"Sebagai contoh seperti Ranupani mendapat perhatian khusus. Kita pastikan makanannya harus sudah sampai maksimal 25 menit, idealnya 20 menit," ungkapnya.
Sementara itu, program SPPG ini sebelumnya direncakan menyasar 73 titik.
Namun yang mengantongi izin operasional masih 61 titik.
Kata Indah, sisanya tengah dalam tahap finalisasi.
"Setelah ini akan segera menyusul titik-titik lain yang bangunannya sudah rampung, tinggal penyediaan alat dan jaringan saja," tuturnya.
Politisi Gerindra itu berharap, program makan bergizi gratis ini mampu menutup kesenjangan akses pangan bergizi, terutama bagi kelompok rentan.
"Tentu kami optimistis, dengan sinergi semua pihak, layanan ini bisa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Tidak boleh ada anak di Lumajang yang kekurangan gizi hanya karena akses yang terbatas," ujar Indah.