Berita Viral
Usai Pagar Laut Kini Muncul Tanggul Beton Setinggi 2 Meter, Nelayan Mengeluh Penghasilan Berkurang
Tampak tanggul beton putih setinggi sekitar dua meter dari permukaan laut memanjang 1-3 kilometer dikeluhkan nelayan.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Beberapa waktu lalu, sempat ramai pagar laut di perairan Kabupaten Tangerang hingga Bekasi, kini muncul tanggul beton di perairan Jakarta Utara.
Tanggul laut tersebut tepatnya berada di pesisir Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Jika pagar sebelumnya terbuat dari bambu, kini tanggul di Kalibaru terbuat dari beton.
Baca juga: Tangis Bayi 8 Bulan Lihat Keluarganya Dibunuh Gegara Uang Rp750 Ribu, Ikut Ditenggelamkan Pelaku
Beton putih setinggi sekitar dua meter dari permukaan laut tersebut memanjang sekitar satu kilometer.
Dari daratan, tanggul beton ini berjarak sekitar 300-500 meter di tengah laut.
Keberadaan tanggul beton yang dikeluhkan nelayan itu pun viral di media sosial.
Dalam unggahan akun Instagram @cilincinginfo, seorang nelayan tampak mengeluh lantaran jalur melaut yang biasa dilalui kini tertutup tanggul.
Para nelayan pun terpaksa harus memutar lebih jauh.
"Awalnya jalur ini jadi perlintasan kami. Tapi dengan adanya tanggul beton ini, kami kesulitan mencari ikan," kata seorang nelayan dalam video, dikutip Rabu (10/9/2025).
Saat dikonfirmasi, keberadaan tanggul beton tersebut benar dikeluhkan nelayan.
Pasalnya, jalur melaut mereka kini terganggu dengan adanya tanggul yang memanjang di sana.
Salah seorang nelayan Kalibaru, Heriyanto mengatakan, tanggul beton tersebut sudah ada beberapa bulan belakangan.
Heriyanto merupakan nelayan yang biasa mencari rajungan di sekitaran perairan Cilincing.
Namun, dengan adanya tanggul beton tersebut, aktivitas melautnya setiap hari pun kini terganggu.
"Saya nelayan. Saya biasanya nyari rajungan. Itu tanggul untuk dijadikan daratan, dibikin tanggul entar diuruk lagi. Itu sudah lama, cuma sekarang baru dilanjutkan lagi proyek itu," kata Heriyanto, Rabu (10/9/2025), dilansir dari Tribun Jakarta.
Menurut Heriyanto, titik yang sekarang diokupasi tanggul beton adalah salah satu area pencarian hasil laut.
Sebelum ada tanggul beton tersebut, nelayan bisa dengan mudah mendapatkan hasil laut seperti rajungan hingga udang di sana.
"Sebelum jadi tanggul kita sejahtera, ikan rajungan juga banyak di situ."
"Rajungan, udang, di situ, jadi nelayan cukup nyari di pesisir juga ada hasil. Sekarang harus lebih jauh," katanya.
Kini, nelayan rajungan seperti Heriyanto harus melewati jalur yang lebih jauh untuk bisa mencari tangkapan.
Hal itu tentunya menyulitkan aktivitas dia.
Heriyanto menjabarkan, dengan adanya tanggul beton, jalur melaut yang seharusnya bisa lebih cepat akhirnya tersendat.
Ia harus melajukan perahunya memutari tanggul beton untuk bisa sampai ke tempat mencari rajungan.
"Kalau untuk masalah terganggu, enggak bisa lewat jalur cepat, jadinya kita ke tengah dulu."
"Tangkapan ikan juga jadi jauh, di pinggir juga udah enggak ada," ucap dia.
Belum lagi, Heriyanto harus merogoh kocek lebih dalam untuk biaya bahan bakar perahu.
Baca juga: Imbas Polisi Minta Warga Lepaskan Pelaku Curanmor yang Ditangkap, Kapolsek Dipanggil Polda
Hal senada disampaikan nelayan lainnya, Darsim.
Darsim yang merupakan nelayan kerang hijau ini mengatakan, aktivitas mencari kerangnya belum terdampak.
Hanya saja, jalur perjalanannya jadi lebih jauh dengan adanya tanggul beton.
"Kalau nyari kerang hijau sih enggak keganggu, soalnya kerang hijau tetap ada."
"Yang keganggu paling perjalanan, harusnya kan langsung belok ke sana," katanya.
Adapun berdasarkan pantauan, panjang tanggul beton di pesisir Kalibaru ini mencapai sekitar satu kilometer.
Di dekat tanggul beton juga terlihat ada kapal tongkang yang bersandar.
Hingga kini, belum diketahui siapa yang membangun tanggul beton tersebut.
Namun, para nelayan mendengar segelintir kabar bahwa tanggul beton ini berkaitan dengan proyek batubara di dekat pesisir Kalibaru.
"Ini katanya sih buat pembongkaran batubara, cuma enggak tahu punya siapa," pungkas Darsim.
Menanggapi ramai keluhan, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta memastikan bahwa tanggul beton tersebut bukan bagian dari proyek raksasa National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang difungsikan untuk menahan banjir rob.
"Merespons viralnya tanggul beton di pesisir Cilincing, Jakarta Utara, kami pastikan tanggul tersebut bukan bagian dari proyek NCICD," ucap Kepala Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas SDA DKI Jakarta, Ciko Tricanescoro, saat dikonfirmasi.
Ketua Subkelompok Perencanaan Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas SDA DKI, Alfan Widyastanto, juga menegaskan pihaknya tidak pernah mengeluarkan izin pembangunan tanggul tersebut.
"Dinas SDA DKI tidak mengeluarkan izin dan tidak memiliki kewenangan terkait pembangunan tanggul itu. Untuk informasi lebih lanjut, sebaiknya dicek langsung ke lapangan," jelasnya.
Baca juga: Jabatan Baru Ditolak ASN Korban Surat Pengunduran Diri Palsu, Dinilai Tak Manusiawi: Ibu Saya Buta
Sementara itu, Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik dan Sosial, Cyril Raoul Hakim, buka suara soal kemunculan tanggul beton sepanjang di perairan Cilincing, Jakarta Utara.
Pagar beton ini disebutnya bukan tanggung jawab Pemprov DKI.
Sebab, perizinannya merupakan kewenangan pemerintah pusat atau dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Itu adalah kewenangan dari KKP. Perizinan terkait itu menjadi kewenangan KKP, kementerian," ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (11/9/2025).
"Jadi, itu adalah kewenangan pusat yang dikelola oleh Pelabuhan Marunda. Kewenangannya ada di KKP," sambungnya.
Politikus PDIP yang akrab disapa Chico Hakim ini menambahkan, Pemprov DKI Jakarta sampai saat ini masih terus menginventarisir keluhan dari masyarakat terkait hal ini.
"Sampai sekarang kami masih mencoba untuk mendengar dan menginventarisir permasalahan yang timbul terkait dengan apa yang terjadi dengan pembangunan tanggul ya," ujarnya.
Seluruh keluhan yang disampaikan disebutnya bakal menjadi perhatian serius Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
Keluhan dan masukan dari para nelayan ini juga bakal menjadi bahan evaluasi untuk mencari solusi terkait permasalahan tanggul beton.
"Semua keluhan masyarakat, warga Jakarta, menjadi perhatian bagi kami di Pemprov Jakarta dan Bapak Gubernur khususnya. Kami akan melihat apa yang menjadi kendala bagi nelayan dan ke depan semoga ada solusi untuk bisa mengatasinya," tutur Chico.
pagar laut
tanggul beton
Jakarta Utara
Kalibaru
Kecamatan Cilincing
Heriyanto
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
| Hukuman Bripda Oschar usai Menganiaya Disabilitas Hingga Tewas, Alasannya Dikuak Polisi |
|
|---|
| Nasib Wabup yang Hajar Kepala Dapur SPPG, BGN Tetap Lapor Polisi Meski Pejabat Minta Maaf |
|
|---|
| Penjelasan Taspen soal Isu Gaji Pensiunan PNS Naik di 2026, Sistem Gaji Tunggal Bakal Diterapkan? |
|
|---|
| 'Hukuman' untuk Kades Rusli, Imbas Istrinya Pamer Uang Banyak Sambil Sesumbar Bisa Beli Polisi |
|
|---|
| Annurohim Pedagang Asongan Pulang Tersenyum Kantongi Rp 1,6 Juta usai Diborong Mentan 100 Dollar AS |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/tanggul-beton-di-pesisir-Kalibaru-Cilincing-Jakut-dikeluhkan-nelayan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.