Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, NGAWI - Jajaran Polres Ngawi menyiapkan sejumlah upaya, guna mengantisipasi potensi gangguan keamanan, menyambut datangnya Bulan Suro 1447 Hijriah.
Berbagai langkah dibahas dalam Rapat Koordinasi di Command Center Setda Ngawi, Rabu (25/6/2025), guna menyikapi momentum tradisi budaya dan religi tersebut.
Rapat dipimpin langsung oleh Kapolres Ngawi, AKBP Charles Pandapotan Tampubolon, serta dihadiri 100 peserta, yang berasal dari berbagai elemen penting.
Mulai dari Forkopimda, unsur TNI-Polri, tokoh agama, 14 perwakilan perguruan silat, hingga organisasi perangkat daerah yang berkaitan langsung dengan pengamanan masyarakat.
AKBP Charles menegaskan, bulan Suro bagi masyarakat Kabupaten Ngawi bukan sekadar pergantian bulan dalam kalender Hijriah, tetapi juga momentum sakral yang dipenuhi berbagai aktivitas tradisi.
Baca juga: Waspadai Penutupan Jalan! Ini Rute Kirab Pusaka Grebeg Suro 2025 di Ponorogo yang Digelar Besok
Pihaknya menekankan deteksi dini terhadap potensi konflik, menjadi kunci utama pelaksanaan bulan Suro.
“Pengamanan tidak bisa hanya mengandalkan aparat keamanan semata. Diperlukan keterlibatan semua unsur, termasuk tokoh masyarakat dan komunitas pencak silat, agar stabilitas wilayah tetap terjaga,” tegasnya.
Menurutnya, komunikasi lintas perguruan, kemudian antisipasi dini terhadap pergerakan massa, serta respons cepat terhadap potensi gesekan adalah strategi yang wajib dijalankan bersama.
Baca juga: Aksi Konvoi Sekelompok Pemuda Ganggu Kenyamanan Warga, Polisi Ngawi Sita Puluhan Motor
“Penting membangun komitmen kolektif untuk menekan segala bentuk kerawanan, utamanya gesekan antar kelompok yang kerap muncul dalam momentum perayaan Bulan Suro,” ucapnya.
“Hal yang kita jaga bersama sama bukan hanya ketertiban, tapi juga martabat budaya dan kearifan lokal Ngawi. Maka sinergi adalah harga mati,” imbuhnya..
Ia berharap, situasi selama kedepan tercipta rasa aman dan damai selama Bulan Suro, sekaligus memperkuat harmoni sosial di tengah masyarakat.
Baca juga: Operasi Aman Suro 2025, Polda Jatim Siagakan 21.501 Personel, Kawal Keamanan Suroan dan Suran Agung
“Seluruh peserta sepakat bahwa nilai-nilai toleransi, kedewasaan berorganisasi, dan semangat kebersamaan harus dikedepankan,” pungkasnya.