Berita Viral

Meski Tak Lulus SLB, Adit Mampu Biayai Kuliah Adik di UI dari Kerja Cabuti Rumput, Dihadiahi Rumah

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BIAYAI SEKOLAH ADIKNYA - Meski memiliki kekurangan, Adit tetap rajin bekerja sebagai kuli sabit rumput demi membiayai sekolah adiknya.

Beasiswa tersebut datang tanpa ia duga sebelumnya.

"Saya sebenarnya tidak menyangka bakal dapat beasiswa tersebut karena memang tidak mendaftar apapun," ucap Cecep.

Program beasiswa tersebut diberikan kepada calon mahasiswa asal Jawa Barat yang memiliki kendala finansial namun lolos seleksi masuk perguruan tinggi negeri.

"Mungkin itu, harus lolos dulu seleksi dan ini programnya juga dikhususkan untuk anak Jawa Barat yang terkendala biaya," jelas Cecep.

Cecep tak ingin menyia-nyiakan kesempatan langka tersebut .

Ia bercita-cita menjadi seorang pengajar profesional dan ingin berkontribusi bagi dunia pendidikan Indonesia.

"Cita-cita saya sendiri karena sedari kecil saya sudah senang dengan belajar dan yang berbau dengan pendidikan."

"Saya ingin sekali berkontribusi di dunia pendidikan Indonesia dengan menjadi seorang pengajar," tutur Cecep.

Ia juga berharap agar anak-anak muda dari Indramayu dan daerah lainnya di Jawa Barat bisa termotivasi untuk terus belajar dan tidak menyerah karena keterbatasan ekonomi.

Baca juga: Penyesalan 2 Anak Titipkan Ibu ke Panti Jompo, Utang Rp900.000 Demi Jemput Lagi, Kerja Tukang Sapu

Sebagai bagian dari Program Orang Tua Asuh, Dedi Mulyadi memberikan bantuan pendidikan senilai Rp20 juta dan satu unit laptop kepada Cecep dan 21 mahasiswa ITB lainnya yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Bantuan diserahkan dalam seremoni di Bale Sri Baduga, Purwakarta.

"Insyaallah, dengan semangat ini, yakin bahwa kita punya kemampuan, dan yang paling utama, kita punya tujuan."

"Tidak ada keberhasilan yang hanya mengandalkan otak, tapi juga hati," ujar Dedi Mulyadi.

Ia menegaskan, anak-anak muda Jabar harus terus didorong agar mampu menempuh pendidikan tinggi dan kelak menjadi agen perubahan.

"Saya mengutip Bung Karno, 'Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Jika jatuh, kau akan jatuh di antara bintang-bintang.’ Hari ini, adik-adik sudah menggapai salah satu bintang itu: diterima di ITB," pungkasnya.

Berita Terkini