Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma
TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Warga mengaku kecewa saat mediasi di kantor Polsek Wilangan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Polsek Wilangan baru-baru ini menjadi buah bibir para warganet.
Hal tersebut usai seorang warga Bandung mengunggah sebuah video di akun media sosia pribadinya, @Widi Fitria Hakim II.
Singkat cerita, di dalam video itu, pengunggah tengah cekcok dengan oknum debt collector.
Diduga oknum debt collector hendak merampas mobil yang dikendarainya.
Baca juga: Mobilnya Diduga Mau Ditarik, Wanita Cekcok Sama Debt Collector sampai Dilerai TNI, Diminta Rp25 Juta
Namun, pengunggah membantah jika ia menunggak pembayaran cicilan mobil.
Di tengah perdebatan, pengunggah dan oknum debt collector bersepakat mendatangi Polsek Wilangan, Kabupaten Nganjuk, berniat menyeselaikan masalah.
Sampai di sana, dilakukan mediasi. Selanjutnya, pengunggah diperbolehkan melanjutkan perjalanan.
Baca juga: Gerombolan saat Tarik Paksa Motor Pengendara, 3 Debt Collector Ciut saat Ditangkap, Curiga Nunggak
Namun, pengunggah sangsi dengan sikap personel Polsek Wilangan dan debt collector. Sebab, mereka tampak gayeng bercengkrama seakan tak ada tindaklanjut penanganan persoalan ini.
Tribun Jatim Network berupaya mengklarifikasi terkait duduk hingga ujung persoalan yang menyebabkan kegaduhan di media sosial ke Polres Nganjuk -yang menaungi Polsek Wilangan-
Sayangnya, Polres Nganjuk memilih irit bicara. Penjelasannya nanggung menggantung. Tak gamblang.
Baca juga: Debt Collector Ngamuk hingga Banting Pegawai Pabrik saat Tagih Utang, Ternyata Salah Sasaran
Kasi Humas Polres Nganjuk, AKP Supriyanto hanya menjawab jika masalah ini kelar.
"Sudah diselesaikan oleh pihak leasing dan penguasa mobil di Polsek Wilangan," katanya kepada Tribun Jatim Network melalui aplikasi pesan singkat, Kamis (7/8/2025).
Viral kelakukan oknum debt collector yang diduga hendak rampas mobil warga Bandung di daerah Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Baca juga: Operasi Pekat 2025, Polda Jatim Bekuk Ratusan Pelaku Premanisme, Dari Gangster hingga Debt Collector