TRIBUNJATIM.COMĀ - Tak menyangka larangan orangtua bermain game, membuat siswa SMA di Riau ini menjadi hacker etis pertama asal Indonesia yang menembus NASA.
Bahkan ia mendapat penghargaan dari NASA.
Siswa SMA tersebu adalah Alexsandro Alvino.
Alex merupakan siswa kelas 12 SMA Metta Maitreya di Riau.
Alex yang dilarang bermain game memanfaatkan waktunya untuk mempelajari coding dan keamanan siber.
Hasilnya, ia bisa menembus sistem keamanan NASA dan mendapat penghargaan resmi dari lembaga antariksa Amerika Serikat itu.
Di usianya yang masih belia, Alex berhasil menjadi hacker etis pertama asal Indonesia yang meraih sertifikat penghargaan dari NASA berkat kontribusinya dalam mengungkap celah keamanan di sistem mereka.
Baca juga: Margaret yang Miskin Disuruh Stop Mimpi Tinggi, Kini Bungkam Mulut Tetangga dan Guru dengan Lolos UI
Tak Boleh Main Game, Pilih Belajar Siber
Alex mengungkapkan awal ketertarikannya pada dunia cybersecurity dimulai karena ia tidak diizinkan orangtuanya untuk bermain game.
Larangan tersebut justru membuatnya mencari kegiatan alternatif yang lebih produktif.
"Saya bisa sampai ke titik ini juga karena orangtua saya tuh melarang saya main game. Jadi ketika saya udah nggak boleh main game saya bingung mau ngapain kak dan akhirnya saya belajar. Dan itu yang bangun konsistensi saya," ujar Alex kepada Kompas.com, Selasa (5/8/2025).
Ia kemudian mendalami coding lebih dalam dan memperluas minatnya ke dunia keamanan siber, terutama setelah melihat meningkatnya tren kecerdasan buatan (AI) dan potensi karier di bidang ini.
Baru 11 Bulan Belajar, Langsung Tembus NASA
Meskipun baru sekitar 11 bulan mempelajari keamanan siber, Alex langsung menantang dirinya dengan mengikuti program resmi milik NASA bernama Vulnerability Disclosure Program (VDP).
"Memang itu kan VDP, VDP itu adalah vulnerability disclosure program, jadi saya dapet penghargaan, yaitu berupa sertifikat apresiasi dari NASA," jelasnya.
Selama satu bulan penuh, ia mempelajari sistem keamanan NASA dan berhasil menemukan tiga kerentanan yang dikategorikan dalam level P4.
Temuan ini tidak hanya membantu NASA memperbaiki sistem mereka, tapi juga membawa Alex pada pengakuan internasional.
"Saya ngulik-ngulik dan ternyata selama sebulan saya ngulik, dapet juga (kelemahannya), saya dapet P4 itu totalnya tiga, saya dapat penghargaan dari NASA," katanya bangga.
Baca juga: Masih Ingat Derlin Siswa SMA Begadang Demi Jualan Kue? Janji Beasiswa Ternyata Bohong: Pelajaran
Orang Indonesia Pertama yang Raih Penghargaan VDP NASA
Menurut Alex, sejauh penelusurannya, belum ada orang Indonesia yang masuk dalam daftar penghargaan VDP NASA pada kategori serupa.
Kini, namanya tercatat dalam platform Crowd Stream NASA bersama para ahli keamanan siber dari berbagai belahan dunia.
"Karena di situ untuk orang Indonesia sendiri yang saya cari selama ini memang enggak ada yang dapet P1 atau kritikal di website NASA atau globe.gov," tambahnya.
Baca juga: Perjuangan Risma dan Sofi, Anak Pedagang Pasar & Tukang Las Lolos di ITB, Beri Pesan untuk Anak Muda
Dilirik Pemerintah, Dapat Proyek Keamanan Siber
Setelah membagikan pencapaiannya di LinkedIn, Alex mulai dilirik oleh beberapa institusi pemerintah yang menawarkan proyek keamanan siber.
Ia kini dipercaya untuk melakukan audit sistem, dan bisa menghasilkan pendapatan dari hasil temuannya.
"Jadi saya disuruh nyari kerentanan di sana, kalau saya dapet kerentanannya itu misalnya level kerentanan yang tersebut adalah kritis atau sangat krusial bakal dikasih penghargaan atau reward yang simple oleh mereka," jelasnya.
Meski sudah mendapat proyek dan penghasilan, Alex tetap memilih untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, karena merasa kemampuannya masih harus terus diasah.
"Jadi memang di atas langit tuh masih ada langit. Saya masih perlu banyak belajar sih," tutupnya dengan rendah hati.
Dari Larangan Game ke NASA
Kisah Alexsandro Alvino adalah contoh nyata bahwa batasan bisa menjadi peluang, jika disikapi dengan sikap positif.
Berawal dari larangan bermain game, ia justru menemukan jalan menuju dunia teknologi global.
Bukan sekadar "jebol sistem NASA", tapi ia juga membuktikan hacker bisa membawa perubahan, bukan kehancuran.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com