Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Ambulans Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Terus Berdatangan ke Posko DVI

Ambulans pengangkut jenazah santri korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo terus berdatangan ke Posko DVI di RS Bhayangkara Surabaya.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
AMBULANS - Dua ambulans pengangkut jenazah korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, berkode nomor 10 dan 11 tampak tiba di Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya, Sabtu (4/10/2025) sore. Pantauan TribunJatim.com di lokasi, ambulans ke-10 tiba sekira pukul 15.00 WIB, sedangkan ambulans ke-11 tiba sekira pukul 16.45 WIB. 

Poin Penting:

  • Ambulans yang membawa jenazah korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo berdatangan ke RS Bhayangkara Surabaya.
  • Petugas melakukan identifikasi korban di RS Bhayangkara Surabaya.
  • Petugas mengedepankan ketelitian dengan tetap mengupayakan kecepatan dalam proses identifikasi jenazah korban yang sudah ditemukan.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dua ambulans pengangkut jenazah korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, berkode nomor 10 dan 11 tampak tiba di Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya, Sabtu (4/10/2025) sore. 

Pantauan TribunJatim.com di lokasi, ambulans ke-10 tiba sekira pukul 15.00 WIB, sedangkan ambulans ke-11 tiba sekira pukul 16.45 WIB.

Sebelumnya, pada Jumat (3/10/2025) pukul 23.30 WIB lalu, terdapat satu mobil ambulans berkode nomor sembilan tiba di posko tersebut. 

Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Khusnan Marzuki mengatakan, pihaknya mengedepankan ketelitian dengan tetap mengupayakan kecepatan dalam proses identifikasi jenazah korban yang sudah ditemukan. 

Oleh karena itu, pihaknya tetap menggunakan metode pengujian tes DNA untuk memastikan kecocokan identitas jenazah.

Meskipun membutuhkan waktu paling sebentar tiga hari dan paling lama dua pekan. 

Guna menyiasati rentang waktu tunggu pengujian tersebut, pada Sabtu sekitar pukul 06.00 WIB, pihaknya segera mengirimkan 57 sampel DNA Ante-Mortem keluarga korban yang anaknya masih hilang ke RS Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri. 

Metode ini, ungkap Khusnan, patut diupayakan pelaksanaannya karena kondisi jenazah korban yang dievakuasi ke Posko DVI kebanyakan dalam keadaan mengalami pembusukan setelah diketahui meninggal dunia lebih dari tiga hari. 

Baca juga: Ditemukan Potongan Tubuh di Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Korban Tewas Jadi 17 Orang

"Tapi harus didalami lebih teliti karena (kondisi jenazah) sudah lebih dari tiga hari. Kami harus lebih teliti. Kita tidak boleh gegabah atau sembrono, tanpa ketelitian. Kita berusaha secepat mungkin tapi tetap ketelitian harus bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya saat ditemui awak media di depan teras Kamar Mayat RS Bhayangkara Surabaya, pada Sabtu (4/10/2025). 

Sembari menunggu hasil pengujian tes DNA tersebut, Khusnan mendorong para keluarga untuk bisa memperbanyak data Ante-Mortem berupa foto terakhir semasa hidup, hasil rekam medis yang pernah ada; terutama foto susunan gigi, informasi mengenai pakaian atribut yang dikenakan terakhir kali, termasuk ciri khusus pada fisik korban. 

"Kalau dari kondisi jenazah, semakin lama semakin ini. Karena faktor bahasa umumnya, ya faktor alamiah. Sehingga lebih meminta ketelitian lagi. Harapan saya, tanpa dilakukan tes DNA, itu bisa diidentifikasi," pungkasnya. 

Sebelumnya, sebuah bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore.

Sejumlah orang terluka, termasuk beberapa santri diduga masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved