Belum Ada yang Kantongi SLHS, Puluhan SPPG di Ponorogo Kebut Verifikasi, Dinkes: Jamin Keamanan MBG

Ringkasan Berita:

• Isu Utama: Nihil SPPG di Ponorogo yang memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
• Jumlah SPPG: Total berdiri/berproses 32 unit, 10 unit sudah beroperasi membagikan MBG.
• Dasar Kewajiban: Surat Edaran Kemenkes Nomor HK.02.02/C.I/4202/2025 (Wajib sejak Oktober 2025).

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Puluhan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah berdiri di Kabupaten Ponorogo belum mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

“Masih nol yang mengantongi SLHS. Tapi mereka (SPPG) telah memprosesnya,” ungkap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo, Teguh Budi Prihwanto, Jumat (31/10/2025).

Dia menjelaskan bahwa ada sekitar 32 SPPG di Ponorogo. 10 diantaranya sudah beroperasi membagikan Makan Bergizi Gratis (MBG).

Baca juga: Kesaksian Warga Ponorogo Rumah Disambar Petir, Suara Menggelegar Bak Bom: Gosong Wifinya

“SLHS itu batu muncul ya, baru diwajibkan Oktober ini. SPPG juga langsung memproses SLHS ke kami,” kata Teguh saat dikonfirmasi Tribunjatim Network.

Wajib SLHS Sesuai Edaran Kemenkes

Sesuai Surat Edaran Kemenkes Nomor HK.02.02/C.I/4202/2025 tentang Percepatan Penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi untuk SPPG pada Program MBG.

Sementara, untuk SPPG yang belum berproses saat ini wajib mengajukan SHLS. Di Ponorogo, target berdirinya SPPG pada 2025 adalah 60 kemudian 2026 nanti ada 20 SPPG.

Target Capai 80 SPPG pada 2026

“Nanti ada 80 SPPG, sekarang ini sedang berproses jadi kita ndak tahu kalau yang real sekitar 30-an yang sudah jadi kita 30-an yang sudah dibangun dan sudah proses,” urainya.

Baca juga: Baru Memasuki Musim Hujan, BPBD Catatkan Sudah Ada 12 Bencana Terjadi di Ponorogo 

Dia menjelaskan 32 SPPG telah memproses SLHS. Dinkes pun telah memprosesnya. Dengan memerika air, alat-alat, cek kesehatan karyawan dan lain-lain.

Menurutnya, petugas Dinkes ke lapangan setiap hari. Ada 2 tim yang diterjunkan. “Kelapangan, ya verifikasi di lapangan, Jadi, sehari itu kita menerjunkan 2 tim. Menjamin keamanan,” pungkasnya.