Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Wagub Emil Tinjau Lokasi Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Sebut Evakuasi Tak Bisa Sembarangan

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak mengatakan, operasi penyelamatan dipimpin Basarnas. Pencarian korban dilakukan dari berbagai sisi.

Editor: Torik Aqua
Kolase TribunJatim.com/ M Taufik dan Tony Hermawan
EVAKUASI - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak saat mengunjungi lokasi dan Tim gabungan saat berusaha mengevakuasi para korban di reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, 

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak turun ke lokasi ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9/2025).

Ia menjelaskan mengenai evakuasi yang tak bisa dilakukan secara sembarangan.

Pada proses evakuasi itu dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, Damkar, TNI, Polri, serta relawan.

Sejumlah titik bangunan roboh itu dipasang lampu sorot untuk mencari korban yang masih berpotensi terjebak di puing bangunan.

Dalam proses pencarian, alat berat ikut terlibat.

Baca juga: Sejarah Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, 100 Tahun Berdiri Kini Ambruk, Gus Yahya Panjatkan Doa Bersama

Ada tiga rumah sakit yang jadi tempat rujukan menangani para korban. Yaitu Rumah Sakit Siti Hajar, RSUD Notopuro, dan RS Delta Surya Sidoarjo.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak mengatakan, operasi penyelamatan dipimpin Basarnas.

Ia menjelaskan, pencarian korban dilakukan dari berbagai sisi.

Tim disebar untuk melokalisir semua akses ke titik bangunan yang ambruk.

Setiap sisi disisir untuk memastikan jangan sampai ada korban yang terlewat. 

Untuk membantu korban yang masih tertimbun, suplai oksigen dan air disalurkan menggunakan selang.

“Tujuannya agar yang ada di dalam tetap bisa bertahan sampai proses evakuasi selesai,” ujarnya.

Emil menyebut, evakuasi tidak bisa dilakukan sembarangan karena kondisi struktur bangunan yang rapuh.

Baca juga: Update Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, 1 Orang Tewas Tercatat di RS Siti Hajar

“Kalau dibuka dari bawah, dikhawatirkan akan runtuh lagi. Karena itu dilakukan pencarian ke dalam dengan pembukaan akses secara mikro. Pakar-pakar struktur juga sedang melihat bagaimana melakukan penanganan," tambahnya.

Emil menyatakan, negara pasti akan hadir.

Utamanya memberikan santunan kepada para korban.

Namun saat ini pemerintah daerah masih memfokuskan perhatian pada penyelamatan korban.

Sebelumnya, sebuah bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore.

Sejumlah orang terluka, termasuk beberapa santri diduga masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan. 

Kejadiannya sekira waktu salat asar pukul 15.00 WIB.

PONPES AMBRUK - Bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore. Petugas dan warga masih melakukan evakuasi.
PONPES AMBRUK - Bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore. Petugas dan warga masih melakukan evakuasi. (Tribun Jatim Network/M Taufik)

Beberapa warga menyebut, ada suara keras sekali seperti gempa.

Ternyata setelah dicek, bangunan di bagian tengah pondok sudah ambruk.

“Kemarin izin ngecor bagian atas. Ini sepertinya tiga lantai. Setahu saya ini musala,” kata Munir, Ketua RT 7/RW 3 Desa/Kecamatan Buduran, Sidoarjo di lokasi kejadian. 

Petugas kepolisian terlihat sudah berada di lokasi kejadian.

Sejumlah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga tiba. Berusaha melakukan evakuasi kepada para korban. 

Sebagian korban sudah dievakuasi menggunakan ambulans.

Sebagian masih terjebak di dalam reruntuhan.

Terdengar mereka sempat meminta tolong.

Suara itu juga terdengar dari luar reruntuhan.

Sementara ratusan santri lainnya berkerumun di sekitar pondok pesantren. 

Sejarah Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Pondok Pesantren Al Khoziny didirikan oleh KH Raden Khozin Khoiruddin, yang dikenal juga sebagai Kiai Khozin sepuh.

Pesantren ini dinamai sesuai dengan nama pendirinya dan lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Pesantren Buduran karena letaknya di Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.

Sebelum mendirikan pesantren di Buduran, Kiai Khozin mengasuh pesantren di Siwalan Panji.

Dikutip dari Nu Online dan beberapa sumber lainnya, pondok di Buduran ini awalnya dibuat sebagai kediaman putra Kiai Khozin, KH Moch Abbas, yang pulang dari menuntut ilmu di Makkah selama kurang lebih sepuluh tahun.

Kedatangan KH Moch Abbas disambut baik masyarakat, sehingga pondok berkembang menjadi pesantren yang terus melanjutkan tradisi keilmuan dan pengajaran, seperti khataman tafsir Jalalain.

Soal tahun berdirinya pondok pesantren ini, masih menjadi perdebatan.

Baca juga: Korban Meninggal Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Jadi 3 Orang

Beberapa sumber menyatakan pondok ini berdiri sekitar tahun 1926-1927.

Namun pengasuh generasi ketiga, KHR Abdus Salam Mujib, menyatakan pesantren ini sudah ada sekitar tahun 1915-1920, berdasarkan catatan santri pertama dan cerita alumni sepuh.

Hal ini didukung oleh kisah rombongan alumni dari Yogyakarta yang orang tua mereka adalah santri pertama di Pondok Pesantren Al Khoziny sekitar tahun 1920.

Dalam sejarahnya, pesantren ini menjadi tempat menimba ilmu bagi banyak santri yang kemudian menjadi ulama besar di Indonesia, seperti KH M Hasyim Asy'ari (Tebuireng, Jombang), KH Abd Wahab Hasbullah (Tambakberas, Jombang), KH Umar (Jember), KH Nawawi (Pendiri Pesantren Ma'had Arriyadl Kediri), KH Usman Al Ishaqi (Surabaya), dan banyak ulama lainnya.

Pesantren Al Khoziny menonjol dalam pengajaran kitab kuning dan nilai spiritual tarekat utama, menjadikannya pusat tradisi pesantren yang kaya dan berpengaruh pada perkembangan pendidikan Islam di Jawa Timur.

Lokasi pesantren ini berada di Jalan KHR Moh Abbas I/18, Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, dan telah melampaui usia satu abad, menjadi bagian penting dari sejarah pendidikan Islam di daerah tersebut.

Baca juga: JATIM TERPOPULER: Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo - Kecelakaan Maut di Surabaya

Baca juga: PKB Jatim Sampaikan Duka atas Musibah di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Minta Kader Bantu Penanganan

Ketua PBNU Gus Yahya Ajak Doa Bersama 

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf berkunjung ke pondok pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Selasa (30/9/2025). 

Gus Yahya melihat langsung kondisi bangunan yang roboh, kemudian bertemu dengan pengasuh pesantren dan sejumlah wali santri yang ada di sana. 

Duka mendalam disampaikan atas musibah yang menimpa para santri yang menjadi korban ambruknya bangunan tiga lantai di pondok pesantren asuhan KH Abdus Salam yang juga Rois Syuriah PCNU Sidoarjo tersebut. 

Di lokasi, Gus Yahya juga mendengar langsung cerita dari berbagai pihak terkait peristiwa itu. Termasuk dari pengasuh pesantren dan beberapa pihak lainnya.

Saat bertemu dengan sejumlah wali santri yang menunggu proses evakuasi, Gus Yahya mengajak mereka dan semua pihak untuk berdoa bersama agar para santri yang masih proses pencarian bisa segera ditemukan. 

“Mari kita panjatkan doa bersama, semoga seluruh santri yang masih dicari diberikan keselamatan oleh Allah SWT. Amin ya Rabb al-‘Alamin,” ujarnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Berita Viral lainnya

(Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan)

 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved