MU ditemukan tewas setelah diracun oleh rekannya, WH (27), saat menjalani ritual pesugihan di Kebumen, Jawa Tengah.
Kasus ini berhasil diungkap oleh aparat Polres Kebumen dalam waktu kurang dari 24 jam.
Berdasarkan keterangan Kapolres Kebumen, AKBP Eka Baasith Syamsuri, pelaku WH, warga Desa Kalirancang, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, mengaku menyimpan dendam terhadap korban.
Baca juga: Kepsek Tewas di Tempat Ritual Pesugihan usai Minum Air Bunga, Pelaku Dendam Sering Dihina Miskin
WH merasa sakit hati karena pernah diejek oleh MU yang mengatakan dirinya tidak akan pernah kaya meskipun telah beberapa kali mengikuti ritual pesugihan bersama.
Kasus ini terungkap setelah seorang warga yang sedang menggembala kambing menemukan sesosok jasad manusia pada Senin, (19/5/2025) di Dukuh Pagersuruh, Desa Kambangsari, Kecamatan Alian.
Awalnya, identitas jasad tersebut tidak diketahui karena tidak ditemukan tanda pengenal.
Setelah dilakukan penyelidikan, polisi berhasil mengidentifikasi korban sebagai MU, kepala sekolah asal Magelang.
Menurut hasil penyelidikan, WH meracuni MU sebagai bentuk balas dendam atas ejekan yang diterimanya.
Pelaku memanfaatkan momen ritual pesugihan untuk melancarkan aksinya, dengan harapan tidak akan dicurigai.
Menurut Kapolres Kebumen, AKBP Eka Baasith Syamsuri, pelaku menyimpan dendam lama terhadap korban karena merasa direndahkan.
MU pernah mengejek WH yang gagal mendatangkan kekayaan setelah menjalani ritual pesugihan bersama.
“Korban diduga pernah meremehkan pelaku dengan menyebut WH tidak mampu mendatangkan kekayaan melalui ritual tersebut,” ungkap Kapolres AKBP Eka Baasith Syamsuri seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (23/5/2025), via Bangka Pos.
Meski pernah dihina, WH masih menerima ajakan MU untuk kembali melakukan ritual pada Kamis (15/5/2025).
Namun ajakan itu dimanfaatkan pelaku untuk melancarkan aksi balas dendam.
Dalam persiapan ritual di lokasi petilasan, pelaku mencampurkan racun ke dalam air mineral yang disamarkan sebagai air kembang ritual.