Siswa di Tuban Diduga Keracunan MBG
10 Hari Terakhir Makan MBG, Siswa di Tuban Berujung Muntah Darah, Kini Dirawat Intensif
Kurang lebih 10 hari terakhir, siswa di Tuban makan MBG tak ada keluhan, hari terakhir berujung muntah hingga kini dirawat intensif.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kejadian keracunan setelah mengonsumsi MBG terus terjadi hingga merembet ke Tuban, Jawa Timur.
Siti Khoirul Nisa (16), warga Desa Wangun, mengalami keracunan usai mengonsumsi menu MBG di sekolah.
Juharti (52), mengungkapkan bahwa putrinya, Siti Khoirul Nisa (16) itu baru makan porsi MBG separuh jalan.
“Pengakuannya baru makan separuh, setelah itu langsung mengeluh sakit,” ujarnya.
Saat ini, Siti Khoirul Nisa menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr R Koesma Tuban.
Ia mengeluhkan sesak napas, muntah-muntah, bahkan sempat muntah darah.
“Anak saya memang punya riwayat sakit lambung, tapi sebelumnya tidak pernah mengeluh,” ujarnya.
10 hari terakhir makan MBG
Lebih lanjut, Juharti mengatakan bahwa putrinya rutin mendapat jatah MBG selama 10 hari terakhir.
Namun, sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan kesehatan.
Hingga kini, pihak medis masih melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab dugaan keracunan tersebut.
Sementara itu, enam pelajar yang terdampak masih menjalani perawatan intensif di IGD RSUD dr R Koesma Tuban.
Sebanyak enam siswa SMKN 1 Palang, Tuban mengalami gejala keracunan diduga seusai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (24/9/2025).
Mereka mendapatkan menu nasi goreng yang disajikan dengan telur ceplok, timun, dan buah anggur.
Baca juga: Dua Kecelakaan Sekaligus dalam Semalam di Ngawi, 2 Pemotor Tewas di Lokasi
Kondisi terkini
Lima siswi dan satu siswa SMK Negeri Palang tersebut tiba- tiba muntah dan merasakan sesak napas usai menyantap jatah menu MBG berupa nasi goreng di sekolahnya.
Seorang kerabat korban yang mengaku bernama Dwi Kartiningsih mengatakan, salah satu dari enam siswa yang harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit adalah keponakannya berinisial SKN.
"Siang tadi teman bidan di Puskesmas memberitahu kalau keponakanku mengalami keracunan setelah makan MBG dan harus dirujuk ke rumah sakit," kata Dwi Kartiningsih kepada Kompas.com, Rabu (24/9/2025).
Mendengar kabar tersebut, dirinya langsung memberitahu saudaranya yang merupakan ibu dari SKN dan mengajaknya menuju ke RSUD dr Koesma Tuban.

Kronologi kejadian
Berdasarkan keterangan yang diperolehnya dari guru di sekolah, awalnya sekira pukul 13.00 WIB hanya tiga siswi kelas 10 yang menunjukkan gejala muntah dan sesak napas usai menyantap nasi goreng MBG.
Selanjutnya, ketiga siswi tersebut pun dilarikan ke Puskesmas Palang untuk mendapatkan pertolongan medis, dan tak lama kemudian disusul dua siswa dengan keluhan serupa.
Kondisi peralatan medis di Puskesmas Palang yang terbatas, membuat mereka pun dirujuk ke RSUD dr Koesma Tuban menggunakan ambulans untuk mendapatkan perawatan intensif.
"Saat dirujuk ke rumah sakit tersebut, seorang siswa juga menyusul dengan keluhan serupa, jadi ada enam siswa yang dirawat," tuturnya.

Saat itu, paket MBG dengan menu nasi goreng yang didistribusikan ke SMK Negeri Palang berjumlah 203 porsi dan dibagikan kepada siswa sekira pukul 11.50 WIB.
Kasus dugaan keracunan menu MBG di Kabupaten Tuban saat ini menambah daftar catatan buruk yang menjadi sorotan publik terhadap kualitas menu MBG yang terdistribusikan kepada para siswa sekolah.
Pada hari yang sama juga ditemukan ulat pada menu MBG yang diterima oleh siswa SD Negeri di Desa Compreng, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
Sebelumnya, pada Juli 2025 lalu ditemukan belatung pada menu MBG yang terdistribusikan ke SMA Negeri dan SMK Negeri Tambakboyo.
Sejumlah siswa yang mendapati ada belatungnya pun merasa jijik dan enggan memakan menu MBG yang diterimanya.

Tanggapan Dinkes
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, Roikan, saat dikonfirmasi awak media menyampaikan, pihaknya belum bisa memberikan komentar lebih jauh terkait kasus tersebut.
"Izin teman-teman media, belum bisa memberikan komentar karena masih dilakukan penanganan dan pemeriksaan," ujarnya, Rabu (24/9/2025).
Kendati demikian, Roikan berharap agar para siswa yang diduga mengalami keracunan MBG, bisa segera kembali dalam kondisi sehat seperti sediakala.
"Semoga semua dalam kondisi sehat,” imbuhnya.
Sebelumnya, enam siswa SMK Negeri 1 Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengalami gejala keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (24/9/2025).
Keenam siswa tersebut terdiri dari lima siswi dan satu siswa.
Hari ini, mereka mendapatkan menu nasi goreng yang disajikan dengan telur ceplok, timun, dan buah anggur.
Salah satu wali murid, Juharti (52), warga Desa Wangun, Tuban, mengungkapkan, putrinya, SKN (16), mengalami keracunan usai mengonsumsi menu MBG di sekolah.
Baca juga: BREAKING NEWS - 6 Siswa SMK Negeri 1 Palang Tuban Diduga Keracunan MBG, Ada yang Sampai Muntah Darah
“Pengakuannya baru makan separuh, setelah itu langsung mengeluh sakit,” ujarnya kepada TribunJatim.com.
Saat ini, SKN menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr R Koesma Tuban.
Ia mengeluhkan sesak napas, muntah-muntah, bahkan sempat muntah darah.
“Anak saya memang punya riwayat sakit lambung, tapi sebelumnya tidak pernah mengeluh,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Juharti menjelaskan, putrinya telah rutin mendapat jatah MBG selama 10 hari terakhir, namun sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan kesehatan.
Hingga kini, pihak medis masih melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab dugaan keracunan tersebut.
Sementara itu, enam pelajar yang terdampak masih menjalani perawatan intensif di IGD RSUD dr R Koesma Tuban.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.