Momen pertemuan ini pun berubah menjadi suasana haru kala Darini menceritakan perjuangan anaknya itu.
Kata dia, Rofidah sering terjaga demi mengejar impiannya.
"Rofidah sejak kecil belajar sampai larut malam untuk kejar impiannya," ucapnya kala itu.
Dari Rofidah juga Darini sadar bahwa apapun pekerjaan orangtuamu, kamu bisa kuliah tinggi.
Alasannya karena banyak beasiswa menanti.
Pasalnya tak ada mimpi yang terlalu besar dan pemimpi yang terlalu kecil.
Baca juga: Wali Murid Tak Bisa Daftar SPMB karena Tidak Punya HP, Sekolah Favorit Pendaftar Cuma 10 Siswa
Prestasi Rofidah
Selain mendapatkan beasiswa penuh di perguruan tinggi, prestasi Rofidah memang sudah terlihat sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Rofidah selalu menjadi juara satu sejak SD hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Bahkan remaja asal Teguhan, Wonosari, Kabupaten Gunungkidul ini jago menulis puisi.
Bahkan kegemarannya membaca pernah membawanya menjuarai lomba menulis puisi dan menerbitkan karyanya dalam buku “Catatan Perjuangan” bersama Najwa Shihab.
Kini, sembari menanti masa kuliah dimulai pada Agustus 2025 mendatang, Rofidah bekerja sebagai penjaga konter HP untuk membantu keluarga.
Sebab penghasilan sang ayah perbulannya berkisar Rp 1,5 juta.
“Melihat kondisi Bapak di musim hujan ini belum bisa kerja maksimal. Saya juga tahu masuk kuliah perlu biaya,” ungkapnya.
Baca juga: Dapat Jatah MBG Mentah, Siswa SD Disuruh Masak Sendiri di Rumah, Diberikan untuk 5 Hari Sekaligus
Kisah serupa datang dari anak pedagang kantin kuliah gratis di UGM bahkan UKT Rp 0.