Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gempa di Sumenep Madura

Diguncang Gempa, 10 Sekolah di Sumenep Rusak, Plafon Ambruk dan Dinding Retak

Agus juga menyatakan, sebagian besar kerusakan terlihat pada plafon ruang kelas dan ruang guru yang ambruk, serta dinding yang retak akibat guncangan.

Editor: Torik Aqua
KOMPAS.COM/ Nur Khalis dan tangkapan layar
GEMPA - Suasana ruang kelas di SDN Gayam 1, Kecamatan Gayam, Pulau Sepudi, Sumenep, yang plafonnya ambruk akibat gempa magnitudo 6, Selasa malam. Gempa mengguncang sejumlah sekolah di Sumenep, Jawa Timur mengakibatkan kerusakan. 

TRIBUNJATIM.COM - Gempa berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang sejumlah wilayah di Jawa Timur.

Di antaranya yang ikut terdampak adalah sejumlah wilayah di Sumenep.

Sumenep adalah kabupaten di ujung timur Pulau Madura, Jawa Timur. Daerah ini dikenal dengan budaya Madura, keraton Sumenep, batik, serta kepulauan indah seperti Gili Iyang dan Gili Labak.

Hal itu membuat 10 sekolah dasar (SD) di dua kecamatan di Pulau Sepudi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengalami kerusakan.

Baca juga: Sekolah di Bondowoso Terdampak Gempa Sumenep Madura, Siswa Belajar di Parkiran dan Musala

Gempa itu terjadi pada Selasa (30/9/2025) malam.

Gempa adalah getaran atau guncangan di permukaan bumi akibat pergerakan lempeng tektonik, aktivitas vulkanik, atau runtuhan batuan. 

"Iya, ada sekolah yang terdampak itu," kata Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Agus Dwi Saputra, Rabu (1/10/2025).

Agus merinci, di Kecamatan Gayam, kerusakan terjadi di SDN Gayam I, SDN Gendang Barat I, SDN Gendang Barat III, SDN Karang Tengah, SDN Gendang Timur III, dan SDN Nyamplong.

Sedangkan di Kecamatan Nonggunong, sekolah yang terdampak adalah SDN Sokaramme Paseser I, SDN Sokaramme Paseser III, SDN Sokaramme Timur I, dan SDN Talaga II.

Agus juga menyatakan, sebagian besar kerusakan terlihat pada plafon ruang kelas dan ruang guru yang ambruk, serta dinding yang retak akibat guncangan.

"Karena terkena guncangan itu, banyak plafon ambruk," imbuh dia.

Meski begitu, jelas Agus, kegiatan belajar masih bisa berlangsung setelah warga dan guru membersihkan runtuhan secara gotong royong.

Agus juga mengatakan, sekolah-sekolah tersebut masih bisa dipakai sementara waktu sambil menunggu perbaikan.

“Kami sudah menurunkan tim untuk mengecek kondisi sekolah dan memastikan kegiatan belajar tetap berjalan,” ungkapnya.

Diketahui, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Sumenep, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025) pukul 23.49 WIB.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved