Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah Inna Fatahna Anak Penjahit yang Lulus dengan IPK 4,0 di UNP Kediri: Balas Kebaikan Ibu

Inna Fatahna anak seorang penjahit asal Nganjuk, Jawa Timur raih predikat cumlaude dan IPK sempurna 4,0 di  Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri

Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Melia Luthfi Husnika
BANGGAKAN ORANG TUA - Inna Fatahna (22) perempuan asal Nganjuk yang berhasil lulus dengan predikat cumlaude saat mengikuti wisuda ke-67 UNP Kediri yang digelar di Insumo Kediri Convention Center, Senin (27/10/2025). Inna mendapatkan IPK 4,0 dan mengambil program studi Teknik Informatika. 

Poin Penting : 

  • Inna Fatahna anak seorang penjahit asal Nganjuk, Jawa Timur raih predikat cumlaude dan IPK sempurna 4,0 di  Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri
  • Ia mengaku ketekunannya ini untuk membalas kebaikan ibunya yang bekerja sebagai penjahit
  • Inna punya kebiasaan belajar setelah shubuh

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Melia Luthfi Husnika

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Inna Fatahna masih teringat momen ibunya menjahit hingga larut malam. 

Dalam benak Inna tersimpan kisah inspiratif tentang ketekunan, perjuangan, dan kasih seorang ibu.

Mahasiswi Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri ini berhasil lulus sebagai sarjana Teknik Informatika dengan predikat cumlaude dan IPK sempurna 4,0.

Perempuan kelahiran 14 Oktober 2003 itu menjadi kebanggaan keluarga, terutama sang ibu yang selama ini membesarkannya.

"Saya hanya ingin membalas perjuangan ibu. Beliau seorang penjahit rumahan yang tidak pernah lelah bekerja demi pendidikan saya dan adik-adik," ungkap Inna saat ditemui di sela kegiatan wisuda, Senin (27/10/2025).

Baca juga: 8 Mahasiswa ITS Wakili Surabaya di Pertamuda 2025, Tampilkan Inovasi AI Hingga Energi Terbarukan

Sejak kecil, Inna sudah terbiasa melihat ibunya menjahit hingga larut malam. Hal itu menjadi sumber semangat baginya untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan kuliah.

"Setiap kali saya ingin menyerah, saya selalu ingat ibu yang menjahit. Dari situ saya sadar, satu-satunya cara membalasnya adalah dengan berprestasi," ungkapnya.

Inna memulai kuliah di UNP Kediri pada tahun 2021. Selama masa studinya, ia dikenal sebagai mahasiswa yang rajin dan disiplin.

Ia memiliki kebiasaan unik yang menjadi kunci kesuksesannya, yakni belajar setiap pagi setelah salat Subuh.

"Saya merasa di jam-jam itu pikiran masih segar. Apa pun yang saya pelajari jadi lebih mudah masuk," tuturnya sambil tersenyum.

Selain tekun belajar, Inna juga menekankan pentingnya doa dan restu orang tua dalam meraih keberhasilan.

Ia percaya doa ibu adalah faktor pendorong keberhasilan yang sangat kuat. Setiap akan ujian atau kegiatan apapun, ia selalu minta doa restu dari sang ibu.

Baca juga: Adu Inovasi Bisnis Mahasiswa Santri di Unhasy Tebuireng Jombang, Perebutkan Modal Usaha Puluhan Juta

Tak hanya fokus pada akademik, Inna juga aktif beribadah dan berbagi. Ia mengaku bahwa ibadah wajib dan sedekah turut membantunya meraih kesuksesan. 

"Saya yakin kalau kita menjaga hubungan baik dengan Allah dan dengan sesama, semua urusan jadi dipermudah," katanya penuh keyakinan.

Tertarik pada dunia teknologi yang terus berkembang, Inna memilih program studi Teknik Informatika karena melihat besarnya peluang di era digitalisasi. 

"Teknologi itu tidak ada habisnya. Setiap hari selalu ada hal baru. Saya ingin jadi bagian dari perubahan itu," terangnya.

Namun, Inna tidak hanya ingin menjadi pencari kerja. Sejak 2021, ia telah merintis usaha digital printing dan reparasi komputer di rumah bersama adik-adiknya. 

Ia mengaku ingin menciptakan peluang kerja, bukan hanya mencari pekerjaan. Usaha ini menjadi tempat belajarnya bersama keluarga.

Di tengah kesibukan kuliah dan mengelola usaha, Inna juga masih sempat bekerja paruh waktu sebagai guru bimbel. Ia mengaku menikmati kegiatan tersebut karena bisa berbagi ilmu.

"Mengajar itu justru bikin ilmu saya makin kuat. Saya belajar dua kali untuk diri sendiri dan untuk orang lain," katanya.

Usai meraih gelar sarjana, Inna berencana melanjutkan studi ke jenjang magister jika mendapatkan beasiswa.

"Saya ingin terus menuntut ilmu setinggi mungkin. Karena bagi saya, pendidikan adalah cara terbaik untuk mengubah nasib keluarga," pungkasnya penuh harap.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved