Berita Viral

Alasan Marbot Sampai Mundur, Masjid Digembok Hanya Dibuka saat Salat 5 Waktu Bikin Kecewa

Editor: Torik Aqua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MARBOT MUNDUR - Viral masjid digembok, hanya dibuka saat salat 5 waktu. Marbot sampai mundur.
MARBOT MUNDUR - Viral masjid digembok, hanya dibuka saat salat 5 waktu. Marbot sampai mundur.

Lebih lanjut, Kapolsek Kemiling Iptu Ratih Ayu Miya Ratih Ardhya Garini menyampaikan bahwa kasus ini terungkap setelah petugas menelusuri unggahan pelaku di media sosial.

Barang curian yang belum sempat dijual ditemukan utuh di rumah pelaku.

“Pelaku kami amankan setelah melakukan pendalaman dari unggahan Facebook. Saat kami periksa, barang-barangnya masih lengkap di kediamannya dan langsung kami amankan,” jelas Iptu Ratih.

Kapolsek menambahkan antara pelaku dan korban saling mengenal.

Hubungan personal membuat korban tidak menyangka bahwa pelaku adalah orang yang selama ini dianggap dekat.

“Selain bekerja sebagai buruh, pelaku juga diketahui merupakan marbot masjid. Ia mengaku nekat mencuri karena terdesak kebutuhan makan sehari-hari,” ungkap Kapolsek.

Selain pelaku, polisi juga menyita barang bukti berupa tiga mesin sugu, dua mesin profil, dan lima mesin roter.

Akibat perbuatannya tersebut, pelaku dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

Baca juga: Kesal Tiga Bulan Gaji Tak Dibayar, Wanita ini Curi Ponsel dan Motor, Tuntun Hingga ada yang Mau Beli

Kasus lainnya

Apakah Anda masih ingat dengan sosok seorang nenek yang dihajar sampai babak belur karena ketahuan mencuri bawang?

Gigi nenek berinisial S (67) pencuri bawang tersebut patah dan dirinya linglung usai dihajar.

Ternyata ia pun belum memaafkan pelaku yang menghajarnya.

Diketahui, peristiwa ini terjadi di Pasar Mangu, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (3/5/2025).

Sementara dua pelaku yang diketahui merupakan penjaga keamanan pasar, kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Muhamad Mucklisin selaku kuasa hukum kedua tersangka, KA dan ZA, berharap kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.

Bahkan, pihaknya telah menyampaikan permintaan restorative justice (RJ) ke pengacara korban.

"Kalau bisa dilakukan RJ biar cepat selesai. Pelakunya sendiri juga punya tanggung jawab terhadap keamanan pasar," katanya, dilansir dari Tribun Solo.

Namun, ternyata nenek pencuri bawang masih tak terima dengan perbuatan kedua pelaku.

"Tadi pagi saya tanya, 'Yo aku rung trimo (ya saya belum terima)', dia bilang gitu," ujar kuasa hukum korban, Narto Riyadi, di Polres Boyolali, Kamis (15/5/2025).

Baca juga: Manusia Silver Terekam CCTV Curi Emas 2,4 Gram di Toko, Dijual Cuma Rp350.000 Buat Biaya Sehari-hari

Lantaran akibat perbuatan pelaku, korban mengalami sejumlah luka dan masih dalam proses perawatan medis.

"Kondisi korban ya masih pusing, kayak linglung. Giginya patah dua, di kepala dijahit tiga. Masih kontrol," terang Narto.

Diketahui, ini bukan kali pertama S melakukan pencurian di pasar.

Sebelumnya, S pernah 'ngutil' atau mencuri di Klaten dan Solo.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DISSOSP3AKB) Kabupaten Klaten, Puspo Enggar Hastuti.

"Karena nenek itu kan, nuwun sewu (mohon maaf), sebelumnya, sudah beberapa kali masuk di medsos," katanya, Selasa (14/5/2025).

"Kasus dengan yang dilakukan si nenek di pasar tidak hanya di Boyolali, sudah beberapa kali itu yang kami dapat laporannya," sambungnya.

Beberapa pasar yang disebutkan Puspo menjadi lokasi aksi si nenek tersebut, tersebar di wilayah Klaten maupun luar Klaten.

"Pernah di Pasar Jatinom (Klaten), Solo," terangnya.

Pihak Dinas pun berusaha melakukan assessment mengenai penyebab warga Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten itu mencuri.

"Apa semata karena tidak ada, yang kalau netizen mengatakan, apa karena kesulitan untuk makan."

"Sehingga nenek harus mencuri, itu kita lihat dari sisi penyebab secara psikologisnya," imbuhnya.

Sementara itu, menurut Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, S mencuri bawang di Pasar Mangu, lantaran desakan ekonomi.

S yang kondisi ekonominya pas-pasan, ternyata memiliki banyak utang.

Kondisi inilah yang membuatnya nekat mencuri bawang lima kilogram (kg) di Pasar Mangu.

"Si ibu sudah cukup tua dan didorong kebutuhan hidup, kondisi ekonominya pas-pasan," kata Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, Kamis (8/5/2025).

"Dan ibu ini punya utang di mana-mana, sehingga ibu ini melakukan pencurian bawang tersebut," imbuhnya.

S selama ini tinggal bersama anaknya.

Sang anak diketahui memang sudah bekerja sebagai montir bengkel, namun penghasilan ibu dan anak itu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Jadi didorong motivasi untuk membayar utang, akhirnya melakukan pencurian," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com

Berita Terkini