Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Modus Ngontrak Rumah, 1 Keluarga di Bondowoso Diduga Bawa Kabur Barang dan Uang dari Kontrakan

Masyarakat di Kelurahan Dabasah, Kecamatan Bondowoso, Jawa Timur tepatnya di sekitar Pasar Induk, heboh.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/SINCA ARI PANGISTU
RUMAH - Suasana rumah kontrakan di Kelurahan Dabasah, Kecamatan Bondowoso, Jawa Timur tepatnya di sekitar Pasar Induk, pada Jum'at (29/8/2025). 

Poin Penting;

  • Mulai Kecurigaan: Kecurigaan muncul pada Rabu, 27 Agustus 2025, saat seorang anak tetangga melihat rumah kontrakan tersebut dalam keadaan terbuka. Ia juga menyadari bahwa ponsel dan uang tabungan sekolahnya hilang.
  • Pengecekan dan Laporan: Setelah laporan dari anak tersebut, warga bersama Wakil RT melakukan pengecekan. Mereka menemukan barang-barang di gudang kontrakan Nia raib, meskipun gudang itu terkunci. Barang-barang yang hilang meliputi panci, tas, sepatu, trolley, kompor, dan piring, dengan total kerugian mencapai sekitar Rp2 juta.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Masyarakat di Kelurahan Dabasah, Kecamatan Bondowoso, Jawa Timur tepatnya di sekitar Pasar Induk, heboh.

Pasalnya, satu keluarga terdiri dari 5 orang perempuan yang mengontrak rumah disana diduga bawa kabur barang-barang di gudang kontrakan, pada Rabu (27/8/2025) siang.

Menurut Nia, anak pemilik kontrakan, kecurigaan ini bermula saat anak tetangganya melihat rumah kontrakan dengan pintu terbuka. Termasuk, rumah anak tersebut yang juga berantakan.

Mengetahui ini, anak tetangganya bergegas melapor pada wakil RT. Kemudian, bersama-sama warga lain mengecek kontrakan dan rumah tetangga.

Baca juga: Rumah Kita, Pelabuhan Hati Anak-Anak Korban Broken Home dan Penyandang Disabilitas di Bondowoso

"Jadinya rame, laporlah ke ibu saya selaku pemilik rumah," ujarnya dikonfirmasi Jum'at (29/8/2025).

Ia menerangkan hasil pemeriksaan bersama-sama warga, diketahui barang-barang di gudang kontrakan milik ibunya raib. Meski gudang itu dalam kondisi sudah terkunci. Seperti perabotan  panci susun, tas, sepatu, troller, hingga kompor, serta piring.

Kemudian, di rumah tetangganya juga diduga handphone hilang, dan uang tabungan sekolah anak ludes.

"Kalau ditotal bisa Rp 2 jutaan," terangnya.

Menurut Nia, keluarganya mencoba menghubungi yang ngontrak. Namun diblokir. Begitu pun saat mencoba menghubungi dengan nomer lain, sudah tak aktif. 

Saat mendatangi alamat pengontrak yang asli di Desa Jurang Sapi, Kecamatan Tapen juga tak ditemukan.

Diakui Nia, semula keluarga pengontrak ini hendak putus kontrak. Dari semula yang rencana ngontrak 2 bulan, yakni Agustus dan September. Namun, di pertengahan Agustus meminta putus kontrak dan meminta uang kembali.

"Tapi kan tidak bisa sebagaimana akad," jelasnya.

Ia pun mengaku sudah melaporkan kejadian ini ke polisi. Kemudian, pihaknya juga mencari jejak pelaku melalui kang becak yang diminta angkut barang-barang.

Baca juga: Sebut Bukan Kenaikan Pajak Kendaraan, UPT PPD Bondowoso Jelaskan Skema Opsen Sharing

"Saya sudah laporan, tapi dari korban masih mau kekeluargaan," terangnya.

Ali, wakil RT mengatakan, setelah pihaknya mengecek korban pertama (anak tetangga yang melaporkan, red) ternyata handphone dan uangnya hilang.

Kecurigaan menguat karena di rumah kontrakan pintunya terbuka. Saat dimasuki memang rumah kontrakan sudah tak ada satu pun barang.

"Tapi tadi malam secara kekeluargaan dikembalikan dengan surat pernyataan," ujarnya.

Ia mengharapkan ini menjadi pelajaran bersama agar saat hati-hati saat mengontrakkan rumah. Karena, sebelumnya sebagai wakil RT pihaknya sudah meminta data administratif kependudukan namun belum juga menyerahkan.

"Pas mau diminta lagi, sudah kejadian," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved