Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Barang Paling Pribadi Hilang Dijarah Orang, Sri Mulyani Sebut Sudah Tak Ada Akal Sehat

Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani mengungkapkan isi hatinya setelah penjarahan terjadi di rumahnya.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com
SRI MULYANI KECEWA - Potret Sri Mulyani Menteri Keuangan yang jadi sorotan belakangan karena rumahnya dijarah. Menurut Sri Mulyani penjarah melakukan hal di luar akal sehat. 

TRIBUNJATIM.COM - Rumah dijarah warga sebagai bentuk kemarahan terhadap pajak, Menkeu Sri Mulyani tampak kecewa.

Kekecewaan tersebut disampaikannya lewat akun media sosial.

Baru-baru ini Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani akhirnya buka suara usai rumahnya dijarah.

Diketahui rumah Sri Mulyani dijarah oleh massa pada Minggu (31/8/2025) dini hari.

Meski sebelumnya Sri Mulyani tak begitu merespon tentang penjarahan di rumahnya, kini Menteri Keuangan itu akhirnya buka suara.

Sri Mulyani terlihat kecewa karena ada barang-barang yang sangat pribadi menurut versinya ikut dijarah warga.

Hal ini terlihat melalui akun instagram pribadinya @smindrawati.

Salah satu barang yang turut dijarah oleh massa adalah hasil lukisan Sri Mulyani.

'Lukisan Bunga itu bagi penjarah pasti dibayangkan bernilai sekedar seperti lembaran uang. Lukisan Bunga yang saya lukis 17 tahun lalu adalah hasil dan simbol perenungan serta kontemplasi diri, sangat pribadi. 
Seperti rumah tempat anak-anak saya tumbuh dan bermain, sangat pribadi dan menyimpan kenangan tak ternilai harganya,' tulis Sri Mulyani.

Sri Mulyani juga menyinggung orang yang telah mengambil lukisan miliknya itu, ia menilai hal ini mengartikan tak ada rasa aman dan kepastian hukum serta rasa perikemanusiaan.

'Lukisan Bunga itu telah raib lenyap seperti lenyapnya rasa aman, rasa kepastian hukum dan rasa perikemanusiaan yang adil dan beradab di bumi Indonesia,' ungkapnya lagi.

Baca juga: Beli Motor Rp20 Juta, Ayah Bawa 4 Karung Uang Koin Hasil Anaknya Nabung selama 5 Tahun

Ia juga menguak respon massa yang telah menjarah barang miliknya itu.

'Bagi penjarah, rumah dan barang-barang tersebut hanyalah sekedar target operasi. Para penjarah seperti berpesta, bahkan diwawancara reporter media: “dapat barang apa mas?” - dijawab ringan, dengan nada sedikit bangga tanpa rasa bersalah : “ lukisan”. Liputan penjarahan dimuat di media sosial dan diviralkan secara sensasional. Menimbulkan histeria intimidatif yang kejam. Hilang hukum, hilang akal sehat dan hilang peradaban dan kepantasan, runtuh rasa perikemanusiaan. Tak peduli rasa luka yang tergores dan harga diri yang dikoyak yang ditinggalkan. Absurd…!,' ungkapnya.

Dalam tulisannya Sri Mulyani juga mengungkap sosok Affan yang menjadi korban dalam aksi demonstrasi.

PEMBELAAN SRI MULYANI - Menkeu Sri Mulyani ketika ditemui di sebuah acara Kemenkeu beberapa waktu lalu. Kini Sri Mulyani mengungkapkan klarifikasi terkait pidato yang viral soal guru adalah beban negara
PEMBELAAN SRI MULYANI - Menkeu Sri Mulyani ketika ditemui di sebuah acara Kemenkeu beberapa waktu lalu. Kini Sri Mulyani mengungkapkan klarifikasi terkait pidato yang viral soal guru adalah beban negara (Tribunnews.com)

'Minggu kelabu akhir Agustus itu, ada korban yang jauh lebih berharga dibanding sekedar lukisan saya, yaitu korban jiwa manusia yang melayang yang tak akan tergantikan. Affan Kurniawan, Muhammad Akbar Basri, Sarinawati, Syaiful Akbar, Rheza Sendy Pratama, Rusdamdiansyah, Sumari. Menimbulkan duka pedih yang mendalam bagi keluarga. Tragedi kelam Indonesia.

Dalam kerusuhan tidak pernah ada pemenang. Yang ada adalah hilangnya akal sehat, rusaknya harapan, runtuhnya fondasi berbangsa dan bernegara kita, negara hukum yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab.

Indonesia adalah rumah kita bersama. Jangan biarkan dan jangan menyerah pada kekuatan yang merusak itu. Jaga dan terus perbaiki Indonesia bersama, tanpa lelah, tanpa amarah dan tanpa keluh kesah serta tanpa putus asa. 

Bintaro, 2 September 2025,' tutupnya.

AKSI PENJARAHAN - Massa aksi mulai menjarah barang-barang yang ada di dalam rumah Eko Patrio di Jalan Karang Asem Raya, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (30/8/2025). Rumah Menkeu Sri Mulyani di Jalan Mandar, Bintaro Tangerang Selatan ikut dijarah massa pada Minggu (31/8/2025) dini hari .
AKSI PENJARAHAN - Massa aksi mulai menjarah barang-barang yang ada di dalam rumah Eko Patrio di Jalan Karang Asem Raya, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (30/8/2025). Rumah Menkeu Sri Mulyani di Jalan Mandar, Bintaro Tangerang Selatan ikut dijarah massa pada Minggu (31/8/2025) dini hari . ((WARTA KOTA/MIFTAHUL MUNIR) - Wartakotalive.com)

Rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani di kawasan Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan, menjadi korban penjarahan oleh massa yang didominasi anak muda pada Minggu dinihari (30-31/8/2025).

Olaf (34) warga yang tinggal tak jauh dari rumah Sri Mulyani mengungkapkan, ada dua gelombang massa yang mendatangi rumah berkelir putih itu.

"Gelombang pertama sama gelombang kedua itu lebih banyak yang gelombang ke dua," katanya kepada awak media di lokasi, Minggu.

"Gelombang pertama setengah satu (00.30 WIB). Yang ke dua itu setengah tiga (02.30 WIB)," imbuhnya.

Olaf mengatakan massa tersebut membawa sejumlah barang dari rumah Sri Mulyani mulai dari lukisan, TV hingga piring.

"TV, lukisan, ya itu. Yang gelombang kedua aja bawa piring, bawa baju, dia teriak-teriak 'ini nih, buat ibu gua'," ucapnya.

"Bukan orang sini, saya udah tanya itu rata-rata (dari) Pamulang, ke dua itu dari Tangerang," lanjutnya.

Menurut penuturan Olaf, saat massa datang, Sri Mulyani tidak ada di rumah tersebut. Ia mengatakan bahwa Sri Mulyani tidak menempati rumah itu.

"Ini mah rumahnya emang enggak ada oramg, kosong, cuman barang doang, orangnya mah jarang tinggal di sini," pungkasnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved