Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Langkah Prabowo Tangani Kemarahan Warga: Persilakan TNI-Polri Bertindak dan Kumpulkan Ormas Islam

Inilah langkah kongkret yang dilakukan Prabowo sebagai kepala negara untuk meredam amarah warga Indonesia dalam seminggu terakhir.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com
LANGKAH PRABOWO - Presiden Prabowo Subianto saat Pimpin Sidang Kabinet Paripurna Bahas Evaluasi Semester Pertama Pemerintahan. Prabowo mengarahkan TNI-Polri untuk tindak tegas warga anarkis hingga mengumpulkan ormas islam. Bagaimana menurutmu? 

TRIBUNJATIM.COM - Cara berbeda dilakukan oleh Presiden Prabowo untuk mengatasi kemarahan warga Indonesia seminggu terakhir.

Presiden Prabowo melakukan beberapa langkah yang tampak, meski belum terasa hasilnya.

Beberapa langkah dilakukan Presiden Prabowo Subianto untuk meredam eskalasi demonstrasi yang dalam beberapa hari terakhir menjalar ke sejumlah daerah dan berujung ricuh.

Pada Sabtu (30/8/2025) sore, Prabowo mengundang 16 organisasi masyarakat (ormas) Islam ke kediamannya di Hambalang, Jawa Barat.

Pertemuan ini diungkapkan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam konferensi pers yang disiarkan lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden.

“Sore ini, rombongan 16 organisasi kemasyarakatan Islam diterima oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto di Hambalang,” kata Gus Yahya.

Pertemuan tersebut dihadiri ketua umum dan sekretaris jenderal dari 16 ormas.

Prabowo didampingi Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Kepala BIN Muhammad Herindra, serta sejumlah menteri Kabinet Merah Putih.

“Kami berdialog dari hati ke hati, memahami secara umum, tapi lengkap permasalahan bangsa yang dihadapi, khususnya hari-hari ini,” ujar Gus Yahya.

Menurut dia, dialog menghasilkan kesepakatan agar para pemimpin ormas bersama-sama mengajak masyarakat tetap tenang di tengah situasi yang memanas.

Baca juga: Rekam Jejak Ahmad Sahroni, Tukang Semir Sepatu Menjelma Jadi Crazy Rich, Kini Rumahnya Dijarah

“Untuk mengajak kepada masyarakat supaya lebih tenang dan insya Allah bersama-sama Presiden Prabowo Subianto di bawah pemerintahan beliau dan juga dengan dukungan dari para pemimpin umat, insya Allah bersama-sama kita bisa mengatasi apapun tantangan yang kita hadapi,” lanjut dia.

Arahan ke kapolri dan panglima TNI

Di hari yang sama, Presiden Prabowo memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto ke Hambalang pada pagi hari.

Ia memerintahkan aparat mengambil langkah tegas menghadapi massa anarkis.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit menegaskan, arahan Presiden itu akan dijalankan sesuai dengan ketentuan undang-undang.

PRABOWO BICARA NOEL - Presiden Prabowo Subianto saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Otonomi Expo Tahun 2025 di Indonesia Convention Exibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Kamis (28/8/2025). Prabowo singgung kasus Noel Ebenezer, mengaku malu.
PRABOWO BICARA NOEL - Presiden Prabowo Subianto saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Otonomi Expo Tahun 2025 di Indonesia Convention Exibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Kamis (28/8/2025). Prabowo singgung kasus Noel Ebenezer, mengaku malu. (Tangkapan layar dari YouTube Sekretariat Presiden)

“Bapak Presiden memerintahkan kepada saya dan Panglima khusus untuk tindakan-tindakan yang bersifat anarkis. Kami, Panglima dan Kapolri, TNI dan Polri diminta untuk mengambil langkah tegas sesuai dengan ketentuan dan UU yang berlaku,” kata Sigit, Sabtu siang.

Menurut dia, sejumlah aksi dalam dua hari terakhir sudah mengarah ke tindak pidana.

“Mulai dari pembakaran gedung, pembakaran fasilitas umum, penyerangan terhadap markas-markas, dan ada area fasilitas umum yang juga dilakukan pembakaran. Dan juga ada tindakan-tindakan lain yang tentunya tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan cenderung mengarah ke peristiwa pidana,” ungkap dia.

Ia menegaskan bahwa penyampaian pendapat adalah hak warga negara yang dijamin undang-undang, namun tetap ada aturan yang harus dipatuhi.

“Penyampaian pendapat itu adalah hak bagi setiap warga negara dan dilindungi undang-undang. Namun, tentu ada syarat-syarat di dalamnya. Antara lain, harus memperhatikan kepentingan umum, mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dan salah satunya juga harus selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Sigit.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menambahkan imbauan kepada masyarakat agar tetap menjaga ketenangan dan tidak terprovokasi.

“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk sama-sama menciptakan rasa aman dan damai di semua wilayah Indonesia. Jangan mudah terprovokasi oleh ajakan-ajakan yang tidak bertanggung jawab yang nantinya akan merugikan kita sendiri,” kata Agus.

“Masalah yang ada mari kita selesaikan secara musyawarah dan tentunya dengan sesuai dengan hukum yang berlaku seperti tadi yang disampaikan oleh Bapak Kapolri,” ujar dia.

Baca juga: Rumah Menkeu Sri Mulyani Dijarah Massa, Guci Hingga Lukisan Digondol Warga

Tanggapan ormas islam

PP Muhammadiyah dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama 14 organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam lainnya menghadap Presiden RI Prabowo Subianto, di Hambalang, Jawa Barat, pada Sabtu (30/8/2025).

Pertemuan tersebut dilakukan seiring berjalannya aksi demonstrasi di beberapa daerah.

Usai pertemuan ini, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, pertemuan Pimpinan Ormas Islam dengan Kepala Negara berjalan selama tiga jam.

"Kami selama tiga jam tadi berdialog dan kami juga memberi masukan serta pandangan," kata Haedar, lewat YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (30/8/2025).

Jaga keutuhan bangsa

Haedar mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo memiliki pandangan yang sama dengan ormas Islam.

Salah satunya adalah pemikiran bahwa persatuan dan keutuhan masa depan bangsa perlu dijaga.

"Pak Presiden begitu terbuka dan kami punya pandangan yang sama bahwa kita, kekuatan ormas Islam sebagai kekuatan yang punya sejarah yang panjang di Republik ini, dalam kemerdekaan dan pasca kemerdekaan, memahami betul, menghayati betul bahwa persatuan, keutuhan, dan masa depan bangsa itu perlu kita jaga bersama," ujar dia.

Haedar juga mengatakan pihaknya memahami soal demokrasi dan aspirasi.

Dia mengajak semua pihak untuk tidak terkontaminasi oleh tindakan yang berujung pada kekerasan.

“Kami yakin seluruh rakyat Indonesia dapat memanfaatkan demokrasi itu dengan penuh pertanggungjawaban, keadaban, dan mewaspadai tidak terkontaminasi oleh hal-hal yang membawa pada kekerasan dan perbuatan-perbuatan yang meruntuhkan keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia," ungkap dia.

Dukung pemerintah atasi keadaan

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan, ormas Islam yang hadir juga bersepakat mendukung pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan mengatasi keadaan.

"Dan kami bersepakat untuk bersama-sama bahu membahu berupaya untuk mengatasi keadaan, serta mengajak kepada masyarakat supaya lebih tenang," kata Gus Yahya, bersama perwakilan 16 ormas Islam lainnya.

Gus Yahya mengatakan, pertemuan yang terjadi selama tiga jam itu membahas seputar permasalahan bangsa.

Baca juga: Peneliti BRIN Singgung Kualitas Anggota DPR, Sebut Maaf Saja Belum Cukup

“Kami berdialog dari hati ke hati, memahami secara umum, tapi lengkap permasalahan bangsa yang dihadapi, khususnya hari-hari ini," ujar Gus Yahya.

Selepas pertemuan di Hambalang, kata dia, Prabowo juga akan menggelar pertemuan lanjutan di Istana Negara.

Dia berharap dari pertemuan lanjutan itu akan ada sesuatu yang bisa dinyatakan sebagai tekad atau kesepakatan bersama antara Presiden Prabowo Subianto dengan ormas-ormas Islam di Indonesia.

“Dan setelah ini, insya Allah akan kita lanjutkan pertemuan lanjutan yang insya Allah akan dilaksanakan di Istana Negara bersama antara Bapak Presiden dengan ormas-ormas Islam," ucap dia.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved