Kisah Sulton, Bocah 7 Tahun dari Jombang Penderita Stunting yang Berjuang Melawan Bocor Jantung
Di Dusun Tondowulan, Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, hidup seorang bocah kecil bernama Sulton.
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Ndaru Wijayanto
Poin penting:
- Sulton, bocah 7 tahun asal Dusun Tondowulan, Jombang, menderita stunting dan penyakit bocor jantung sejak lahir
- Ia tinggal bersama ibu dan neneknya; sang ibu, Nur Azizah, menjadi tulang punggung keluarga dengan bekerja sebagai buruh pabrik pemotongan ayam untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya pengobatan anaknya.
- Meski rutin kontrol ke puskesmas, pengobatan lanjutan ke rumah sakit belum ditanggung BPJS dan masih dibiayai mandiri, padahal kondisi jantung Sulton membutuhkan perawatan intensif.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Di Dusun Tondowulan, Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, hidup seorang bocah kecil bernama Sulton.
Usianya baru 7 tahun, namun sejak lahir ia sudah harus menghadapi ujian berat, stunting hingga penyakit kronis bocor jantung.
Tubuh mungilnya sering terlihat lemah, namun Sulton tetap berusaha menjalani hari-hari sebagaimana anak-anak seusianya.
Setiap pagi ia berangkat ke sekolah Taman Kanak-kanak (TK) setempat. Kadang, selepas pulang sekolah, ia masih sempat ikut mengaji bersama teman-temannya Tempat Pendidikan Al-Quran (TPQ) setempat. Namun tak jarang, rasa sakit membuatnya terpaksa berhenti bermain dan hanya bisa meringkuk di rumah.
“Kalau sakitnya kambuh, dia sering menangis lama. Susah sekali ditenangkan,” ucap Galang (30), Kepala Dusun Tondowulan, saat ditemui di lokasi pada Jumat (26/9/2025) sore.
Sulton tinggal bersama ibunya, Nur Azizah (34), serta sang nenek yang sudah sepuh. Ayah dan ibunya sudah berpisah sejak lama, sehingga Nur Azizah menjadi satu-satunya tumpuan keluarga.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, ia bekerja sebagai buruh di pabrik pemotongan ayam di Palosari, yang diketahui merupakan pabrik milik Bupati Jombang Warsubi. Dari hasil kerjanya itulah ia menghidupi anak-anaknya sekaligus membantu sang ibu.
“Nur Azizah ini luar biasa. Dia harus bekerja untuk biaya makan, sekolah anak-anak, juga mengurus ibunya. Sulton dan kakaknya memang sejak kecil sering sakit, tapi sekarang tinggal si adik yang masih butuh penanganan serius,” lanjut Galang melanjutkan.
Setiap satu hingga dua minggu sekali, Sulton rutin dibawa ke puskesmas setempat untuk pemeriksaan. Namun, pengobatan lanjutan ke rumah sakit masih terbatas. Semua biaya pengobatan sementara ini ditanggung langsung oleh sang ibu.
“Kontrolnya belum ditanggung BPJS. Jadi masih mandiri, ibunya yang menanggung semua,” jelas Galang.
Padahal, penyakit yang diderita Sulton bukanlah sakit ringan. Kondisi jantung bocor membuatnya memerlukan perawatan medis lebih intensif. Ditambah dengan masalah gizi kurang, daya tahan tubuhnya pun kerap menurun.
Baca juga: Hendak Belikan Keperluan Ulang Tahun Anaknya, Ibu di Jombang Tewas Tertabrak Motor Pelajar
Kisah perjuangan Sulton bukan hanya menjadi perhatian keluarganya, tapi juga warga sekitar. Mereka berharap ada uluran tangan dari pemerintah maupun dermawan agar anak itu bisa mendapatkan perawatan yang lebih baik.
“Kami di desa hanya bisa membantu sebisanya. Tapi untuk pengobatan khusus, jelas butuh dukungan lebih. Harapan kami ada bantuan dari pemerintah agar Sulton bisa mendapatkan perawatan medis yang layak,” ungkap Galang.
Mawatu Labuan Bajo, Disiapkan Jadi Magnet Baru Wisata dan Komersial Terpadu di Indonesia Timur |
![]() |
---|
Menilik Perjalanan Afternoon Tea Kolaboratif Sky Lounge, The Westin Surabaya & Sulwhasoo |
![]() |
---|
Pembawa Bom Molotov Saat Aksi Demo di Balai Kota Malang Ternyata Disuruh dan Diberi Upah Rp20.000 |
![]() |
---|
Belasan Siswa di Batu Muntah-muntah Usai Santap MBG, Dinkes Kirim Sampel Makanan Untuk Diperiksa |
![]() |
---|
Pelaku Pembantaian 1 Keluarga di Pacitan Diduga Mengakhiri Hidup, Terungkap dari Hasil Autopsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.