Adapun film A Business Proposal paling cepat turun layar bioskop.
Film tersebut hanya mampu bertahan 7 hari sebelum akhirnya ditarik.
Tentu saja sebagai alasan utama karena sepi penonton.
Jika jumlah penonton film Merah Putih One For All tak juga terkerek signifikan, bukan tidak mungkin bernasib sama dengana film A Business Proposal.
Namun, jika film Merah Putih bisa tayang lebih dari sepekan meski jumlah penonton minim, berarti ada alasan lain dari pihak bioskop untuk mempertahankannya.
Umumnya, karena faktor sponsor film dari pemilik film, seperti dikutip Gramedia.com.
Hal itu dinilai juga mempengaruhi lamanya sebuah film akan tayang.
Sebuah film bisa tayang lebih lama dari jadwal normal jika si empunya film ingin mensponsori.
Biasanya ini akan terjadi pada film-film dengan budget yang besar yang diharapkan akan memiliki penonton yang ramai, namun kenyataannya jauh panggang dari api alias sepi penonton.
Yang jelas boikot sama sekali tak berlaku untuk film animasi Merah Putih.
Sebab, film tersebut tetap tayang meski dikritik habis-habisan karena kualitas visual dinilai buruk.
Ditambah lagi produksi yang singkat, tak lebih dari dua bulan, terhitung Juni 2025, tapi mendapat slot tayang di bioskop di pada pertengahan Agustus 2025.
Hingga muncul kecurigaan ada sesuatu di balik penayangan film Merah Putih.
Minim penonton, tapi masih bisa hibur segelintir anak-anak
Di Studio 4 Cinema XXI Plaza Depok, Sabtu (16/8/2025), Jumlah penonton penonton film Merah Putih One For All, tak lebih dari 20 orang.