TRIBUNJATIM.COM - Ari (36) warga Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, berhasil 'menutup mulut' tetangganya yang diketahui suka nyinyir.
Ari kerap kali mendapati omongan pedas dan nyinyir dari tetangga soal bisnisnya.
Dijalankan sudah sejak tahun 2016, Ari akhirnya mulai merasakan keuntungan pada bisnis yang dijalaninya.
Inilah cerita Ari, warga Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, yang berhasil membuktikan kepada tetangganya.
Tempat orang-orang biasanya mencari udara sejuk atau segelas susu segar, ada kisah lain.
Bukan soal bunga warna-warni atau kebun stroberi manis, melainkan tentang sesuatu yang tak akan disangka oleh banyak pihak.
Kotoran sapi yang baunya menyengat itu ternyata justru mendatangkan berkah uang bagi Ari.
Dari gundukan limbah yang dulu diperlakukan bak anak tiri, kini lahir ladang rezeki yang lentur, licin, dan menggeliat.
Ari (36) warga Kampung Areng, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, berani menyalin naskah muram limbah menjadi kisah optimistis tentang cacing.
Ya, cacing.
Baca juga: Pulang Hajatan Anak dan Cucu Syok, Kakek Saturi Tewas Hanya Ditutupi Sajadah dan Sarung
Makhluk merah bergeliat yang sering dianggap menjijikkan itu menjadi pemeran utama dalam perubahan wajah kampung.
“Alhamdulillah, sekarang tidak ada lagi kotoran yang terbuang sia-sia. Semuanya dimanfaatkan, bahkan jadi sumber penghasilan utama saya,” kata Ari saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (22/8/2025), seperti dikutip TribunJatim.com, Senin (25/8/2025).
Di kampung yang memiliki 400 ekor sapi ini, setiap hari muncul 10 ton lebih kotoran.
Sebuah gunung kotoran yang menyengat hidung dan meracuni sungai.
Dulu, tumpukan itu menjadi momok.