Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk
Kapolda Jatim: Prioritaskan Pencarian Korban Dibalik Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny
Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto fokus pencarian korban santri yang terjebak di balik reruntuhan gedung bertingkat Ponpes Al-Khoziny
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
Poin Penting :
- Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto fokus pada proses pencarian korban santri yang diperkirakan masih terjebak di balik reruntuhan gedung bertingkat Ponpes Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo
- Pihaknya juga melibatkan proses asistensi dari ahli konstruksi atau akademisi bidang arsitektur dan pihak Dinas Pekerjaan Umum Pemprov Jatim
- Sudah 8 jenazah ditemukan dan dikirim ke Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto mengatakan, pihaknya masih berfokus pada proses pencarian korban santri yang diperkirakan masih terjebak di balik reruntuhan gedung bertingkat Ponpes Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Tiga hari 'golden time' masa pencarian dinyatakan habis, pada Kamis (2/10/2025), petugas Tim SAR Gabung mulai melakukan proses pencarian dengan cara lain, yakni melibatkan alat berat jenis crane dan eskavator.
Petugas SAR Gabungan yang terdiri dari SAR, Damkar, Polri, TNI dan instansi terkait, bahu-membahu membongkar puing dan bongkahan sisa runtuhan bangunan gedung bertingkat empat lantai di ponpes tersebut.
Bahkan, dalam pelaksanaannya, Nanang menambahkan, pihaknya juga melibatkan proses asistensi dari ahli konstruksi atau akademisi bidang arsitektur dan pihak Dinas Pekerjaan Umum Pemprov Jatim.
"Mudah-mudahan ini bisa berjalan dengan lancar sehingga bisa menemukan (jenazah)," ujarnya sesuai mengunjungi Posko DVI RS Bhayangkara, Surabaya, pada Jumat (3/10/2025) sore.
Baca juga: Cerita Dokter Aaron, Diantara Pilihan Hidup dan Mati Demi Evakuasi Korban Musala Ponpes Al-Khoziny
Hasilnya, selama proses pencarian sejak pagi hingga sore hari, sekitar 14.25 WIB. Nanang mengungkapkan, sudah ada lima jenazah yang ditemukan dari lokasi dan sudah dikirim ke Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya untuk dilakukan identifikasi.
"Pada saat crane sudah bekerja, ternyata ada beberapa temuan. Kemarin terdata masih ada 58 kalau gak salah; yang belum diketahui keberadaannya. Dan ini pun juga bertahap menemukan, kurang lebih, hari ini ada 5 (jenazah), tambahan," ungkapnya.
Namun, lanjut Nanang, pihaknya sudah melakukan serangkaian tahapan pemantauan awal untuk menangani insiden ambruknya bangunan empat lantai ponpes tersebut.
Bahkan, pihaknya juga sudah mulai berupaya melakukan pendataan dan pemetaan orang-orang yang berada di area sekitar kejadian runtuhan bangunan tersebut.
Hasilnya, tercatat ada tiga jenis kluster warga di area runtuhan tersebut, yang dapat diklasifikasikan personelnya.
Yakni, Kluster Pertama, santri. Kluster Kedua, pengurus ponpes. Dan, Kluster Ketiga, pekerja pembangunan gedung tersebut.
"Nah dari data itu kami kumpulkan jumlah pesantren untuk santri-santri dengan pengurus," terangnya.
Khusus untuk kluster ketiga yakni pekerja bangunan gedung tersebut. Nanang mengatakan, pihaknya masih berupaya mencari beberapa pihak yang terlibat secara teknis dalam pembangunan gedung tersebut.
Baca juga: Kisah Santri Asal Malang Selamat dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Menolong Teman Sambil Merangkak
"Kami belum mengetahui siapa yang pekerjanya ini, karena kami lagi mencari siapa di situ yang kepala pimpro," tegasnya.
Terlepas dari itu semua, Nanang menegaskan, pihaknya masih berorientasi untuk tetap memprioritaskan penanganan para korban yang masih terjebak di balik reruntuhan bangunan.
"Tapi dalam proses itu, tahapan kemarin di awal adalah mengutamakan pertolongan kepada korban, Sambil pendataan," katanya.
Berdasarkan data DNA yang berhasil diperoleh Posko Ante-Mortem per 21.00 WIB, Kamis (2/10/2025), yang dilansir Biddokkes Polda Jatim, terdapat 56 data keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarga dalam insiden tersebut.
Nanang berharap, masih ada korban selamat yang barang kali memang belum melaporkan status selamat dari diri sendiri ke pihak petugas terkait sehingga tercatat sebagai korban hilang.
"Ini sudah kita bekerja. Ini ada peralatan. Kan sudah ada pendataan awal, kan dari sidik jari, retina mata, dari darah, DNA properti baju dipakai. Ini semua kami identifikasi dan mereka sudah tahu identitasnya," pungkasnya.
Berdasarkan catatan yang dihimpun TribunJatim.com, dua jenazah awal; jenazah ke-1 dan ke-2 dibawa dalam satu mobil ambulan yang tiba di teras kamar mayat RS Bhayangkara Surabaya, sekitar pukul 08.30 WIB.
Kemudian, pukul 10.40 WIB, satu mobil ambulan jenis MPV mengangkut satu kantung jenazah urutan ke-3.
Sedangkan, satu kantung jenazah yang ke-4 diangkat mobil ambulan yang tiba pukul 12.15 WIB.
Kemudian, sekitar pukul 14.25 WIB, terpantau sebuah ambulan berhenti di teras utama kamar mayat RS tersebut, dengan membawa kantung jenazah ke-5.
Lalu, kantung jenazah ke-6 terpantau dibawa sebuah ambulan yang tiba pukul 17.45 WIB.
Selanjutnya, kantung jenazah ke-7 terpantau dibawa sebuah ambulan yang tiba pukul 17.52 WIB.
Dan, kantung jenazah ke-8 terpantau dibawa sebuah ambulan yang tiba pukul 18.02 WIB.
RunningNews
TribunBreakingNews
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk
Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto
ambruknya mushala Ponpes Al Khoziny
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Multiangle
TribunJatim.com
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
Cerita Dokter Aaron, Diantara Pilihan Hidup dan Mati Demi Evakuasi Korban Musala Ponpes Al-Khoziny |
![]() |
---|
Kisah Santri Asal Malang Selamat dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Menolong Teman Sambil Merangkak |
![]() |
---|
Haikal Santri Muda Diberi Minum Sosok Misterius Sebelum Dievakuasi Hidup-hidup dari Puing Al Khoziny |
![]() |
---|
Ini 2 Cara Tim SAR Gabungan Lakukan Evakuasi Korban Bangunan Roboh di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo |
![]() |
---|
1 Lagi Ditemukan, Jumlah Korban Meninggal dalam Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Jadi 10 Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.