dan mendaftar pada jalur yang dipilih. Sesuai jadwal, pendaftaran akan dibuka akhir Juni mendatang.

Yusuf mengakui, jumlah siswa yang dinyatakan lolos validasi tersebut berada jauh di bawah jumlah lulusan SD yang mencapai 38 ribu siswa. Dengan kata lain, ada sekitar 8 ribu alumni SD tahun 2025 di Surabaya yang tak mendaftar di SMP negeri di Surabaya.

Terhadap temuan tersebut, Yusuf mengungkapkan adanya peluang masing-masing siswa tersebut mendaftar di lembaga swasta. Untuk memastikan hal tersebut, Dispendik akan melakukan koordinasi dengan lembaga swasta.

"Anak-anak sepertinya ini sudah masuk di sekolah swasta dan lain-lain itu. Jadi, belum nampak. Apalagi, di Surabaya ada sekolah SD dan SMP yang berada dalam satu yayasan. Saya yakin ada di situ," katanya.

Fenomena tersebut menunjukkan bahwa sekolah swasta tak lagi menjadi alternatif, melainkan telah menjadi pilihan utama bagi beberapa siswa di Surabaya. Hal ini cukup relevan mengingat jumlah bangku sekolah negeri di Surabaya yang cukup terbatas.

Daya tampung sekolah negeri hanya sekitar 18.720 siswa yang bisa masuk 585 rombongan belajar (rombel) di 63 SMP Negeri se-Surabaya. Sehingga, sekitar 20 ribu lainnya harus bersekolah di lembaga swasta.

Yusuf akan memastikan seluruh lulusan SD di Surabaya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini sekaligus mencegah angka putus sekolah di Surabaya.

Baca juga: Pendaftaran SPMB Jatim Tahap 1 Dimulai, Kadindik Tegaskan Jalur Afirmasi Tak Bisa Pakai KIS dan SKTM

Data terakhir, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya telah mencapai 84,69 (hingga 2024) dan menjadi yang tertinggi di Jawa Timur. Angka rataan lama sekolah mencapai 10,89 tahun (meningkat dibanding 2023 yang baru 10,7 tahun).

Selain itu, harapan lama sekolah juga meningkat, dari yang sebelumnya 14,85 tahun (2023) menjadi 14,87 tahun di 2024. "Saya berharap, negeri dan swasta sama saja. Apalagi, bagi gamis dan pra-gamis (keluarga miskin) juga tetap mendapatkan bantuan dari pemerintah," katanya.

Halaman
12

Berita Terkini