Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Lokal

Kesaksian Warga Ponorogo Rumah Disambar Petir, Suara Menggelegar Bak Bom: Gosong Wifinya

Kesaksian warga di Ponorogo rumah disambar petir hingga membuat alat wifinya gosong.

Tribun Jatim/Pramita Kusumaningrum
RUMAH TERSAMBAR PETIR - Anak pemilik rumah, Agus Santoso saat menunjukkan genteng rumahnya yang rontok karena tersambar petir di Jalan Raya Ponorogo-Trenggalek, Desa Kutu Wetan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jatim. Suara petir menggelegar seperti bom, Rabu (29/10/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Sebuah rumah di Jalan Raya Ponorogo-Trenggalek, Desa Kutu Wetan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jatim tersambar petir.

Rumah tersebut adalah milik Suyati (80).

Suara petir yang menyambar rumah warga tersebut seperti bom, menggelegar.

Bahkan imbasnya, alat wifi di rumahnya pun menjadi gosong.

“Gosong pak wifinya (terbakar pak alat wifinya),” ungkap suara perempuan di dalam video seperti didengar Tribun Jatim Network.

Anak pemilik rumah, Agus Santoso mengatakan suara petir menggelegar. 

“Suaranya seperti bom, tidak petir biasa. Menggelegar,” ungkapnya, Rabu (29/10/2025).

Seperti yang viral di media sosial, ada tiga video di antaranya berdurasi 8 detik, 11 detik, dan 11 detik.

Dalam video terlihat rumah tersambar petir

Banyak warga datang untuk melihat kondisi bagaimana rumah tersambar petir.

Video berdurasi 8 detik terlihat genteng berserakan.  

Baca juga: Kisah Desa Kutu Wetan Ponorogo Sudah 2 Kali Disambar Petir dalam Setahun, Kades: Pertama Balai Desa

2 Bangunan Tersambar Petir dalam Setahun

Kepala Desa Kutu Wetan, Didik Saksono menjelaskan, sudah ada dua bangunan tersambar petir dalam setahun di desa yang ia pimpin.

“Dalam satu tahun atau satu tahun setengah ini sudah dua kali bangunan tersambar petir,” ungkap pada Rabu (29/10/2025).

Tahun lalu yang tersambar petir adalah balai Desa Kutu Wetan

Saat itu, Didik mengklaim petir menyambar kantor Desa Kutu Wetan lebih parah dibanding rumah milik Suyati.

“Kerugiannya lumayan untuk balai Desa Kutu Wetan. Makanya waktu kemarin ada petir dengan suara menggelegar saya cukup kaget dan bertanya-tanya, bangunan mana yang tersambar,” jelasnya.

Faktanya, jelas Didik, ada satu rumah milik Suyati tersambar petir.

Beruntung tidak ada korban jiwa. Hanya saja genteng mulik Suyati rontok.

“Saya langsung kesini juga instruksikan warga untuk kerja bakti memperbaiki rumah Suyati. Ya namanya musibah ndak ada yang tahu,” tambah Didik. (Tribun Jatim/Pramita Kusumaningrum)

TERSAMBAR PETIR - Anak pemilik rumah, Agus Santoso saat menunjukkan genteng rumahnya yang rontok karena tersambar petir di Jalan Raya Ponorogo-Trenggalek, Desa Kutu Wetan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jatim. Rumah tersambar petir ini pun viral di berbagai media sosial. Ada tiga video berdurasi 8 detik, 11 detik, dan 11 detik.
TERSAMBAR PETIR - Anak pemilik rumah, Agus Santoso saat menunjukkan genteng rumahnya yang rontok karena tersambar petir di Jalan Raya Ponorogo-Trenggalek, Desa Kutu Wetan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jatim. Rumah tersambar petir ini pun viral di berbagai media sosial. Ada tiga video berdurasi 8 detik, 11 detik, dan 11 detik. (TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)

Jatim Potensi Cuaca Ekstrem

Pada periode 21-29 Oktober 2025 di wilayah Jawa Timur tercatat memiliki potensi cuaca ekstrem di antaranya hujan disertai petir seperti yang menimpa rumah Suyati di Ponorogo.

Berdasarkan laman BMKG, Ponorogo termasuk wilayah di Jawa Timur yang memiliki potensi cuaca ekstrem pada periode tersebut.

Cuaca ekstrem ini dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti hujan sedang-lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es.

Atas hal itu, BMKG pun menghimbau masyarakat untuk waspada.

Baca juga: Rumah Warga Ponorogo Disambar Petir, Genteng Rontok Portabel Wifi Gosong, Pemilik: Seperti Bom

Mengapa Rumah Bisa Tersambar Petir?

Dosen Teknik Ketenagalistrikan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB) Syarif Hidayat mengatakan, rumah yang tersambar petir umumnya cukup terpencil dan terpisah dari rumah lain.

“Kira-kira 30-40 meter dari rumah lain. Kalau rumahnya rapat, anggapannya bisa saling melindungi,” kata Syarif, dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, rumah yang menonjol, baik di atas bukit atau tempat terbuka, juga lebih memungkinkan tersambar petir.

“Intinya, petir akan menyambar apa saja objek di muka Bumi, rumah, orang, struktur apa pun yang menonjol,” terang dia.

Meski suatu rumahnya sudah berdekatan dengan yang lain, Syarif mengungkapkan masih adanya kemungkinan tersambar petir.

Hal ini terjadi ketika salah satu di antara rumah itu lebih tinggi dari yang lain.

Syarif menegaskan, rumah dengan kondisi di atas berpotensi tersambar petir, meskipun penghuni tidak menyalakan televisi dan bermain ponsel.

“Itu tidak ada urusannya (menyalakan TV dan bermain ponsel). Itu urusannya rumah menonjol dan sekelilingnya tidak ada yang lebih tinggi,” terangnya.

Baca juga: Musala di Kediri Tersambar Petir, Kubah Terpental Sejauh 10 meter, Bangunan Rusak Parah

Mencegah sambaran petir

Menurutnya, cara mencegah petir agar tidak menyambar rumah adalah memasang penangkal petir.

“Cara mencegahnya harus dipasang penangkal petir, sebatang logam yang dipasang lebih tinggi dari rumah yang ingin dilindungi,” kata dia.

Dengan begitu, petir nantinya akan menyambar penangkal petir yang sudah terpasang di rumah.

“Jadi, penangkal petir itu adalah objek yang disediakan untuk disambar petir," ujarnya.

Lebih lanjut, Syarif menjelaskan sambaran petir bisa menyebabkan kematian pada satu orang atau lebih sekaligus.

“Petir itu mengandung muatan arus listrik sangat besar, yang cukup membunuh satu orang atau lebih dalam satu waktu,” jelasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved