Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, SInca Ari Pangestu
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Sambil menunggu kabar yang tak pasti, keluarga korban KMP Tunu Pratama Jaya dapat perlakuan khusus dari pihak kepolisian.
Tim Polresta Banyuwangi memberikan pendampingan psikologi pada keluarga korban KMP Tunu Pratama Jaya yang bertahan di Posko Pelabuhan Ketapang, Minggu (6/7/2025).
Pada hari ke empat pencarian, keluarga korban masih tetap bertahan menunggu asa dan kabar kerabatnya yang tak kunjung ditemukan.
Mereka ada yang dari Jember, Banyuwangi, dan daerah lainnya. Sepertu
Menurut Ipda Oki Prasetyo S.Psi, Tim Psikologi Polresta Banyuwangi, pendampingan psikologi juga dilakukan door to door ke rumah-rumah korban selamat yang sudah diserahkan pada keluarga.
Baca juga: 1 Jenazah Ditemukan dalam Pencarian Hari Keempat Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
"Kegiatannya dalam bentuk trauma healing, serta beberapa kegiatan yang sifatnya psikologis," jelasnya.
Ia menrangkan trauma healing ini dilakukan untuk meredakan kecemasan. Karena, seperti diketahui tampak sejumlah keluarga yang menunggu nasib korban yang sedang dalam proses pencarian.
"Setidaknya mengurangi trauma yang terjadi," jelasnya.
Baca juga: Gelombang Tinggi dan Hujan Iringi Pencarian Korban Kapal Tunu Pratama Jaya
Ada sekitar 10 personil polisi wanita dan polisi laki-laki yang memiliki sertifikasi psikologi.
Mereka terus berkomunikasi dengan para keluarga korban. Seperti kelompok anak-anak yang diberi permainn-permainan.
"Untuk meredakan kecemasan kita ajak atur nafas dan lainnya," jelasnya.
Baca juga: Personel Tim Penyelam Ditambah 15 Orang, Cari Korban KMP Tunu Pratama Jaya di Bawah Laut Selat Bali
Bahrul Ulum (26) Desa Suren, Kecamatan Ledokombo, Jember, salah seorang korban yang selamat telah 4 hari bertahan di Pelabuhan Ketapang.
Dia didampingi sanak saudaranya menunggu kabar pencarian adik iparnya yang sampai saat ini belum juga ditemukan.
Terlihat, Bahrul Ulum berbincang dengan tim trauma healing.
Baca juga: Persiapan 19 Penyelam, Sebelum Mulai Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya di Bawah Laut Selat Bali
Sesekali dia menundukkan kepalanya dan menceritakan bagaimana dia bertahan di laut lepas hingga berhasil diselamatkan.
"Saya naik sekoci dengan 16 penumpang lainnya," ceritanya.