TRIBUNJATIM.COM - Penderitaan asisten rumah tangga atau ART di rumah permukiman mewah Sukajadi, Batam, Kepulauan Riau berakhir sudah.
Selama ini, ART bernama Intan itu disiksa oleh majikannya.
Tak hanya itu, Intan juga sering mendapati gajinya dipotong.
Padahal ia baru kerja setahun.
Kini, Intan telah diselamatkan oleh Paguyuban Flobamora Batam.
Selama ini ia kerap mendapatkan kekerasan verbal dan baru mengalami kekerasan fisik selama dua bulan terakhir.
Selama dua bulan ini, korban tidak hanya dipukul, tetapi juga dipaksa untuk memakan kotoran peliharaan dan meminum air septic tank oleh majikannya.
"Dia tidak tahan dan akhirnya memberanikan diri memberi kabar keluarganya di kampung. Cara korban melakukan itu, kemarin sore dia pinjam handphone tetangga saat majikannya tidak di rumah," ucap Ketua Jaringan Safe Migran Batam, Pastor Chrisanctus Paschalis Saturnus, yang mewakili keluarga saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (22/6/2025), melansir dari Kompas.com.
Baca juga: Sosok Rohimah, ART Asal Garut yang Disekap dan Disiksa Majikan di Bandung, Tulang Punggung Keluarga
Permintaan ganti rugi yang dialami korban terjadi dengan alasan yang tidak masuk akal.
Salah satunya, apabila terduga pelaku mengetahui adanya kenaikan listrik, kehabisan stok beras, hingga untuk biaya perawatan anjing majikannya.
Ganti rugi dilakukan dengan pemotongan gaji yang terus dialami oleh korban.
Selain itu, korban juga mengaku kerap tidak diberi makan dan sering disebut pencuri apabila terduga pelaku melihat korban sedang makan.
"Kalau listrik naik, dia yang disalahkan. Beras habis, hingga anjing majikannya sakit, dia yang harus bayar semua biayanya dengan potong gaji. Jadi, dia ini betul-betul diperbudak oleh keluarga pelaku," ujarnya.
Baca juga: Pengakuan ART yang Disiksa Majikan, Mulanya Ditonjok Perkara Air, Ibu Pelaku Kuak Keburukan Anaknya
Saat ini, korban yang didampingi oleh keluarga dan kuasa hukum telah melaporkan hal tersebut ke pihak Satreskrim Polresta Barelang, Senin (22/6/2025) pagi.
Pelaporan ini resmi dilakukan setelah korban mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Elisabeth Batam.