TRIBUNJATIM.COM - Lagi-lagi aksi petugas damkar membantu masyarakat mendapat pujian dari publik.
Terbaru, seorang pria tersedak bakso selamat berkat bantuan damkar.
Dalam video yang beredar sejumlah petugas berlari menuju arah kantin.
Saat tiba di kantin, petugas damkar menemukan seorang pria yang yang sedang tersedak bakso.
Mereka lalu melakukan penyelamatan untuk membantu bakso itu keluar dari mulut pria tersebut.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @bandungterkini, peristiwa itu terjadi di Kabupaten Bogor.
Baca juga: Istri Depresi KDRT Lapor Damkar, Sang Suami Akhirnya Ditangkap Polisi, Persembunyian Terkuak
"Respect aa Dakmar.
Petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bogor berhasil menyelamatkan seorang pria yang tersedak bakso saat makan di kantin kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bogor, Kamis (26/6/25),"
Insiden tersebut terjadi secara tiba-tiba dan sempat membuat panik pegawai yang berada di lokasi.
Beruntung, tim rescue damkar yang tengah siaga di area sekitar segera merespons dengan cepat.
Dikutip dari Tribun Bogor via Tribun Jakarta, anggota Regu 1 Rescue Damkar Kabupaten Bogor, Rusdi, mengungkapkan kronologi peristiwa itu.
Kejadian itu bermula saat korban sedang menyantap bakso diduga sambil mengobrol dengan rekannya.
Tiba-tiba bakso tersebut tidak dapat tertelan dengan baik.
"Baksonya kecil, jadi posisinya mungkin lagi makan, ada temennya lagi ngobrol, sambil ngobrol tersedak," ujar Rusdi, Kamis (26/6/2025).
Sementara itu, pihaknya menerima laporan setelah melakukan evakuasi ular dari pegawai Disdukcapil Kabupaten Bogor.
Dengan wajah panik, kata dia, pegawai tersebut mendatangi Mako Damkar Kabupaten Bogor untuk melapor dan meminta bantuan.
Tanpa perlu berlama-lama petugas pun langsung bergegas ke lokasi yang kebetulan tidak jauh jaraknya.
"Kita tidak banyak berbicara langsung lakukan penanganan menggunakan metode helmit ditekan ulu hati. Kita coba juga dengan metode masukan jari agar memancing mual akhirnya keluar juga si bakso," terangnya.
Tak butuh waktu lama bakso bulat utuh yang menghambat saluran pernafasan warga tersebut pun berhasil dikeluarkan oleh petugas.
Lebih lanjut, ia mengatakan evakuasi dilakukan selama kurang lebih tiga menit, dan korban dalam kondisi baik setelah dilakukan penanganan.
"Tenyata si bakso itu saya kira sebelah, ternyata bakso utuh, berikut ada mie-mienya. Alhamdulillah untuk kondisi korban sehat," katanya.
Baca juga: Siswa SMP Datang ke Kantor Damkar Minta Tolong Bungkus Kado, Senyum Ngaku Penasaran: Lihat di TV
Seorang wanita inisial D (26) diduga menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh suaminya.
Warga di kawasan Jaka Setia, Kecamatan Bekasi Selatan, tersebut lantas minta tolong Damkar pada Selasa (24/6/2025).
Pasalnya, ia merasa frustasi karena lapor polisi belum ada progres.
Damkar Kota Bekasi langsung cepat merespons laporan tersebut.
Anggota Tim Rescue Damkar Kota Bekasi, Eko Budi atau Uban mengatakan, D melapor kepada pihaknya lewat call center 112, sekitar pukul 06.30 WIB.
Usai menerima laporan, total enam personel Damkar langsung menuju ke lokasi.
"Kami dapat pengaduan dari warga inisial D melalui 112 perihal KDRT," kata Eko di lokasi kejadian, Selasa (24/6/2025).
"D berbahasa ingin bunuh diri, langsung kami kroscek datang dan minta alamatnya," tambahnya, melansir Warta Kota.
Eko menjelaskan, sesampainya di lokasi, pihaknya langsung menemui RT dan RW setempat guna memberikan informasi terkait laporan D.
Kemudian petugas Damkar juga menemui sejumlah tetangga D untuk menggali informasi.
"Pas datang ke lokasi, kami berkoordinasi dengan pihak relevan," jelas Eko.
"Lalu kami langsung mendatangi D, dan D bercerita benar kalau frustasi mau ke mana-mana susah dan sempat mau bunuh diri," imbuhnya.
Eko menuturkan, setelah itu Ketua RW setempat, Berman Pribadi, menghubungi pihak kepolisian guna memberikan informasi.
Lebih kurang 15 menit usai memberikan informasi, sejumlah personel kepolisian mendatangi lokasi kejadian.
Baca juga: Evakuasi Jasad Warga Tulungagung dari Lantai 2 Berlangsung Dramatis, 10 Personel Damkar Dikerahkan
Sementara Eko dan jajaran Damkar berupaya menenangkan D yang saat itu tengah frustasi.
Berdasarkan pengamatan kasat mata, Eko merincikan selain frustasi, kondisi tubuh D juga mengalami sejumlah luka.
"Kalau kasat mata itu ada bekas luka lebam di paha sebelah kiri, lalu kuping sebelah kiri keluar cairan, kemudian kepala terasa pusing dan ada memar juga," tuturnya.
Eko menyampaikan, ketika kondisi D perlahan tenang, dirinya berupaya menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
Rupanya D mengaku frustasi hingga berniat bunuh diri lantaran sudah melapor ke Polres Metro Bekasi Kota terkait kejadian dugaan KDRT.
Namun, belum ada update tindak lanjut.
"Kami tanya ke D, apakah sudah lapor pihak berwajib, dan katanya sudah, dan itu dilakukan Jumat (20/6/2025)."
"Tapi mungkin karena banyak laporan dan D merasa kemudian frustasi ditambah tidak bisa ngapa-ngapain, jadinya langsung laporan ke Damkar," ucapnya.
Eko mengatakan, pihaknya kemudian langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi guna membawa D ke Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD).
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan pihak rumah sakit untuk melakukan visum, kami takutkan ada pendarahan otak karena sudah dari Jumat pusing pengakuan korban," tegasnya.
Menanggapi hal itu, D membenarkan apa yang disampaikan Eko terkait dasar laporan kepada Damkar.
D mengatakan kalau dirinya frustasi karena proses penanganan kepolisian terkait laporannya belum juga ada tindak lanjut.
"Saya bikin aduan polisi, tapi belum ada tanggapan, jadi saya langsung lapor Damkar karena kepala saya sakit."
"Dan saya juga sudah depresi dan mau bunuh diri," kata D di lokasi, Selasa (24/6/2025).
D menjelaskan proses penanganan terakhir terkait nomor perkara LP/B/1397/VI/2025/SPKT/POLRES METRO BEKASI KOTA/POLDA METRO JAYA tersebut baru sebatas cek visum.
Lalu setelah visum, D belum juga mendapat jawaban secara pasti update perkara tersebut.
"Saya lapor ke polisi unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) terus saya di-BAP."
"Setelah itu, saya langsung ke RSUD untuk melakukan visum, dan itu selesai belum ada respons lagi."
"Kata polisi nanti dikabarin lagi, terus saya tadi malam juga menghubungi polisi, katanya nanti dikabari lagi dan nanti di WhatsApp," jelas D.
D menuturkan, saat ini kondisinya perlahan tenang lantaran Damkar telah membantunya.
Terlebih bantuan yang diberikan Damkar kepadanya dinilai sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
"Kalau tidak laporan Damkar mau ngadu siapa, mau ngadu ke polisi tanggapannya belum ada, alhamdulillah dapat bantuan juga dari Damkar untuk proses selanjutnya, mau minta tolong ke rumah sakit untuk pengobatan," tutur D.