Pemberian obat cacing disebut dapat diberikan pada anak-anak usia satu tahun ke atas.
Selain rutin minum obat cacing, langkah pencegahan lain yang tak kalah penting adalah menjaga kebersihan diri.
Mencuci tangan dengan sabun, memotong kuku, apalagi setelah berkebun atau ke tempat wisata yang kembali ke alam.
Dokter Leny juga mengingatkan untuk anak-anak tetap menggunakan alas kaki saat bermain, serta memastikan makanan matang sebelum dikonsumsi.
Hal itu dapat menurunkan risiko penularan cacing secara signifikan.
“Perbaiki higienitas dan biasakan habis pegang apapun cuci tangan, biasakan anak-anak memakai sandal saat pergi apalagi gardening dan becek-becek, konsumsi makanan matang. Meskipun salad itu baik, tapi cuci bersih. Steak yang matang jauh lebih aman. Minum air bersih, konsumsi obat cacing karena kadang menerima obat cacing tapi masih bilang 'ngapain wong anak saya nggak cacingan' padahal gejalanya tidak terlihat langsung,” ucapnya.
Sebelumnya, ramai kasus kematian Raya, bocah Sukabumi, Jawa Barat, yang tubuhnya dipenuhi cacing gelang.
Cacing yang dikeluarkan dari tubuh Raya diperkirakan mencapai 1 kg.
Ketua Tim Penanganan Keluhan sekaligus Humas RSUD R Syamsudin SH Sukabumi, dr Irfanugraha Triputra mengatakan, Raya pertama kali datang ke RSUD R Syamsudin SH pada 13 Juli 2025 lalu dengan kondisi tak sadarkan diri.
Awalnya, Raya tak sadarkan diri diduga karena penyakit TBC yang diidapnya.
Selang beberapa observasi dan perawatan di rumah sakit, kemudian dalam tubuh bocah berusia tiga tahun itu ditemukan cacing yang pertama kali keluar dari hidungnya.
Setelah sempat mendapat perawatan di rumah sakit, Raya dikabarkan meninggal dunia pada 22 Juli 2025.