Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kasus PMK di Magetan Alami Peningkatan, 547 Hewan Ternak Positif, 59 Mati

Jumlah hewan ternak yang terjangkit PMK di Kabupaten Magetan, dilaporkan mengalami peningkatan cukup signifikan.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Febrianto Ramadani
PERAWATAN - Peternak di Kabupaten Magetan menjaga kebersihan kandang hewan sapi, guna menghindari penularan PMK, Jumat (19/9/2025).Jumlah hewan ternak yang terjangkit PMK di Kabupaten Magetan, dilaporkan mengalami peningkatan cukup signifikan pada tahun ini 

Poin Penting : 

  • Kasus PMK di Kabupaten Magetan Jawa Timur mengalami peningkatan signifikan
  • Dari Bulan Januari sampai Agustus 2025 sebanyak 547 ternak sapi positif PMK, jumlah kematian sebanyak 59 ekor, potong paksa 7 ekor, dan sembuh sebanyak 414 ekor
  • Kepala Disnakkan Kabupaten Magetan, Nur Haryani bilang kenaikan tersebut dipengaruhi oleh merebaknya wabah lebih awal

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Jumlah hewan ternak yang terjangkit PMK di Kabupaten Magetan, dilaporkan mengalami peningkatan cukup signifikan.

Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Magetan, sejak Januari sampai Agustus 2025 sebanyak 547 ternak sapi positif PMK, jumlah kematian sebanyak 59 ekor, potong paksa 7 ekor, dan sembuh sebanyak 414 ekor.

Sedangkan pada tahun 2024, tercatat ada 781 ekor hewan ternak yang terjangkit PMK dengan angka 33 ekor sapi diantaranya mati, dan 23 ekor lainnya potong paksa.

Kepala Disnakkan Kabupaten Magetan, Nur Haryani, mengatakan, kenaikan tersebut dipengaruhi oleh merebaknya wabah lebih awal, dibanding tahun sebelumnya.

“Kasus kematian memang meningkat dibanding tahun lalu, karena pada tahun 2024 terjadi akhir tahun. Saat ini, kasus PMK muncul lebih awal,” ujar Nur Haryani, Jumat (19/9/2025).

Baca juga: Ternak Rentan Jadi Sasaran, Diperta Probolinggo Lakukan Vaksinasi PMK di Tiga Desa

Ia menambahkan, selain PMK, pada tahun ini Sapi di Magetan juga diserang penyakit lain, yakni Lumpy Skin Disease (LSD). Berdasarkan data terakhir, dari Juni sampai Agustus 2025 terdapat 101 kasus LSD, 10 ekor sapi berhasil disembuhkan.

“Kami harus mengupayakan pengendalian ganda terhadap dua penyakit menular, dan dilakukan dengan cepat,” ucapnya.

“Terlebih, kasus penyakit banyak ditemukan di wilayah, dengan mobilitas ternak tinggi dan tidak ada record vaksinasi PMK,” imbuh Nur Haryani.

Disnakkan Magetan mengambil langkah antisipasi berupa pengobatan dan pemberian vitamin untuk ternak yang sakit, vaksinasi massal maupun sesuai tepat sasaran, dengan melibatkan seluruh tenaga kesehatan hewan.

“Kami juga menggencarkan sosialisasi ke tingkat desa. Perlindungan ternak lewat vaksinasi, maupun pemeliharaan yang baik sangat penting, guna menekan potensi kerugian serta angka kematian,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved