TRIBUNJATIM.COM - Seorang sopir angkut sembako bernama Bintang Nur Hidayat menjadi korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Rabu (2/7/2025).
Nasib bertambah miris lantaran Bintang membawa serta istri yang baru dinikahinya 6 bulan lalu.
Ely, istri Bintang itu ternyata tengah hamil 5 bulan, kini keduanya belum ditemukan.
Perempuan hamil lima bulan bernama Ely, warga Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) itu hingga kini belum ditemukan.
Ely tak sendiri.
Bintang diketahui berprofesi sebagai sopir pengangkut sembako dan rutin menyeberang ke Bali.
"Mereka baru setengah tahun menikah. Mungkin karena hamil, Ely ingin dekat terus dengan suaminya," kata Suryat, kerabat korban, saat ditemui di ruang tunggu Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi, Kamis (3/7/2025).
Menurut Suryat, keluarga awalnya sempat menyarankan agar Ely tidak ikut dalam perjalanan kali ini karena sedang hamil besar.
Namun, Ely bersikeras menemani sang suami.
“Katanya dia kuat, enggak apa-apa ikut,” ucap salah satu kerabat lain yang berada di lokasi.
Baca juga: Sosok Marwan Al Sultan, Direktur RS Indonesia di Gaza Meninggal Dibom Israel, Ahli Jantung Terakhir
Keluarga mengaku mengetahui informasi kapal tenggelam dari media sosial, lalu langsung menuju Pelabuhan Ketapang untuk mencari kabar.
Hingga kini, keduanya belum ditemukan, namun keluarga tetap berharap Ely dan Bintang masih selamat.
“Seharusnya selamat karena mereka pasti pakai pelampung. Tapi kami juga khawatir karena mungkin mereka tidur di dalam truk, namanya juga malam dan capek. Tapi kekhawatiran itu kami tepis, kami yakin mereka bisa ditemukan dalam keadaan selamat,” ujar Suryat dengan suara bergetar.
Diketahui, kapal motor penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali pada Rabu (2/7/2025) pukul 22.56 WIB.
Di atas kapal terdapat 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal, serta 22 kendaraan.