"Bajunya banyak macam, ada yang baju Mabes Polri, Polda Metro Jaya, Polda Jatim; Reskrimsus," katanya.
tersangka MS memperoleh pengetahuan mengenai kepangkatan dan serba-serbi proses mutasi kedinasan Korps Bhayangkara selama ini, karena kerap ngobrol dan berteman dengan beberapa anggota Polri di tempat asalnya.
"Dia sengaja mencari teman polisi untuk membaca situasi, aturan dan hal-hal yang berkaitan dengan kepolisian. Bekal dari pertemanan itu, sehingga dia berani mencoba menjadi polisi gadungan dan menipu para korbannya," pungkasnya.
Sementara itu, tersangka MS mengaku, jumlah korbannya, cuma dua orang.
Baca juga: Cara Licik Pria Cilacap Nyamar Pakai Sebutan Gus, Tipu Korban Rp180 Juta Lewat Modus Gandakan Uang
Warga sipil yang merupakan temannya sesama komunitas keagamaan, dengan kerugian puluhan juta rupiah, dan seorang anggota polisi sungguhan yang berdinas di Mapolres Probolinggo dengan kerugian belasan juta rupiah.
Ia juga berdalih tersangka MS tidak pernah melakukan aksi penipuan di tempat tinggalnya kawasan Jakarta. Korban penipuannya itu cuma berada di Provinsi Jatim.
Lalu, mengenai asal pakaian dinas Polri yang dimilikinya untuk menipu orang. tersangka MS mengaku membelinya secara online melalui marketplace berbasis aplikasi.
"Di Surabaya 2 tahun. Tinggal di Gubeng. Ngekos sendirian. Jumlah korban cuma 2 orang. Enggak ada korban lain di Jatim atau Jakarta. Baju bikin di Surabaya, beli online," ujar tersangka MS saat diinterogasi Kompol Rizki Santoso.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com