Poin Penting :
- Pelaku perampokan rumah tukang pijat di Nganjuk yang gasak uang Rp150 juta akhirnya ditangkap
- Kasus perampokan rumah di Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk ini hingga menewaskan penghuni bernama Enik Mulya Ningsih (55)
- Kapolres Nganjuk, AKBP Henri Noveri Santoso membenarkan penangkapan pelaku diamankan di kediamannya di Dusun Ngebrugan, Desa Drenges, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma
TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Pelaku perampokan rumah tukang pijat di Nganjuk yang gasak uang Rp150 juta akhirnya ditangkap.
Kapolres Nganjuk, AKBP Henri Noveri Santoso membenarkan hal tersebut.
Sebelum tersangka diringkus, personel Satreskrim menelusuri bukti-bukti yang ada dengan teliti.
Bukan hanya, itu Satreskrim juga membentuk tim khusus untuk menguak kasus pencurian disertai dengan kekerasan ini.
"Menelusuri bukti-bukti, termasuk rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. Dari situ, personel dapat mengidentifikasi pelaku hingga mengamankannya. Pengungkapan kasus ini merupakan hasil kerja keras tim," katanya, Kamis (21/8/2025).
Baca juga: Suami Panik Lihat Istri Terluka Tak Sadarkan Diri Sepulang Memijat, Uang Rp150 juta Lenyap Dirampok
Kasat Reskrim Polres Nganjuk AKP Sukaca, membeberkan tersangka berinisial MA (35), warga Dusun Ngebrugan, Desa Drenges, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk.
Tersangka diamankan beserta sejumlah barang bukti kejahatan.
"Pelaku berhasil diamankan pada Rabu (20/8/2025) malam di kediamannya," jelasnya.
Kasus dugaan perampokan terjadi di sebuah rumah di Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk.
Pelaku menggasak uang ratusan juta milik penghuni rumah, Enik Mulya Ningsih (55).
Bukan hanya itu, pelaku begitu bengis dalam melancarkan aksinya.
Baca juga: Kronologi Perampokan Sadis di Nganjuk, Pintu Rumah Enik Tak Terkunci saat Kondisi Sepi
Diduga, pelaku turut menganiaya Enik hingga menderita luka parah di kepala dan wajah.
Dugaan kasus perampokan ini diperkirakan Jumaji suami korban, terjadi pukul 19.00 WIB, Jumat (15/8/2025).
Kala itu, Enik sedang berada di dalam rumah sendirian.
Jumaji kebetulan ada pesanan memijat tetangga desa. Dia berangkat pukul 18.00 WIB. Pintu rumah dia tutup tanpa dikunci. Sebagai informasi, pekerjaan sehari-hari Jumaji memang sebagai tukang pijat.
Baca juga: Korban Perampokan di Kecamatan Ngronggot Nganjuk Meninggal Dunia usai 4 Hari Dirawat di RSUD Jombang
Sementara, anak bungsunya, kerja sif malam di kedai kuliner kawasan Kelurahan Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. Dua anak lainnya merantau.
Pukul 20.00 WIB, ia tuntas memijat dan bergegas kembali ke rumah.
Setibanya di halaman rumah, Jumaji melihat pintu rumah sudah dalam posisi terbuka lebar.
Awalnya tak ada kecurigaan di benak Jumaji. Ia lantas meneruskan langkah kaki masuk ke rumah.
Selanjutnya, ia langsung berjalan mengarah ke kamar.
Di situ, Jumaji terkejut mendapati istri tidur telungkup di lantai sembari mengluarkan suara mendengkur cukup keras. Kepalanya tertutup kain.
Ia pun berusaha membangunkan dan memintanya tidur di kasur.
Namun, sang istri tak merespons tatkala Jumaji membangunkannya.
Jumaji kemudian menyibak kain yang menutup kepala istri.
Ternyata kepala belakang Enik terluka. Termasuk pipi kiri. Area dahi dan kelopak matanya bengkak. Ada darah juga mengucur.
Jumaji dirundung panik. Dia sontak berteriak meminta tolong warga. Mendengar teriakan Jumaji, sejumlah warga keluar rumah.
Mereka mendatangi rumah Jumaji memastikan apa yang terjadi.
Bersamaan, Jumaji mengecek barang-barang di rumah. Tas milik istri yang biasa diletakkan di samping kasur raib. Tas itu berisi uang Rp 150 juta.
Tak lama, Jumaji melarikan istri ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Kertosono guna mendapat pertolongan medis.
Sabtu (16/8/2025) pukul 15.00 WIB, tim medis memutuskan merujuk Enik ke RSUD Jombang. Totalnya, Enik dirawat intensif di rumah sakit selama empat hari. Hingga akhirnya, Enik meninggal dunia tatkala dirawat intensif di RSUD Jombang, Selasa (19/8/2025) sekira pukul 10.00 WIB.