Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kepsek Wajib Cicipi Menu MBG untuk Cegah Siswa Keracunan, Pengelola: Jangan Jadi Korban

Untuk pencegahan keracunan MBG atau makan bergizi gratis, kepala sekolah atau kepsek diminta harus cicipi menunya.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
Kompas.com/ Suci Wulandari Putri
MASALAH MBG - Foto ilustrasi. Menu perdana Makan Bergizi Gratis (PMG) di Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta, terdiri dari tumis kacang panjang, semur ayam, tahu goreng tepung, nasi, dan jeruk, Senin (6/1/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Untuk pencegahan keracunan MBG atau makan bergizi gratis, kepala sekolah atau kepsek diminta harus cicipi menunya.

Hal ini diterapkan di Kabupaten Semarang.

Dapur MBG di sana menyebut ini adalah pengawasan berlapis untuk mencegah kejadian keracunan para siswa.

Wuri Pujiastuti, pengelola MBG Mandiri Desa Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, mengatakan bahwa menu yang akan disajikan untuk para siswa wajib dicicipi oleh kepala sekolah.

"Saya ini juga mengelola katering, setiap menu yang disajikan selalu dicoba dulu oleh keluarga. Karena MBG ini untuk para siswa, maka nanti juga wajib dimakan dulu oleh kepala sekolah," ujarnya saat peresmian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Srikandi Anagata Indonesia, Jumat (29/8/2025), seperti dilansir dari Kompas.com.

"Intinya adalah anak-anak atau siswa itu jangan jadi korban. Apalagi ini tujuannya untuk menambah dan memenuhi gizi dari para siswa," ungkapnya.

Wuri mengatakan, pelayanan akan dimulai pada Senin (1/9/2025) untuk 3.379 siswa.

"Nanti itu tersebar di 23 sekolah yang ada di tujuh desa di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang," paparnya.

Menurut Wuri, SPPG Yayasan Srikandi Anagata Indonesia berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 800 meter persegi, namun yang digunakan untuk bangunan baru 400 meter persegi.

"Nanti akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Ini terdiri dari berbagai ruangan sesuai standardisasi yang ditetapkan," ujarnya.

Baca juga: Dua Sekolah Diduga Keracunan MBG, Kepala Puskesmas Sebut 196 Orang Alami Gejala

Saat ini, lanjut Wuri, ada 50 tenaga kerja yang sebagian besar adalah warga dari daerah sekitar.

"Kita memang memberdayakan warga di sekitar dapur ini, jika memang tidak ada baru tenaga kerja dari luar, seperti ahli gizi dan yang lainnya," paparnya.

Sementara itu, Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan SPPG akan berkolaborasi dengan Koperasi Desa Merah Putih untuk suplai bahan baku.

"Dengan demikian, diharapkan ini akan membuka lapangan kerja dan mendukung kebangkitan perekonomian masyarakat," ujarnya. "Semoga dalam perjalanannya SPPG ini tidak ada kendala dan bisa mendukung program Presiden dalam memberi MBG," kata Ngesti.

Sementara itu di tempat lain, penampakan menu MBG berupa nasi tutug oncom untuk satuan pendidikan di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya viral di media sosial.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved