Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Posko DVI Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Dipusatkan di RS Bhayangkara Surabaya

Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya telah mempersiapkan perangkat mutakhir yang dapat menyimpan jenazah korban secara lebih efektif dan menampung banyak

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
EVAKUASI - Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr M Khusnan Marzuki saat ditemui awak media di RS Bhayangkara Surabaya, pada Kamis (2/10/2025) malam. Posko DVI guna mengidentifikasi jenazah korban yang berhasil dievakuasi dari reruntuhan bangunan gedung bertingkat Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, dipusatkan di RS Bhayangkara Surabaya. 

Lanjut Khusnan, data yang dihimpun Posko Ante-Mortem tersebut bakal digunakan sebagai bahan pembanding dengan kondisi jenazah korban yang ditemukan nantinya. 

"Karena kemarin 63 tapi ternyata sudah ada yang ditemukan sudah diidentifikasi menurun jadi 61. Kemudian jadi 56 tadi siang (Kamis)," katanya. 

Oleh karena itu, guna mempercepat hasil identifikasi agar jenazah korban yang ditemukan nanti berhasil diketahui identitasnya, maka Khusnan mengimbau, para anggota keluarga kooperatif. 

Salah satu bentuk sikap dan langkah kooperatif yang dapat dilakukan adalah melengkapi semua data yang diinginkan oleh Tim Forensik di Posko Ante-Mortem. 

Mulai dari menyertakan berbagai macam informasi mengenai kondisi tubuh dari korban yang hilang, selengkap-lengkapnya. Seperti ciri-ciri tubuh beserta penampilan yang dikenakan terakhir. 

Dapat juga disertakan foto semasa hidup paling terbaru dari korban.

Boleh juga menyertakan foto cap tiga jari dalam ijazah pendidikan dari korban.

Bahkan, kalau semasa hidupnya pernah mendokumentasikan foto bentuk gigi. Atau masih menyimpan berkas rekam medis atas penanganan medis penyakit yang pernah diderita terdahulu.

"Kalau seandainya ditemukan ada pernah punyanya foto panoramik gigi, taruh aja yaitu tidak lama langsung fix langsung. Atau data-data yang bisa mendukung dua paling enggak untuk sekunder itu bisa fix langsung," ungkapnya. 

Semua data-data pendukung tersebut, wajib disertakan, sehingga dapat menjadi data berharga yang memudahkan Tim Forensik melakukan identifikasi jenazah korban. 

Jika data pembanding tersebut, terbilang minim jumlahnya, maka Tim Forensik bakal menerapkan metode lain untuk melakukan pencocokan antara data pembanding anggota keluarga dan temuan jenazah korban. Seperti melakukan pengujian Tes DNA. 

"Tapi kalau tidak ditemukan sama sekali ya kami butuh waktu. Kami mengumpulkan terus. Lah kalau memang betul-betul enggak ada semua baru itu DNA. Dan DNA itu butuh waktu agak lama. Gitu ya," jelasnya. 

Kemudian, mengenai ketersediaan tenaga medis Tim Forensik yang dikerahkan untuk melakukan identifikasi selama berlangsungnya proses pencarian yang dilakukan Tim SAR gabungan beberapa waktu ke depan. 

Khusnan menegaskan, pihaknya mengerahkan banyak personel anggota medis spesialis forensik.

Sehingga, diharapkan, proses identifikasi terhadap jenazah korban yang ditemukan nantinya dapat berlangsung cepat. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved