Berita Viral
Siapa Riza Chalid? Sosoknya Disebut Mafia oleh Menteri Sambil Ramai-ramai Membela Prabowo
Dalam dukungan itu, nama Riza Chalid ikut disebut sebagai mafia dan pencapaian dari Presiden Prabowo. Ia dikenal sebagai pemain besar bidang minyak.
TRIBUNJATIM.COM - Sosok Riza Chalid seorang pengusaha yang disebut mafia oleh sejumlah menteri sambil memberi pesan dukungan dan membela Presiden RI Prabowo Subianto.
Dalam dukungan itu, nama Riza Chalid ikut dicatut sebagai pencapaian dari Presiden Prabowo.
Riza Chalid dikenal sebagai sosok pemain besar di bisnis perdagangan minyak.
Namanya kembali mencuat usai ramai kasus korupsi Pertamina 2025.
Baca juga: Melihat Rumah Mewah Bos Minyak Riza Chalid yang Kini Jadi Tersangka Korupsi Pertamina
Sosok yang dijuluki "The Gasoline Godfather" ini sejak beberapa waktu lalu resmi masuk dalam daftar buronan Kejaksaan Agung (Kejagung).
Riza Chalid ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi perdagangan minyak mentah Pertamina bersama putranya, Muhammad Kerry Adrianto.
Keduanya diduga berperan sebagai beneficial owner di sejumlah perusahaan yang terafiliasi, salah satunya PT Orbit Terminal Merak.
Dalam hukum korporasi, beneficial owner adalah individu yang sesungguhnya mengendalikan perusahaan, meskipun saham perusahaan secara formal tercatat atas nama pihak lain.
Dari hasil penyelidikan, total kerugian negara sementara diperkirakan mencapai Rp 285 triliun, atau setara sekitar 17,3 miliar dollar AS (kurs Rp 16.500 per dollar).
Angka dugaan korupsi Pertamian 2025 ini menjadikan kasus tersebut salah satu skandal korupsi terbesar di Indonesia.
Riza Chalid buron
Hingga saat ini, dari 18 tersangka yang ditetapkan, hampir semuanya telah ditahan. Riza Chalid menjadi satu-satunya tersangka yang keberadaannya belum diketahui.
Sementara itu, mantan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution, juga termasuk yang sudah dijebloskan ke tahanan.
Riza Chalid bukanlah nama asing di dunia energi. Ia pernah ikut mengendalikan Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) yang berbasis di Singapura. Melalui perusahaannya, Global Energy Resources, ia menjadi pemasok minyak terbesar bagi Petral.
Selain itu, Riza juga memiliki perusahaan Gold Manor, yang terseret kasus tender impor minyak Zatapi pada 2008.
Meski lebih dikenal di sektor energi, bisnis Riza Chalid sebenarnya cukup beragam. Ia tercatat memiliki usaha di bidang ritel mode, perkebunan sawit, hingga minuman jus.
Pada 2015, majalah Globe Asia bahkan menempatkannya di posisi ke-88 orang terkaya Indonesia dengan kekayaan sekitar 415 juta dollar AS.
Kontroversi Riza Chalid
Nama Riza Chalid sempat ramai dibicarakan pada 2015 dalam skandal "Papa Minta Saham" yang menyeret Ketua DPR kala itu, Setya Novanto.
Dalam rekaman pembicaraan dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, Riza diduga ikut membahas rencana pembagian saham Freeport kepada elit politik.
Kasus tersebut sempat disebut sebagai versi elit dari "Mama Minta Pulsa". Meski akhirnya tidak dijerat hukum, Kapolri Badrodin Haiti menyebut adanya indikasi pemufakatan jahat.
Tak hanya itu, pada 2018, nama Riza juga dikaitkan dengan kasus pelarian Eddy Sindoro, eks petinggi Lippo Group. Seorang staf maskapai mengaku diminta sekretaris Riza membantu Eddy lolos pemeriksaan imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta.
Selain bisnis, Riza Chalid juga disebut-sebut punya peran dalam Pemilu 2014. Ia dikabarkan menjadi salah satu penyokong dana untuk pasangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa.
Ia bahkan diduga terlibat dalam pendanaan tabloid kontroversial Obor Rakyat dan pembelian Rumah Polonia, yang kala itu menjadi markas tim sukses. Kini, dengan status Riza Chalid buron dalam kasus korupsi Pertamina 2025.
Menteri ramai-ramai posting dukungan untuk Presiden Prabowo
Beberapa menteri Kabinet Merah Putih mengunggah sebuah foto yang berisi pesan dukungan kepada Presiden Prabowo Subianto pada Minggu (31/8/2025).
Pesan tersebut disampaikan setelah Prabowo mengundang sejumlah menteri dan ketua umum partai politik ke Istana Presiden di Jakarta pada hari yang sama.
Salah satu menteri yang diundang adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Kepada awak media, Cak Imin tidak membeberkan tujuan dari pertemuan tersebut. Dia hanya menyampaikan bahwa pertemuan akan dilanjut dengan rapat kabinet.
"Pokoknya akan ada pertemuan dengan Presiden. Terus yang kedua nanti akan ada rapat kabinet,” kata dia, dikutip dari Kompas.com, Minggu.
Sebagai informasi, pertemuan para menteri itu dilakukan di tengah situasi unjuk rasa yang terus menerus terjadi.
Lantas, apa pesan para menteri Prabowo di tengah kondisi saat ini?
Menteri yang unggah pesan dukungan ke Prabowo
Pantauan Kompas.com, setidaknya ada tiga menteri yang ikut mengunggah foto berisi pesan dukungan untuk Prabowo.
Mereka adalah Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dan Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas).
Dikutip dari akun Instagram resmi masing-masing, pesan dukungan tersebut memiliki isi yang sama. Berikut pernyataannya:
“Dear Mr. President
Tidak pernah ada pendahulu berani melawan mafia beras.
Tidak pernah ada pendahulu berani melawan mafia minyak goreng.
Tidak pernah ada pendahulu berani melawan mafia migas.
Tidak pernah ada pendahulu berani membongkar mafia Reza Chalid dan anak2 dan kroni2nya. Bahkan mereka bersama orang2 itu mencuri kekayaan Negara.
Tidak pernah ada pendahulu melawan korupsi di BUMN.
Tidak pernah ada pendahulu yg pernah berbicara soal tantiem yang nilainya triliunan setiap tahun, malah semua partai2 yang pernah berkuasa mereka semua menikmati korupsi di BUMN.
Tidak pernah ada orang2 pintar yg skrg bersuara, sok berada dibarisan rakyat membuka semua masalah2 di BUMN padahal mereka pernah berada di dalam BUMN.
Kenapa di saat semua itu Bapak bukan dan mulai bersih-bersih, semakin Bapak yang diserang?” tulis unggahan para menteri tersebut.
Pesan itu diunggah dengan latar belakang foto Prabowo.
Namun, masing-masing menteri menuliskan pesan yang berbeda dalam takarirnya. Berikut pernyataannya:
1. Abdul Kadir Karding
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding secara khusus menuliskan pesan yang panjang dalam unggahan yang berisi pesan dukungan kepada Prabowo.
Berikut pesan yang ditulisnya:
"Saya memahami kegelisahan publik, akhir-akhir ini. Selama bertahun-tahun kita melihat bagaimana mafia pangan, mafia migas, hingga korupsi di BUMN begitu mengakar, dan tidak ada yang berani menyentuhnya," tulis Karding.
"Hari ini, ketika @presidenrepublikindonesia , Bapak @prabowo mulai membuka, menerbitkan, dan membersihkan, justru serangan semakin deras datang kepada beliau. Karena setiap upaya pemberantasan selalu melahirkan perlawanan dari pihak-pihak yang selama ini diuntungkan," imbuhnya.
"Sebagai Menteri, saya berdiri bersama Presiden Republik Indonesia. Tugas kami adalah memastikan agenda ‘bersih-bersih’ ini terus berjalan, bukan mundur karena tekanan. Negara harus hadir, saudara-saudara kita berhak melihat bahwa kekayaan bangsa ini dikelola untuk kepentingan bersama, buka untuk mafia atau segelintir kelompok," ungkap Karding.
2. Sakti Wahyu Trenggono
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menuliskan pesan yang lebih singkat.
"Kami bersamamu Pak Presiden," tulisnya.
3. Zulkifli Hasan
Senada dengan Trenggono, Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas juga menuliskan hal yang sama.
"Kami bersamamu, Pak Presiden," tulisnya.
Berdasarkan pantauan Tribun Jatim Network, postingan dari Zulkifli Hasan sudah menghilang dari Instagramnya.
Sebagai informasi, dalam beberapa hari terakhir, unjuk rasa terus menerus terjadi di Indonesia.
Warga menyoroti tunjangan DPR dan kontroversi pernyataan mereka.
Namun, puncak unjuk rasa terjadi ketika Polisi melindas pengemudi ojol bernama Affan Kurniawan hingga tewas pada Kamis (28/8/2025).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Riza Chalid
mafia migas
mafia BBM
menteri
Prabowo Subianto
Presiden
Prabowo
berita viral
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Dansat Brimob Klarifikasi & Minta Maaf usai Salah Tangkap Anggota TNI saat Aksi Perusakan Pos Polisi |
![]() |
---|
Arti DPR RI Nonaktif Masih Terima Gaji dan Tunjangan? Ini Penjelasannya di Peraturan DPR dan UUD |
![]() |
---|
Daftar Kejanggalan Penjarahan di Rumah Sri Mulyani, Aba-aba Pakai Petasan hingga Ada 2 Gelombang |
![]() |
---|
Daftar 17+8 Tuntutan yang Diajukan Pendemo Diungkap Jerome Polin: Mari Kita Kawal |
![]() |
---|
5 Anggota DPR Nonaktif Masih Terima Gaji dan Tunjangan, Banggar: Tidak Mengenal Istilah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.