Dampak Gempa di Sumenep, 2 Rumah dan 1 Musala di Situbondo Rusak

Poin Penting:

• Penyebab: Gempa bumi M 6.0 (rincian BMKG terbaru) di Sumenep, Madura (30/09/2025 malam).
• Dampak di Situbondo: Dua rumah warga rusak dan satu musala sekolah rusak.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Izi Hartono

TRIBUNJATIM.COM, SITUBONDO - Guncangan gempa di Sumenep, Madura, berkekuatan 6.5 magnitudo, ternyata berdampak di Kabupaten Situbondo, Selasa (30/09/2025) malam.

Koordinator Pusdalop BPBD Situbondo, Puriyono mengatakan, gempa bumi di Sumenep, Madura, Selasa (30/09/2025) malam yang menyebabkan dua rumah warga dan musala sekolah di Situbondo, rusak.

"Berdasarkan data yang kami terima, ada dua rumah rusak dan satu musala rusak," ujarnya, Rabu (01/10/2025).

Menurutnya, rumah yang terdampak gempa itu, yakni rumah milik Rahmatillah (35) warga Desa Semiring, Kecamatan Mangaran, menyebabkan dinding pembatas ruang kamarnya ambruk dan H lukman (47), warga Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, gedung bangunan rumahnya retak-retak.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Situbondo, Pengendara Motor Tewas Terjatuh, Gagal Mendahului Truk

Selain dua rumah, kata Puriyono, satu musala di SDN 1 Alasmalang, Kecamatan Panarukan, bagian atap dan gentengnnya ambruk.

"Berdasarkan data yang kami terima, sejauh ini ada dua rumah dan satu musallah yang rusak akibat gempa itu," ujarnya, Rabu (01/10/2025).

Diberitakan sebelumnya, Gempa bumi kembali dirasakan warga Situbondo, Senin (01/10/2025).

Guncangan gempa bumi di wilayah Sumenep, Madura,  berkekuatan magnitudo 6.5 terjadi Senin (01/10/2025) sekitar pukul 23.49 WIB, mengagetkan warga Situbondo yang sedang tidur.

Baca juga: Pemkab Situbondo Dirikan Dapur Umum, Sediakan 600 Nasi Bungkus Harian untuk Korban Gempa

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa memiliki magnitudo 6,0 setelah dilakukan pembaruan parameter. Sedangkan rilis pertama BMKG menyebut magnitudo 6,5.

Episenter gempa berada pada koordinat 7,35° Lintang Selatan dan 114,22° Bujur Timur, atau tepatnya di laut, 58 kilometer tenggara Sumenep pada kedalaman 12 kilometer. BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.