Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes di Situbondo Ambruk

Putri Helimilia Korban Ponpes Ambruk Situbondo Tak Sempat Pakai Jam Tangan Kado Terakhir dari Ibunya

Sebuah jam tangan, menjadi kado terakhir yang diminta Putri Helimilia Oktaviantika kepada ibunya sebelum meninggal dunia pada Rabu (29/10/2025).

|
Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM/Ahmad Zaimul Haq
PONPES SITUBONDO AMBRUK - Rina Solvy Oktayani, ibu dari Putri Helimilia Oktaviantika, korban meninggal dunia dalam peristiwa ambruknya atap kamar putri Pondok Pesantren Salafiya Sa'fiiyah Syekh Abdul Qodir Jaelani di Desa Belimbing, Kecamatan Besuki, Situbondo, pada Rabu (29/10/2025) dini hari. Rupanya Putri tak sempat pakai jam tangan terakhir pemberian ibunya. 

"Minta jam tangan. Sudah saya belikan, tapi belum sempat dipakai. Lihat di HP saya (beli online), katanya mau yang seperti itu. Jadi saya pesan online," lanjut Rina.

Rina juga mengaku bahwa anaknya ingin segera kembali ke pondok.

Namun, betapa kagetnya, Rina kemudian menerima kabar bahwa anaknya menjadi korban ambruknya ponpes.

"(Dapat kabar) dari pihak pondok. Mereka telepon sekitar jam tiga pagi. Begitu ditelepon, kami langsung berangkat ke rumah sakit Jatibanteng," ucapnya.

Baca juga: Setelah Al Khoziny, Kini Atap Ponpes di Situbondo Ambruk Tewaskan Satu Santriwati & Belasan Terluka

Saat di rumah sakit, Putri masih sadar, namun ia mengeluh tubuhnya sakit.

"Waktu itu dia masih sadar. Manggil ayah dan ibu, langsung kami peluk. Dia bilang seluruh badannya sakit. Hanya itu yang dia ucapkan," cerita Rina sedih.

Rina mengatakan, saat di rumah sakit, Putri sempat muntah tiga kali.

"Ada lebam di kaki dan punggung, tapi tidak ada luka terbuka. Perawat bilang sempat muntah tiga kali. Sekitar lima jam (dirawat sebelum meninggal dunia). Masuk sekitar jam 00.30, meninggal sekitar jam 05.30 pagi," lanjutnya.

Putri baru enam bulan mengenyam pendidikan di pondok tersebut.

"Anak itu memang kemauannya sendiri mau mondok. Anaknya pendiam, tidak pernah banyak bicara,"

"(Di Pondok), dia rajin, sedang persiapan ikut lomba tahfidz Al Qur’an. Dia sudah hafal Juz 30. Dia sering cerita soal hafalannya di pondok," lanjut Rina.

Baca juga: Wagub Emil Dardak Berduka, Santri Ponpes Situbondo Meninggal Tertimpa Atap Ambruk, Sebut Cuaca Buruk

Meski sedih, Rina kini ikhlas atas kepergian putrinya.

Pihak pondok pun sudah menemui keluarganya.

"Dari rumah sakit sampai jenazah tiba di rumah, kiai dan ustazahnya mendampingi terus. Para santri juga ikut mendoakan sampai proses pemakaman selesai. Tidak menyangka sama sekali (anak meninggal). Tapi saya sudah ikhlas," tutupnya. (Sinca Arie Pangestu/Ahmad Zaimul Haq)

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved