Kepsek Wajib Cicipi Menu MBG untuk Cegah Siswa Keracunan, Pengelola: Jangan Jadi Korban
Untuk pencegahan keracunan MBG atau makan bergizi gratis, kepala sekolah atau kepsek diminta harus cicipi menunya.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM - Untuk pencegahan keracunan MBG atau makan bergizi gratis, kepala sekolah atau kepsek diminta harus cicipi menunya.
Hal ini diterapkan di Kabupaten Semarang.
Dapur MBG di sana menyebut ini adalah pengawasan berlapis untuk mencegah kejadian keracunan para siswa.
Wuri Pujiastuti, pengelola MBG Mandiri Desa Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, mengatakan bahwa menu yang akan disajikan untuk para siswa wajib dicicipi oleh kepala sekolah.
"Saya ini juga mengelola katering, setiap menu yang disajikan selalu dicoba dulu oleh keluarga. Karena MBG ini untuk para siswa, maka nanti juga wajib dimakan dulu oleh kepala sekolah," ujarnya saat peresmian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Srikandi Anagata Indonesia, Jumat (29/8/2025), seperti dilansir dari Kompas.com.
"Intinya adalah anak-anak atau siswa itu jangan jadi korban. Apalagi ini tujuannya untuk menambah dan memenuhi gizi dari para siswa," ungkapnya.
Wuri mengatakan, pelayanan akan dimulai pada Senin (1/9/2025) untuk 3.379 siswa.
"Nanti itu tersebar di 23 sekolah yang ada di tujuh desa di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang," paparnya.
Menurut Wuri, SPPG Yayasan Srikandi Anagata Indonesia berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 800 meter persegi, namun yang digunakan untuk bangunan baru 400 meter persegi.
"Nanti akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Ini terdiri dari berbagai ruangan sesuai standardisasi yang ditetapkan," ujarnya.
Baca juga: Dua Sekolah Diduga Keracunan MBG, Kepala Puskesmas Sebut 196 Orang Alami Gejala
Saat ini, lanjut Wuri, ada 50 tenaga kerja yang sebagian besar adalah warga dari daerah sekitar.
"Kita memang memberdayakan warga di sekitar dapur ini, jika memang tidak ada baru tenaga kerja dari luar, seperti ahli gizi dan yang lainnya," paparnya.
Sementara itu, Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan SPPG akan berkolaborasi dengan Koperasi Desa Merah Putih untuk suplai bahan baku.
"Dengan demikian, diharapkan ini akan membuka lapangan kerja dan mendukung kebangkitan perekonomian masyarakat," ujarnya. "Semoga dalam perjalanannya SPPG ini tidak ada kendala dan bisa mendukung program Presiden dalam memberi MBG," kata Ngesti.
Sementara itu di tempat lain, penampakan menu MBG berupa nasi tutug oncom untuk satuan pendidikan di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya viral di media sosial.
Nasi tutug oncom tersebut disajikan dengan makanan lainnya di antaranya telur dadar, lalapan timun dan selada.
Baca juga: Menu MBG Nasi Tutug Oncom untuk Siswa Viral, Camat Jelaskan Sudah Diperiksa Ahli Gizi
Menu MBG nasi oncom itu mendapat komentar dari warganet di platform TikTok.
Pemerintah Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya pun menjelaskan terkait menu MBG nasi tutug oncom yang disajikan untuk satuan pendidikan.
Camat Cineam, R Amir Sudyana menjelaskan, pascavideo viral menu MBG ia langsung meninjau dapur SPPG di wilayahnya dan menanyakan perihal kejadian.
"Iya tadi siang ketemu sama pihak SPPG dan menyebutkan bahwa nasi TO itu sudah mengandung kandungan gizi dan sesuai saran ahli gizi," ucap Amir ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, pada Rabu (27/8/2025), dikutip dari Tribun Cirebon.
Menurutnya, penyajian menu MBG setiap minggunya selalu berbeda yang disajikan untuk satuan pendidikan di wilayah Cineam.
"Dan TO umumnya ada kandungan menurut kasat tapi menurut mereka ada gizi dan protein," ungkapnya ketika melakukan peninjauan ke dapur gizi di Cineam.
Selain itu, sebelum disajikan pun pihak dapur umum ini selalu mengusulkan menu yang bakal diberikan ke setiap peserta pendidik.
"Dan menu ini sudah diusulkan ke BGN menurut mereka dan sudah dikonfirmasi serta setiap 10 hari sebelum dibuat sudah di pola hari ini, karena ganti-ganti menunya," jelasnya.
Ketika ditanyai soal alasan menyajikan nasi tutug oncom, Amir menambahkan pemberian ini sudah sesuai karena ada kandungan telur dan lainnya.
"Menurut ahli gizi ada, karena ada kandungan telor dan lainnya mereka bilangnya begitu ketika kami melihat ke dapurnya," kata Amir.
Pihak Pemerintah Kecamatan pun belum mendapatkan laporan langsung ke setiap siswa yang mendapatkan menu MBG tersebut.
"Laporan dari masyarakat kita belum secara langsung baru dari orang-orang saja, tapi belum ke siswanya. Dan menu itu benar adanya disajikan untuk hari Selasa (26/8/2025)," katanya.
Pihak dapur gizi juga menegaskan, untuk pemberian tutug oncom ke satuan pendidikan sesuai sekaligus membantu UMKM.
"Yang namanya TO kan menurut warga alternatif paling rendah, tapi klaim mereka ini mengangkat UMKM juga, dan kita tidak tahu karena orang awam. Tapi ini diperbolehkan asal ada kandungan gizinya," katanya.
Sebelumnya, beredar video keluhan terhadap pemberian menu MBG.
Bahkan video tersebut telah dilihat lebih dari 45 ribu kali, dengan ratusan komentar membanjiri unggahan.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
VIRAL TERPOPULER: Komisi XI DPR Diduga ke Australia - Ibu Kerudung Pink Hadapi Polisi saat Demo DPR |
![]() |
---|
UINSA dan Ubaya Alihkan Perkuliahan ke Daring, Gelombang Demo Diperkirakan Belum Usai |
![]() |
---|
Gubernur Jatim Khofifah dan Jajaran Tinjau Gedung Grahadi Pasca Dibakar, Gelar Rapat Tertutup |
![]() |
---|
Terjadi Negosiasi Aparat TNI dan Massa Sebelum Menjarah Rumah Eko Patrio, Sri Mulyani Senasib |
![]() |
---|
Pembelajaran Sekolah di Surabaya Diberlakukan Daring dari 1-4 September, Situasi Belum Kondusif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.