Berita Viral

Kesaksian Satu-satunya Manusia yang Pernah Kejatuhan Meteorit, Memar Parah

Penulis: Ignatia
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MANUSIA KEJATUHAN METEORIT - Ilustrasi asteroid yang menghantam bumi. Seorang perempuan asal Alabama baru-baru ini bercerita tengah dihantam oleh nemda asing dari luar angkasa.

NASA kemudian mendokumentasikan peristiwa ini sebagai catatan penting dalam sejarah astronomi.

Batu meteorit kristal yang dijuluki NWA 11119 (Kompas.com)

Para ahli mengatakan, peluang manusia tertimpa meteorit nyaris mustahil. 

“Anda lebih mungkin terkena tornado, sambaran petir, dan badai secara bersamaan dibandingkan tertimpa meteorit,” ujar astronom Michael Reynolds kepada National Geographic pada 2013.

Menurut laporan IFL Science, kisah meteorit Sylacauga tidak berhenti di ruang tamu Ann Hodges. Batu antariksa itu ternyata terbelah menjadi dua bagian.

Separuhnya jatuh di dekat Julius Kempis McKinney, seorang petani lokal. McKinney kemudian menjualnya hingga akhirnya berakhir di Smithsonian Institute, Washington DC.

Sementara bagian yang menimpa Ann justru memicu polemik. Batu itu diperebutkan antara pemilik rumah, pemerintah setempat, hingga menjadi bahan pemberitaan nasional.

Lelah menghadapi perselisihan, Ann akhirnya menyerahkan meteorit tersebut ke Museum Sejarah Alam Alabama dua tahun setelah kejadian.

Hingga kini, potongan batu itu masih dipajang sebagai saksi bisu peristiwa luar biasa tersebut.

Baca juga: Mantan Menteri Kecewa Selepas Tak Lagi Menjabat, Soroti Ekspor Indonesia Pada Terumbu Karang

Meskipun Ann Hodges tercatat sebagai satu-satunya manusia yang benar-benar dipastikan terkena meteorit, beberapa laporan serupa pernah muncul di berbagai belahan dunia. 

Pada 1992 misalnya, seorang anak laki-laki di Uganda dikabarkan terkena batu antariksa di kepala. 

Namun, peristiwa itu tidak pernah dikonfirmasi secara resmi meski sempat disebutkan dalam catatan NASA.

Lebih jauh ke belakang, dokumen sejarah dari Kesultanan Ottoman mencatat sebuah kejadian di Sulaymaniyah, wilayah Kurdistan Irak, pada 22 Agustus 1888. 

Tiga surat berbahasa Ottoman-Turki menggambarkan bagaimana sebuah meteor jatuh, merusak lahan pertanian, memberdayakan satu orang, bahkan menyebabkan korban lainnya. 

Baca juga: Sosok Fitra Paskibraka Konawe 2025 Viral Tetap Tegap Berjalan Meski Sepatu Copot Sebelah

Studi akademis yang diterbitkan pada tahun 2020 memperkuat validitas kisah tersebut.

Sementara itu, pada tahun 2016, publik India dikejutkan oleh laporan seorang pria tewas akibat hantaman meteorit yang meninggalkan kawah kecil di tanah. 

Halaman
123

Berita Terkini