Poin penting:
- Kebakaran terjadi di lahan bambu SDN Mojongapit 3
- angin kencang menyebabkan api cepat meluas
- Tidak ada korban jiwa
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Suasana sore di Dusun Weru, Desa Mojongapit, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang mendadak panik pada Senin (25/8/2025).
Sekitar pukul 17.40 WIB, kepulan asap pekat terlihat membumbung dari lahan bambu milik SDN Mojongapit 3 yang berada di Jalan Dahlia No. 1.
Kebakaran tersebut diperkirakan melahap area seluas 180 meter persegi. Dugaan awal menyebutkan api berasal dari aktivitas pembakaran sampah yang tidak terkendali, hingga akhirnya menjalar cepat ke rumpun bambu yang kering akibat musim kemarau.
Warga yang pertama kali menyadari kobaran api mencoba melakukan pemadaman dengan peralatan seadanya. Namun, karena angin bertiup cukup kencang, upaya itu tidak berhasil. Situasi semakin mengkhawatirkan karena titik api berada tidak jauh dari fasilitas umum.
Sekitar pukul 17.55 WIB, laporan resmi disampaikan ke Pos Damkar Jombang. “Kami menerima informasi pada pukul 17.56 WIB dan segera mengirim satu unit mobil pemadam serta satu mobil suplai air. Tim bergerak menuju lokasi hanya tiga menit kemudian,” ucap Kasi Pemadam Kebakaran BPBD Jombang, Syamsul Bahri saat dikonfirmasi terpisah pada Selasa (26/8/2025).
Petugas tiba di lokasi sekitar pukul 18.10 WIB. Mereka langsung melakukan penyemprotan air disertai pembasahan untuk memastikan api tidak meluas. Setelah hampir satu jam berjibaku, kebakaran berhasil dipadamkan sepenuhnya pada pukul 19.05 WIB.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, kejadian ini sempat menimbulkan kepanikan warga sekitar dan melibatkan sejumlah pihak dalam penanganannya, mulai dari tim Damkar, Pusdalops PB, aparat Polsek Kota, Koramil, hingga perangkat desa bersama warga.
Insiden ini sekaligus menjadi peringatan agar masyarakat lebih berhati-hati saat melakukan pembakaran sampah.
"Di tengah musim kemarau, bara api kecil bisa dengan cepat berubah menjadi kebakaran besar yang mengancam keselamatan lingkungan sekitar," pungkasnya.