Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Media Asing Soroti Struktur Bangunan Hingga Keselamatan Santri

Media internasional menyoroti besarnya jumlah santri yang tertimbun, kondisi bangunan disebut berusia seabad, dan standar konstruksi.

Editor: Torik Aqua
TribunJatim.com/Yusron Naufal Putra - SAR Surabaya
PONPES DI SIDOARJO AMBRUK - Situasi di posko gabungan musibah ambruknya Musala di Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo, Selasa (30/9/2025) dan momen petugas SAR Gabungan mengevakuasi korban reruntuhan bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo. Berita ambruknya ponpes menjadi sorotan media asing. 

Poin Penting:

  1. Runtuhnya pesantren menewaskan 3, puluhan santri terjebak.
  2. Fondasi rapuh dan beban tambahan jadi penyebab utama.
  3. Media asing soroti lemahnya standar keselamatan konstruksi Indonesia.

TRIBUNJATIM.COM - Runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur pada Senin (29/9/2025) sore menyisakan duka yang mendalam dan menuai sorotan.

Berita tersebut menjadi sorotan dari media asing.

Peristiwa itu terjadi ketika ratusan santri sedang salat berjemaah.

Baca juga: Kondisi 91 Santri Ponpes Al Khoziny yang Terjebak Reruntuhan, Makan Minum Lewat Celah Bangunan

Mereka berjemaah di sebuah musala yang berada di bawah lantai bangunan yang ambruk tersebut.

Sejumlah media internasional menyoroti besarnya jumlah santri yang tertimbun, kondisi bangunan yang disebut berusia seabad, serta standar konstruksi yang dinilai membahayakan keselamatan.

Berikut rangkuman pemberitaan media asing terkait runtuhnya Pondok Pesantren Al-Khoziny.

1. The Guardian

Dalam artikel berjudul "Indonesia school collapse: 91 missing and three dead as rescuers search rubble for second day", The Guardian menyoroti kepanikan para orang tua dan tim penyelamat yang dengan putus asa mencari puluhan santri di bawah reruntuhan.

Media itu juga menyoroti standar keselamatan dan pilar fondasi yang diduga menjadi penyebab runtuhnya bangunan.

Standar pembangunan yang longgar memang kerap menimbulkan kekhawatiran soal keselamatan bangunan di Indonesia.

Tidak jarang, struktur, terutama rumah yang dibiarkan setengah jadi agar pemilik bisa menambah lantai ketika dana mencukupi.

2. BBC

BBC turut menyoroti besarnya jumlah korban akibat runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin sore.

“Tim penyelamat berlomba untuk mengeluarkan puluhan siswa dan pekerja dari bawah reruntuhan bangunan yang runtuh di Jawa Timur, Indonesia,” tulis BBC, Selasa (30/9/2025).

Tragedi ini menewaskan sedikitnya tiga orang, sementara 99 orang lainnya dirawat di rumah sakit, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.

Selain itu, setidaknya 38 orang, sebagian besar remaja putra diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan.

Insiden terjadi ketika para santri sedang berkumpul untuk shalat.

Bangunan dua lantai dengan fondasi rapuh itu tak mampu menahan beban tambahan dari konstruksi dua lantai baru di atasnya, hingga akhirnya ambruk.

Puluhan tim penyelamat terus melakukan pencarian korban selamat.

Namun, upaya evakuasi sempat dihentikan sementara pada Selasa karena otoritas menilai sisa bangunan masih berisiko runtuh.

3. Aljazeera

Media Timur Tengah, Aljazeera, turut memberitakan ambruknya Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.

Media tersebut menyoroti jumlah korban yang mencapai 102 orang, terdiri atas 99 orang selamat dan tiga meninggal dunia.

Mengutip keterangan BNPB, Aljazeera menyebut tragedi ini sebagai peringatan penting akan perlunya penerapan standar keselamatan konstruksi yang lebih ketat.

Menurut pihak berwenang, pilar-pilar fondasi tidak mampu menahan beban tambahan saat pekerja tengah melakukan pengecoran di lantai empat.

Kondisi itu memicu runtuhnya bangunan dan membuat puluhan orang terperangkap.

4. AP News

Kantor berita AP News memberitakan insiden ambruknya Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo dengan judul "Rescuers run oxygen to survivors in Indonesia school building collapse that buried dozens".

“Tim penyelamat menyalurkan oksigen dan air kepada para siswa yang terjebak di bawah reruntuhan beton yang tidak stabil dari sebuah gedung sekolah di Indonesia, dalam upaya gigih mengevakuasi korban selamat pada hari Selasa, sehari setelah bangunan tersebut runtuh,” tulis AP News.

Menurut kepala tim pencarian dan penyelamatan, puing beton berat dan bagian bangunan yang tidak stabil menjadi penghalang utama evakuasi.

Alat berat sebenarnya tersedia, namun tidak digunakan karena dikhawatirkan memicu runtuhnya sisa bangunan.

AP News juga menyoroti sejarah panjang pesantren ini.

Pondok Pesantren Al Khoziny disebut sebagai yang tertua di antara 7.300 pesantren di Jawa Timur.

Santri pertama tercatat belajar sejak tahun 1920, sebelum pesantren resmi berdiri pada 1927.

Upaya evakuasi

Upaya evakuasi terhadap para korban reruntuhan gedung di kompleks pondok pesantren Al Khoziny terus berlangsung, Rabu (1/10/2025).

Sedikitnya ada sekira 15 titik korban terdeteksi di bawah reruntuhan gedung tiga lantai itu. 

Dari 15 titik itu, jumlahnya ditaksir bisa mencapai sekira 91 orang. Namun, Tim SAR belum berani memastikan jumlah pasti korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan. 

Cuma dipastikan, sebagian mereka masih hidup.

Bahkan beberapa korban terus bisa berkomunikasi dengan tim SAR yang berusaha menolongnya.

Namun belum bisa dievakuasi lantaran masih terjepit reruntuhan beton.  

Menurut Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi, saat ini para korban dengan status kesadaran merah (korban yang masih bisa berkomunikasi) memungkinkan untuk bertahan lebih dari batas waktu krusial 72 jam pascakejadian.

"Tm dapat mencapai korban melalui celah-celah di bawah reruntuhan. Selama mendapatkan suplai makan minum serta infus, maka memungkinkan korban dapat bertahan lebih lama alias lebih dari batas waktu krusial 72 jam," kata Syafii di sela memantau jalannya evakuasi. 

Sejauh ini kondisi para korban itu masih memberikan tanda-tanda kehidupan serta mendapatkan suplai oksigen, makan minum, hingga infus dan vitamin serta obat-obatan dari petugas. 

Baca juga: Kondisi 91 Santri Ponpes Al Khoziny yang Terjebak Reruntuhan, Makan Minum Lewat Celah Bangunan

Baca juga: Sanksi untuk Bangunan yang Tak Memiliki Izin Mendirikan Seperti Musala Ponpes Al Khoziny yang Ambruk

Dalam operasi SAR ini, disebutnya bahwa pihaknya akan terus memprioritaskan para korban dengan status kesadaran merah untuk terus mendapatkan suplai-suplai vital tersebut sembari menanti upaya tim SAR gabungan untuk menembus reruntuhan.

Disebutnya bahwa personel yang hadir dalam proses evakuasi kali ini berjumlah 379 personel yang berasal dari 65 instansi berbeda.

Menurut Kepala Subdirektorat Pengarahan dan Pengendalian Operasi (RPDO) Basarnas, Emi Freezer, sampai hari ketiga pencarian, tim penyelamatan gabungan menemukan 15 titik korban di bawah reruntuhan bangunan. 

Dari 15 titik tersebut, delapan korban diantaranya dalam tingkat kesadaran warna hitam alias tidak bisa berkomunikasi.

Sementara tujuh lainnya berada di tingkat kesadaran merah atau masih bisa berkomunikasi dengan petugas. 

Freezer menyebut bahwa hingga kini tim penyelamatan gabungan telah berhasil mengevakuasi 11 korban dari bawah reruntuhan. Dari 11 korban tersebut tiga diantaranya meninggal dunia. 

Baca juga: Percakapan Petugas dengan Yusuf & Haikal dari Dalam Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Santri Beri Sinyal

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved