Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Anaknya Diamputasi, Idrus Tak akan Tuntut Ponpes Al Khoziny Sidoarjo atas Ambruknya Bangunan: Ikhlas

Meski kaki anaknya harus diamputasi, Idrus tegaskan tak akan menuntut ponpes atas tragedi ambruknya bangunan Al Khoziny Sidoarjo: Ikhlas.

Penulis: M Taufik | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/M Taufik
JALANI PERAWATAN - Korban selamat ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, Syaiful Rossy Abdillah masih menjalani perawatan di RSUD Notopuro Sidoarjo, Senin (6/10/2025). Orang tua dan keluarga terus menjaga dan menemaninya selama menjalani perawatan setelah santri berusia 14 tahun itu berhasil dievakuasi dari bawah reruntuhan bangunan tiga lantai di kompleks ponpes. 

Dia mendapat suplai oksigen dan makanan dari petugas SAR gabungan yang berupaya menolongnya. 

Baca juga: Isak Tangis Pecah Sambut Jenazah Santri Ponpes Al Khoziny Asal Bangkalan, Ayah: Bukan Kehendak Kiai

“Saya juga sempat akan ditarik. Tapi kaki saya terjepit. Sehingga menunggu dibongkar baru bisa keluar,” lanjutnya. 

Sesampai di rumah sakit, Rossy menjalani perawatan dan akhirnya diputuskan kaki kanannya harus diamputasi.

Karena kondisinya sudah seperti itu, keluarga pun menyetujuinya. 

Selama proses pencarian hingga menjalani perawatan, keluarga terus menungguinya.

Idrus, ayah dari Syaiful mengaku sangat bersyukur anaknya bisa selamat dalam musibah robohnya gedung tersebut.  

“Saat tahu kondisi (bangunan roboh) seperti itu, saya sudah pasrah. Saya kira anak saya sudah tidak ada (meninggal). Saya sudah ikhlas atas musibah ini,” kata Idrus di sela mendampingi putranya di rumah sakit milik Pemkab Sidoarjo tersebut.  

Bahkan Idrus mengaku empat tidak percaya ketika mendapat kabar bahwa putranya selamat dalam peristiwa itu.

Meski anaknya harus kehilangan kaki kanannya, Idrus juga mengaku sudah iklas dengan semuanya.

Bahkan dia bersyukur kondisi anaknya sekarang sudah membaik. 

“Sesekali mengeluh sakit seperti nyeri di kakinya itu. Tapi yang setiap hari dikatakannya, dia pengen dibelikan kaki baru. Mungkin minder dengan kondisi kakinya jika harus bertemu dengan teman-temannya lagi,” lanjut Idrus. 

Kendati anaknya menjadi korban, Idrus menegaskan tidak akan menuntut pihak pondok pesantren.

Dia menilai peristiwa tersebut merupakan ujian dan bagian dari takdir.

“Saya yakin (semua ini takdir) seperti itu, jadi saya ikhlas. Kami tidak akan menuntut atau sebagainya,” tegasnya.

Sebelumnya, sebuah bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved