Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh September 2025 Bulan Maulid Nabi, Bolehkah Gabung Puasa Senin Kamis?

Bulan September 2025 bertepatan dengan Bulan Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah 1447. Berikut jadwalnya.

Pexels/Sami Abdullah
PUASA AYYAMUL BIDH - Ilustrasi puasa Ayyamul Bidh. Bulan September 2025 bertepatan dengan Bulan Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah 1447. 

TRIBUNJATIM.COM - Bulan September 2025 bertepatan dengan Bulan Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah 1447.

Adapun Bulan Rabiul Awal juga disebut sebagai bulan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Satu di antara amalan dalam bulan Maulid Nabi ini adalah puasa Ayyamul Bidh.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan September 2025

Dikutip dari Tribun Cirebon pada Senin (1/9/2025), berdasarkan kalender yang dirilis oleh Kementerian Agama (Kemenag), September 2025 ini bertepatan dengan Rabiul Awal 1447 H.

Berikut jadwal puasa Ayyamul Bidh September 2025 atau Rabiul Awal 1447 H:

1. Puasa Ayyamul Bidh hari pertama: Sabtu, 6 September 2025 atau 13 Rabiul Awal 1447 H.

2. Puasa Ayyamul Bidh hari kedua: Minggu, 7 September 2025 atau 14 Rabiul Awal 1447 H.

3. Puasa Ayyamul Bidh hari ketiga: Senin, 8 September 2025 atau 15 Rabiul Awal 1447 H.

Baca juga: Jadwal Sekolah Daring PAUD TK SD SMP di Surabaya, Kediri dan Kota Lainnya Pasca Aksi Demo

Hukum Gabung Puasa Ayyamul Bidh dengan Senin Kamis

Pada jadwal Puasa Ayyamul Bidh di bulan Maulid Nabi atau September 2025, hari ketiga bertepatan dengan Senin yang mana umat Islam juga dianjurkan menjalankan Puasa Senin Kamis.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan rutinitas puasa sunnah misalnya Senin Kamis yang biasa dikerjakan umat Islam, akan ikut pahalanya ketika mengerjakan puasa yang tingkatannya lebih tinggi.

Ustaz Adi Hidayat menuturkan ada ulama yang membolehkan menyatukan niat, ada pula yang memisahkan dengan pendapat satu niat untuk satu amalan.

"Tapi ingat, ketika Anda berpindah pada amalan yang lebih tinggi maka amalan rendah akan ikut pahalanya. Misal, amalan rendah ke yang tinggi puasa Senin Kamis yang dilaksanakan Senin dan Kamis, lalu Puasa Ayyamul Bidh, Anda mendapati puasa Syawal berkaitan dengan puasa Seninnya bertepatan pula Ayyamul Bidh, Anda niatkan Syawalnya, maka Senin dan Ayyamul Bidh otomatis dituliskan pahalanya," terang Ustaz Adi Hidayat dilansir dari kanal YouTube Mentari Senja TV.

Baca juga: Seperti Puasa Sepanjang Tahun, ini Tanggal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Muharram 1447 H

Pahala puasa Senin dan Ayyamul Bidh yang didapat itu adalah karena kebiasaan yang dilakukan sebelumnya yang mana rutin mengerjakan puasa sunnah Senin Kamis dan Ayyamul Bidh di pertengahan bulan.

Ustaz Adi Hidayat menuturkan rumusnya yakni pindahkan amalan yang rendah ke yang tinggi. 

Begitu mengerjakan amalan yang tinggi di saat bersamaan maka amalan yang rendah sudah dituliskan pahalanya.

"Jangankan puasa Syawal, Anda puasa Senin Kamis misal terus Anda pindah ke puasa Daud. Senin puasa, Selasa tidak, Rabu puasa, maka Kamis tidak, yang biasa puasa Senin Kamis meski tak puasa Kamis, pahalanya tetap dituliskan," urai Ustaz Adi Hidayat.

Hal itu karena Puasa Daud adalah puasa selang seling, sehingga puasa Kamis tak perlu lagi dikerjakan, dan meski tidak berpuasa maka sudah dihitung pahala karena kebiasaan sebelumnya.

Sehingga kesimpulannya adalah tak perlu menyatukan dua atau tiga niat bersamaan.

Cukup berniat puasa dengan tingkatan puasa yang lebih tinggi, dalam hal ini adalah Puasa Daud lebih tinggi dibanding puasa sunnah lainnya yang telah disebutkan.

Namun bagi Anda yang mengikuti pendapat ulama yang membolehkan niat puasa sunnah digabung maka bisa berniat dengan cara menyebutkan sejumlah puasa sunnah.

Baca juga: Mana yang Didahulukan, Puasa Syawal atau Qadha? Simak Penjelasan dari Pendapat Para Ulama

Niat Puasa Sunnah

Bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat, berikut niat puasa sunnah selengkapnya:

1. Puasa Senin Kamis

Niat Puasa Hari Senin:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala

Artinya: Saya niat puasa pada hari Senin, sunat karena Allah Ta’aalaa.

Niat Puasa Hari Kamis:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: Saya niat puasa pada hari Kamis, sunat karena Allah Ta’aalaa.

2. Puasa Ayyamul Bidh

Adapun niat melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh adalah sebagai berikut:


َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA

Artinya: “Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”

3. Puasa Daud

Berikut bacaan Niat Puasa Daud:

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA DAAWUDA SUNNATAL LILLAHI TA’ALA

Artinya: "Saya niat puasa Daud, sunah karena Allah Ta'ala"

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved